Investasi di Pasar Modal Syariah Halal, Ini Pesan Wapres Ma'ruf Amin

Wapres Ma'ruf Amin menuturkan, kehalalan berinvestasi di pasar modal syariah sudah dijamin lewat fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2022, 23:04 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 23:04 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan perlu adanya sinergi pembangunan, baik dari sisi kesejahteraan dan keamanan di Papua. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin imbau generasi muda Indonesia untuk memahami terlebih dahulu pasar modal syariah sebelum investasi. Hal ini agar generasi muda mengetahui mendalam soal pasar modal syariah.

Selain itu, Ma’ruf Amin juga meminta  meminta generasi muda Indonesia untuk memulai belajar berinvestasi di pasar modal syariah.

"Kepada generasi muda saya berpesan mulailah belajar berinvestasi," ujar dia  saat membuka Talkshow bertajuk 25 Tahun Perjalanan Pasar Modal Syariah Indonesia di Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Ia juga meminta agar generasi muda Indonesia juga mendapatkan informasi mengenai investasi modal syariah dari sumber yang kredibel.

"Untuk mendapatkan informasi yang valid generasi muda harus memperoleh dari sumber yang kredibel," ujarnya.

Ia  menuturkan, kehalalan berinvestasi di pasar modal syariah sudah dijamin lewat fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). 

Pasar modal syariah di Indonesia telah mengalami banyak kemajuan mulai dari banyaknya instrumen investasi syariah berhasil dikembangkan dengan dilandasi fatwa dari MUI seperti reksa dana syariah, saham syariah, sukuk negara, hingga sukuk korporasi.

"Pasar modal syariah semakin diperkuat dengan terbitnya Undang Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN. Hal ini penting sebagai landasan hukum penerbitan sukuk negara," ujar dia. 

Ma'ruf mengatakan, landasan fiqih yang digunakan oleh DSN-MUI dalam keuangan syariah termasuk pasar modal syariah, ialah kaidah yang menyatakan hukum asal dalam Muamalah adalah boleh. Dengan catatan, tidak ada dalil yang melarangnya atau mengharamkannya. 

"Asal daripada bermuamalah itu adalah boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Sedangkan yang dilarang menurut syariat sudah jelas yaitu yang mengandung unsur gharar, riba, maysir, risywah, maksiat, kezaliman, serta kegiatan yang sifatnya spekulatif dan manipulatif," contohnya 

Dengan demikian, dia meminta masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Hal ini karena, seluruh transaksi dalam pasar modal syariah sudah sesuai dengan prinsip syariat berdasarkan fatwa DSN MUI. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kapitalisasi Efek Syariah pada Awal April 2022

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan data terkini perkembangan pasar modal syariah Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menyebutkan, selain penerbitan sukuk negara oleh pemerintah, sudah cukup banyak korporasi yang menerbitkan efek syariah dalam memperoleh pendanaan. Baik melalui penawaran umum saham atau sukuk, atau melalui kegiatan corporation lainnya.

"Sesuai data per 1 April 2022 nilai kapitalisasi pasar saham yang masuk daftar efek syariah telah mencapai kurang lebih sekitar Rp 4.254 triliun," ungkap Hoesen dalam Peluncuran Video Edukasi, Video Sejarah & Talkshow Pasar Modal Syariah Indonesia, Selasa, 12 April 2022.

Sementara itu, sukuk korporasi outstanding tercatat sebesar Rp 36,71 triliun, dan untuk sukuk negara outstanding mencapai Rp 1.127 triliun.

Hoesen menambahkan, capaian ini juga tak lepas dari inovasi yang dilakukan dalam pengembangan pasar modal syariah. Salah satunya melalui shariah online trading system (SOTS). Yaitu fasilitas transaksi saham yang memenuhi prinsip syariah yang disediakan oleh tentang efek di Indonesia secara global.

"SOTS ini merupakan pionir dalam online trading syariah yang menyediakan fasilitas transaksi saham yang memenuhi prinsip syariah,” kata Hoesen.

Pada saat bersamaan, semakin berkembangnya instrumen pasar modal syariah tidak semata-mata untuk tujuan komersial. Namun, juga meliputi filantropi islam antara lain wakaf saham, zakat saham, Reksadana wakaf, serta sukuk wakaf. 

 

Luncurkan Video Edukasi dan Sejarah

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan video edukasi dan sejarah pasar modal syariah Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menjelaskan, video edukasi dan sejarah ini merupakan salah satu terobosan dalam upaya peningkatan literasi keuangan, khususnya di industri pasar modal syariah yang dilakukan melalui media visual.

Berdasarkan survei nasional pasar modal syariah yang dilakukan Direktorat Pasar Modal Syariah OJK bersama konsultan independen pada 2021 terhadap 5.106 responden, diperoleh hasil baru 1 dari 10 orang responden yang mengaku pernah menggunakan instrumen pasar modal syariah.

"Ini masih relatif jauh di bawah hasil survei terhadap industri perbankan dan asuransi. Di mana sebanyak 4 dari 5 responden pernah menggunakan layanan bank, dan 1 dari 5 orang sudah pernah menggunakan layanan asuransi,” ungkap Hoesen dalam Peluncuran Video Edukasi, Video Sejarah & Talkshow Pasar Modal Syariah Indonesia, Selasa, 12 April 2022.

Dalam survei tersebut juga diperoleh hasil tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal syariah berada di angka 15 persen.

Sedangkan inklusi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal syariah berada di angka 4 persen. Berbagai data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak ruang atau potensi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah Indonesia.

Hoesen mengatakan, salah satu tantangan yang sering dihadapi dalam upaya meningkatkan literasi pasar modal syariah adalah terbatasnya literatur atau referensi terkait perkembangan pasar modal syariah.

Oleh karena itu, pada 2019, OJK telah menyusun buku modul pasar modal syariah sebagai media pembelajaran terstruktur mengenai pasar modal syariah.

“Melengkapi penerbitan buku tersebut pada tahun 2021 OJK bekerjasama dengan masyarakat ekonomi syariah kemudian memproduksi 13 video edukasi modul pasar modal syariah. Video edukasi tersebut membantu masyarakat agar lebih mudah memahami isi dari buku modul pasar modal syariah,” ujar Hoesen.

 

Butuh Agen Literasi dan Digitalisasi

20160331- Festival Pasar Modal Syariah 2016-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintas di depan salah satu banner saat Festival Pasar Modal Syariah 2016 di Bursa Efek Jakrta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, potensi pasar modal syariah di Indonesia dinilai luar biasa. Untuk mengembangkan potensi pasar modal syariah itu dibutuhkan agen literasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Direktur Utama Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik menuturkan, sosialisasi investasi pasar modal sempat sulit lantaran ada stigma investasi saham dan pasar modal adalah judi.

Namun, berkat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 80 Tahun 2011 menegaskan investasi dan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah sesuai dengan prinsip syariah. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk investasi di pasar modal. Apalagi saat ini BEI juga mengembangkan pasar modal syariah.

"Potensi pasar modal syariah luar biasa," ujar Jeffry saat acara Sharia Week: Pasar Modal Syariah dan Tren Digital dalam Berinvestasi, dikutip Sabtu, 13 November 2021.

Jeffrey menuturkan, saat ini pihaknya mencatatkan investor syariah mencapai 30.156 dari total investor perseroan. Jumlah investor itu merefleksikan sekitar 26-27 persen dari total investor. Jeffry melihat potensi meningkatkan jumlah investor syariah di luar Jawa.

Oleh karena itu, perseroan juga bekerja sama dengan komunitas dan galeri investasi syariah untuk dongkrak jumlah investor syariah dan literasi investasi di pasar modal. Saat ini perseroan juga didukung 25 cabang di 23 provinsi.

Jeffry meyakini semakin banyaknya edukasi dari komunitas serta pembukaan galeri syariah akan meningkatkan awareness lebih tinggi terhadap investasi syariah.

"Kita kerja bareng garap potensi yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada Papua, Papua Barat ada investor syariah. Di beberapa darah yang awalnya kita tidak sangka, ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, bisa lebih besar dari Aceh yang kita kira potensi." kata dia.

 

 

Reporter: Sulaeman

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya