Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan pengunduran diri dua direktur pada Selasa, 17 Mei 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (19/5/2022), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menerima surat pengunduran diri Direktur Perseroan Veronika Winanti Wahyu Utami dan Badri Narayanan.
Baca Juga
Pengunduran diri Veronika Winanti Wahyu Utami dari jabatannya selaku direktur efektif per 1 Juli 2022. Perseroan menyampaikan pengunduran diri tersebut karena pertimbangan alasan pribadi.
Advertisement
Manajemen Unilever Indonesia menyatakan, pengunduran diri Badri Narayanan efektif per 15 Juni 2022. Pengunduran diri tersebut seiring Badri Narayanan ditunjuk untuk menduduki posisi baru pada perusahaan afiliasi perseroan di luar negeri.
Perseroan menyatakan pengunduran diri tersebut tidak ada dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.
"Pengunduran diri tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada 15 Juni 2022,” tulis manajemen Unilever Indonesia.
Mengutip laman Unilever.co.id, Badri Narayanan diangkat menjadi direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 24 Juli 2020. Saat ini, ia memimpin divisi customer development. Ia bergabung dengan Unilever pada 2000 sebagai area sales and customer.
Dalam 20 tahun terakhir, beberapa jabatan senior pernah dijalankan Badri. Ia sempat bekerja di bagian Area Sales and Customer, Merek Regional, CD Excellent and Operations, Direktur Regional Customer Development, baik di tingkat lokal, regional dan global.
Dua posisi terakhir pria lulusan Madras University ini adalah sebagai Wakil Presiden Global yang berbasis di India dan Wakil Presiden Global, B2B eCommerce and Route to Market berbasis di India.
Ia memiliki pengetahuan manajemen umum yang kuat, pengalaman kepemimpinan dalam berbagai peran penjualan dan pemasaran di berbagai daerah geografis, serta berpengalaman di pasar global dan negara berkembang pada 20 negara di mana Unilever beroperasi.
Selain menyandang gelar Bachelor of Computer Science dari Madras University, ia menyelesaikan pendidikan di bidang manajemen di Indian Institute of Management Bangalore dan Stanford University.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profil Veronika Utami
Sementara itu, Veronika Utami diangkat sebagai Direktur PT Unilever Indonesia Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 21 Mei 2019. Saat ini, ia memimpin divisi home care.
Perempuan kelahiran Jakarta ini bergabung dengan Unilever Indonesia pada 21 Agustus 2002. Lulusan Sarjana Teknik Industri dari Universitas Indonesia pada 2001 ini telah memegang beberapa jabatan senior antara lain Brand Director SEA & ANZ, Dirt is Good (Omo/Rinso/Breeze) & Radiant di Unilever Asia Private Limited, Singapore (2018).
Selain itu, Head of Household Care (Household Care Director) (2015-2017) dan Head of Ice Cream Marketing (Ice Cream Marketing Director) Unilever Indonesia (2012-2015).
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk kuartal I 2022. Setelah dua tahun menghadapi berbagai tantangan selama pandemi Covid-19, Unilever Indonesiaberhasil mencetak kinerja positif pada awal 2022.
Pada kuartal I 2022, perseroan mencatat penjualan bersih Rp 10,8 triliun. Penjualan domestik tumbuh sebesar 5,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19 persen yoy dengan membukukan laba sebesar Rp 2 triliun.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 28 April 2022, Perseroan juga mencatat laba Rp 2,02 triliun pada kuartal I 2021. Laba perseroan tumbuh 19,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,69 triliun. Laba per saham dasar naik menjadi Rp 53 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45.
Selanjutnya
Sementara itu, laba bruto susut 2,22 persen menjadi Rp 5,27 triliun selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,39 triliun. Perseroan menekan beban pemasaran dan penjualan menjadi Rp 1,98 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,17 triliun.
Beban umum dan administrasi susut dari Rp 994,71 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 651,98 miliar pada kuartal I 2022. Namun, beban lain-lain naik menjadi Rp 1,2 miliar pada kuartal I 2021 dari sebelumnya Rp 417 juta. Dengan demikian, laba usaha naik 18,57 persen dari Rp 2,22 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp 2,63 triliun pada kuartal I 2022.
Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 6,38 triliun pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 4,32 triliun.
Total liabilitas turun menjadi Rp 14 triliun pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 14,74 triliun. Perseroan mencatat aset naik menjadi Rp 20,39 triliun pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 19,06 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 552,73 miliar pada 31 Maret 2022.
Advertisement
Rencana Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih akan melanjutkan ekspansi pada 2022. Untuk itu, belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini difokuskan untuk mengoptimalkan pengembangan kategori-kategori produk yang mengalami pertumbuhan.
“Capital expenditure kita itu range-nya sekitar 2-2,5 persen dari turnover perusahaan dalam satu tahun. Dipakai untuk, pertama, ekspansi dari manufactory kita. Yaitu untuk kategori-kategori yang mengalami pertumbuhan,” kata Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Tbk, Enny Hartati Sampurno dalam wawancara eksklusif bersama PT Unilever Indonesia Tbk, ditulis Jumat (29/4/2022).
Selain itu, belanja modal tahun ini juga akan dialokasikan untuk peremajaan atau modernisasi peralatan yang ada di pabrik Unilever Indonesia. Tak ketinggalan, Perseroan juga akan menambah investasi di infrastruktur, seperti kabinet es krim.
“Sumber dananya dari profit perusahaan serta working capital management,” imbuh Enny.
Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,0 persen yoy menjadi 2 triliun.
Pada periode tersebut, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti menyampaikan distributive trade perseroan mencatatkan pertumbuhan double digit. Sementara channel e-commerce menggandakan kinerja dengan bertumbuh sebesar 100 persen.
Empat divisi yang berhasil mendorong pertumbuhan perseroan adalah divisi Food, Beverage, Personal Care, dan Unilever Foods Solution (UFS).
“Saya percaya dan optimis bahwa kami sudah berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab. Semoga mobilitas terus naik, perekonomian negara semakin membaik, dan kami dapat terus bertumbuh bersama masyarakat Indonesia,” ujar Ira.