Analis Sebut Reshuffle Kabinet Tak Pengaruhi Laju IHSG

Analis menilai, ada reshuffle kabinet tak pengaruhi IHSG hingga sesi pertama, Rabu, 15 Juni 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jun 2022, 14:29 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2022, 13:38 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle kabinet telah ramai sejak Selasa, 14 Juni 2022.  Namun, analis menilai isu reshuffle kabinet tidak pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 1,03 persen ke posisi 6.976,96. Indeks LQ45 merosot 1,14 persen ke posisi 1.007,94. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966. Sebanyak 398 saham melemah dan 131 saham menguat. 141 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 933.111 kali. Total volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 434,80 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.677.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtechno naik 0,28 persen.  Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 3,6 persen, dan catat koreksi terbesar.

Saat ditanya mengenai dampak isu reshuffle kabinet terhadap laju IHSG,  Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, hal itu tidak pengaruhi bursa saham.

"Pasar biasanya tidak terpengaruh oleh reshuffle kabinet. Hal ini kecuali yang diganti terkait keuangan dan pejabat Bank Indonesia (BI) karena akan menentukan kebijakan moneter dan fiskal," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana. “Nampaknya tidak (isu reshuffle kabinet pengaruhi IHSG-red),” kata dia.

Herditya menuturkan,  pergerakan IHSG masih berada pada fase downtrennya. Dari sisi lain, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa saham Amerika Serikat yang mayoritas bergerak koreksi menjelang rapat FOMC.

"Kemudian dari yield obligasi AS tenor 10 persen yang kembali ke atas 3 persen. Lalu dari dalam negeri rilis neraca perdagangan yang masih surplus meski pun turun ke angka USD 2,9 miliar,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers pada Sesi I

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham ESTI melonjak 21,88 persen

-Saham MPRO melonjak 17,97 persen

-Saham BRMS melonjak 16,67 persen

-Saham DUTI melonjak 15,12 persen

-Saham BBHI melonjak 14,69 persen

 

Saham-saham yang catat top losers antara lain:

-Saham HDFA melemah 6,99 persen

-Saham TEBE melemah 6,94 persen

-Saham AYLS melemah 6,93 persen

-Saham SULI melemah 6,90 persen

-Saham TNCA melemah 6,88 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 65,6 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 36,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 31,1 miliar

-Saham ENAK senilai Rp 11,5 miliar

-Saham LINK senilai Rp 11,2 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 122,2 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 101 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 48,9 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 28,6 miliar

-Saham ASII senilai Rp 23,9 miliar

Pembukaan Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu (15/6/2022). Gerak bursa saham Asia tersebut mengikuti wall street yang tertekan seiring indeks S&P 500 yang berada di area bearish.

Selain itu, investor juga akan mencermati rilis data ekonomi China. Di Jepang, indeks Nikkei melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix melemah tipis 0,1 persen. Indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,17 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Rabu pekan ini.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,29 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,05 persen. Sejumlah data ekonomi termasuk produksi industri dan penjualan ritel pada Mei 2022.

Semalam di wall street, indeks S&P 500 jatuh ke area pasar bearish, turun 0,38 persen menjadi 3.735,48. Indeks Dow Jones merosot 151,91 poin atau 0,5 persen menjadi 30.364,83. Indeks Nasdaq naik 0,18 persen menjadi 10.828,35.

Pergerakan saham di Amerika Serikat terjadi karena imbal hasil treasury AS naik lagi karena investor mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve yang akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada Rabu malam di Amerika Serikat.

 

 

Imbal Hasil Treasury AS

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun berada di posisi 3,4424 persen turun dari 3,48 persen. Namun, posisi tersebut tertinggi dalam 11 tahun yang dicapai pada Selasa, 14 Juni 2022. Tingkat imbal hasil treasury bertenor dua tahun berada di posisi 3,391 persen.

Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga. Kurva imbal hasil treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun terbalik sebentar awal pekan ini. Hal itu seiring posisi investor bersiap hadapi pengetatan kebijakan moneter yang berpotensi agresif untuj menjinakkan inflasi.

Inversi kurva imbal hasil dipantau ketat oleh pelaku pasar seiring dipandang sebagai indikator potensi resesi di masa depan.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 105,31 setelah berada di bawah 105. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 135,22 per dolar.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia dengan harga minyak berjangka Brent turun 0,34 persen menjadi USD 120,76 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS susut 0,22 persen menjadi USD 118,67 per barel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya