Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Jumat (17/6/2022). Ekonomi Indonesia yang stabil dan aliran dana asing akan menjadi penopang IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan pola sideways dengan potensi tekanan yang masih terus membayangi di tengah prediksi penurunan harga komoditas ke depan.
Baca Juga
"Namun, stabilnya perekonomian dalam negeri masih menjadi penopang pola gerak IHSG serta masih bertahannya capital inflow secara year to date tercatat di atas Rp 60 triliun masih menjadi salah satu faktor penopang,” ujar William.
Advertisement
William menuturkan, IHSG berpotensi tertekan dengan kisaran 6.898-7.123 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,6 persen ke level 7.050 pada Kamis, 16 Juni 2022.
Ia menuturkan, selama IHSG belum mampu break dari level resistance di 7.257, pihaknya memperkirakan penguatan ini merupakan bagian dari fase koreksinya untuk membentuk wave [b] ke rentang 6.786-6.870 dan koreksi ini akan lebih terkonfirmasi apabila IHSG break support di 6.924.
“Namun demikian, dapat diperhatikan adanya gap yang berada di rentang 7.160-7.174 sebagai target penguatan sementara IHSG,” ujar dia.
Herditya prediksi IHSG bergerak di kisaran level support 6.924,6.800 dan resistance 7.174,7.257 pada Jumat pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Selain itu, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
Berikut rekomendasi teknikalnya pada Jumat, 17 Juni 2022:
1.PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) - Spec Buy (1.965)
Saham AGII ditutup menguat 0,8 persen ke level 1.965 pada perdagangan Kamis, 16 Juni 2022, pergerakan AGII pun masih berada di atas MA60-nya.
“Kami memperkirakan, selama AGII masih bergerak di atas 1.920 sebagai supportnya, maka AGII sudah berada di akhir wave [ii] dari wave 3. Hal tersebut berarti, pergerakan AGII berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Spec Buy: 1.935-1.965
Target Price: 2.100, 2.360
Stoploss: below 1.920
Advertisement
Rekomendasi Teknikal Saham BBCA-INDF
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness (7.575)
Saham BBCA ditutup menguat 3,4 persen ke level 7.575 pada perdagangan Kamis, 16 Juni 2022, pergerakan BBCA pun menembus cluster MA20 dan MA200 serta diiringi dengan peningkatan volume beli.
“Kami memperkirakan, posisi BBCA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [y] dari wave X, sehingga pergerakan BBCA masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Buy on Weakness: 7.425-7.525
Target Price: 7.650, 7.775
Stoploss: below 7.300
3.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness (322)
Saham ELSA ditutup menguat 3,2 persen ke level 322 pada perdagangan Kamis, 16 Juni 2022.
“Kami perkirakan, selama ELSA masih sanggup bergerak di atas 306 sebagai supportnya, maka posisi ELSA saat ini kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave B,” ujar dia.
Buy on Weakness: 316-322
Target Price: 340, 350
Stoploss: below 306
4.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Spec Buy (6.800)
Saham INDF ditutup flat di level 6.800 pada perdagangan Kamis, 16 Juni 2022.
“Selama INDF tidak terkoreksi ke bawah 6.625 sebagai supportnya, maka kami perkirakan saat ini posisi INDF sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (c) dari wave [iii]. Hal ini berarti, INDF masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Spec Buy: 6.725-6.800
Target Price: 7.000, 7.125
Stoploss: below 6.625
Penutupan IHSG 16 Juni 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdaganan Kamis, 16 Juni 2022. IHSG menguat setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga acuan dan investor asing melakukan aksi beli saham.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melambung 0,62 persen ke posisi 7.050,32. Indeks LQ45 menguat 0,37 persen ke posisi 1.017,89. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.138,49 dan terendah 7.025,93.
Sebanyak 326 saham menguat sehingga angkat IHSG. 206 saham melemah dan 154 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.391.852 kali dengan volume perdagangan 28,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,7 triliun.
Investor asing membeli saham Rp 389,90 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.741.
Sebagian besar sektor saham meroket kecuali indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,25 persen. Indeks sektor saham IDXenergy menguat 2,25 persen dan catat penguatan terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menanjak 1,24 persen, indeks sektor saham IDXisklikal menguat 1,18 persen, indeks sektor saham IDXhealth dan IDXtransportasi masing-masing 1,07 persen.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 2,17 persen, indeks Thailand melemah 1,45 persen, indeks Shanghai merosot 0,61 persen, indeks Singapura susut 0,23 persen dan indeks Taiwan merosot 1 persen.
Advertisement