Wismilak Siapkan Rp 36 Miliar untuk Buyback Saham

PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) akan buyback saham pada 1 Agustus-31 Oktober 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jul 2022, 14:04 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 14:04 WIB
(Foto: Dok PT Wismilak Inti Makmur Tbk)
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (Foto: Dok Wismilak)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham.

PT Wismilak Inti Makmur Tbk akan siapkan dana maksimal Rp 36 miliar untuk buyback saham. Perseroan menyatakan jumlah buyback saham tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor serta dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar 7,5 persen dari modal disetor perseroan. Buyback saham akan dilakukan bertahap pada 1 Agustus 2022-31 Oktober 2022.

“Perseroan meyakini pembelian kembali saham tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan perseroan, karena sampai dengan saat ini, perseroan mempunyai modal kerja yang memadai untuk biayai kegiatan usaha perseroan,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, (BEI), ditulis Sabtu (30/7/2022).

Perseroan menyatakan pelaksanaan buyback saham akan memakai dana yang telah dicadangkan tersendiri sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan perseroan. Pembelian kembali saham diperkirakan berdampak minimal terhadap biaya pembiayaan perseroan.

Adapun biaya terkait pembelian kembali mencakup komisi pedagang perantara serta biaya lain berkaitan dengan buyback saham.

Buyback saham akan dilakukan di harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wismilak Inti Makmur akan buyback saham pada periode pembelian kembali yang telah ditentukan dengan memakai jasa dari perantara pedagang efek.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berharap Dapat Stabilkan Harga Saham

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan berharap buyback saham dapat menstabilkan harga saham Perseroan dalam kondisi pasar yang fluktuatif, selain memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental.

Buyback saham juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang Perseroan dimana saham treasury dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.

Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai Treasury Stock dengan jangka waktu tidak lebih dari tiga tahun sejak berakhirnya pembelian kembali saham.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Juli 2022, saham WIIM naik 7 persen ke posisi Rp 535 per saham. Saham WIIM dibuka stagnan Rp 500 per saham. Saham WIIM berada di level tertinggi Rp 535 dan terendah Rp 496 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.301 kali dengan nilai transaksi Rp 9,9 miliar. Total volume perdagangan 189.937 saham.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) akan membagikan dividen atas laba bersih perseroan tahun buku 2021. Dividen yang akan dibagikan yakni Rp 21,6 per saham atau total senilai Rp 45,36 miliar.

Rencana itu telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPST yang diselenggarakan 27 Juni 2022. Sepanjang tahun lalu, Wismilak Inti Makmur mengantongi penjualan Rp 2,73 triliun, naik 37 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1,99 triliun.

Dari raihan itu, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 176,66 miliar, naik 2,56 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 182,25 miliar. Selain dibagikan sebagai dividen, sebesar Rp 1 miliar dari laba bersih 2021 disisihkan dan dibukukan sebagai cadangan khusus.

Sementara sisanya dicatat sebagai laba ditahan perseroan yang belum ditentukan penggunaannya. Dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 7 Juli 2022 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (30/6/2022), berikut jadwal pembagian dividen PT Wismilak Inti Makmur Tbk:

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 5 Juli 2022

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 6 Juli 2022

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 7 Juli 2022

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 8 Juli 2022

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 7 Juli 2022 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen: 27 Juli 2022

Pada perdagangan Kamis, 30 Juni 2022, saham WIIM naik 2 persen ke posisi Rp 510 per saham. Saham WIIM dibuka stagnan Rp 500 per saham. Saham WIIM berada di level tertinggi Rp 510 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 126 kali dengan volume perdagangan 4.067 saham. Nilai transaksi Rp 205,6 juta.

Sepanjang tahun berjalan 2022, saham WIIM melonjak 16,82 persen ke posisi Rp 500 per saham. Saham WIIM berada di level tertinggi Rp 615 per saham dan terendah Rp 360 per saham. Total volume perdagangan 943.631.988 saham. Nilai transaksi Rp 473 miliar. Total frekuensi perdagangan 148.690 kali.

 

Kinerja IHSG 25-29 Juli 2022

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif pada 25-29 Juli 2022. Pada pekan ini, analis menilai, laju IHSG dibayangi pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed) dan rilis kinerja emiten pada semester I 2022.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/7/2022), IHSG melonjak 0,93 persen ke posisi 6.951,12 dari pekan lalu di posisi 6.886,96. Kenaikan IHSG tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang bertambah 0,72 persen ke posisi Rp 9.133,05 triliun. Kapitalisasi pasar bursa naik Rp 66 triliun dari pekan lalu Rp 9.067,93 triliun.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, pelaku pasar pekan ini fokus pada pidato bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) terkait kebijakan moneternya. Gubernur Bank sentral AS, Jerome Powell resmi menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps) dan menunjukkan optimisme terhadap ekonomi AS yang ditopang oleh data tenaga kerja yang baik.

“GPD AS secara dua kuartal berturut-turut terkontraksi dan secara teknis resmi memasuki masa resesi. Dua hari ini direspons positif oleh pasar saham dengan spekulasi the Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif dengan kondisi resesi ini,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Selanjutnya

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, dari dalam negeri, rilis hasil laba perusahaan kapitalisasi pasar besar yang lebih baik dari perkiraan menjadi penopang kenaikan IHSG. “Harga komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) kembali naik sehingga membuat investor asing melihat Indonesia kembali menarik,” kata dia.

Cheryl mengatakan, IHSG berpotensi konsolidasi melemah pada pekan depan. Hal ini karena aksi ambil untung mengingat kenaikan yang sudah terjadi dalam beberapa pekan ini. Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG, ia menuturkan, pelaku pasar domestik akan mencermati rilis data inflasi dalam negeri yang akan meningkat dari periode sebelumnya.

“Selain itu, ada rilis data GDP Indonesia pada kuartal II yang diperkirakan meningkat dan cadangan devisa Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, dari global, ada pidato Gubernur Bank Sentral AS dari berbagai negara bagian serta data manufaktur dan ketenagakerjaan. “Dengan berbagai data yang akan rilis tersebut bisa membuat pasar konsolidasi melemah,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya