Saham GDST Merosot 4,84 Persen pada Sesi I Kamis 4 Agustus 2022

Saham GDST merosot 4,84 persen ke posisi Rp 118 per saham pada sesi pertama perdagangan Kamis, 4 Agustus 2022.

oleh Agustina MelaniElga Nurmutia diperbarui 04 Agu 2022, 13:59 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 13:59 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis (4/8/2022).

Mengutip data RTI, saham GDST merosot 4,84 persen ke posisi Rp 118 per saham. Saham GDST dibuka naik satu poin ke posisi Rp 125 per saham. Saham GDST berada di level tertinggi Rp 125 dan terendah Rp 116 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.838 kali dengan volume perdagangan 302.340 saham dan nilai transaksi Rp 3,6 miliar.

Koreksi saham GDST terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat hingga sesi pertama perdagangan Kamis, 4 Agustus 2022. IHSG naik 0,29 persen ke posisi 7.066. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.075 dan terendah 7.025. Sebanyak 280 saham menguat dan 209 saham melemah. 183 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 794.668 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.916.

Adapun pada perdagangan Rabu, 3 Agustus 2022, saham GDST  melambung 27,84 persen ke posisi Rp 124 per saham. Saham GDST berada di level tertinggi Rp 126 dan terendah Rp 99 per saham. Total volume perdagangan 146.069.200 saham dengan nilai transaksi Rp 17,4 miliar. Total frekuensi perdagangan 10.065 kali.

Sepanjang 2022, saham Gunawan Dianjaya Steelmenguat 24 persen ke posisi Rp 124 per saham. Saham GDST berada di level tertinggi Rp 126 dan terendah Rp 87 per saham. Total volume perdagangan 645.561.200 saham. Nilai transaksi Rp 69,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 65.808 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Semester I 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk  (GDST) membukukan laba bersih Rp 134,96 miliar pada semester I 2022 atau meningkat 2.333 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 5,52 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/8/2022), penjualan perseroan naik 151,69 persen menjadi Rp 1,22 triliun hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 809,26 miliar.

Sementara itu, beban pokok menjadi Rp 1,01 triliun atau meningkat 41,83 persen dari Rp 716,57 miliar. Laba kotor menjadi Rp 212,04 miliar atau naik 128,78 persen dari Rp 92,68 miliar.

Perseroan alami kenaikan beban penjualan menjadi Rp 22,85 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,12 miliar.

Beban umum dan administrasi naik 22,4 persen menjadi Rp 34,55 miliar selama semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 28,21 miliar. Beban pendanaan merosot menjadi Rp 12,99 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,09 miliar.

Perseroan membukukan ekuitas Rp 924 miliar pada 30 Juni 2022. Liabilitas bertambah menjadi Rp 954 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 795 miliar. Sedangkan, aset alami pertumbuhan menjadi Rp 1,87 triliun atau meningkat 18,6 persen pada semester I 2022, periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp 1,58 triliun.

Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 55,14 miliar pada 30 Juni 2022 dari 31 Desember 2021 sebesar Rp 4,13 miliar.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pembukaan IHSG 4 Agustus 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (4/8/2022). Gerak IHSG ditopang sektor saham teknologi dan tersengat wall street yang menanjak.

Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG melonjak 16 poin ke posisi 7.062,03. Indeks LQ45 menguat 0,21 persen ke posisi 1.002. Sebagian besar indeks acuan menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.075,56 dan terendah 7.049,14. Sebanyak 254 saham menguat dan 135 saham melemah. 170 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 152.165 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.900.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham teknologi IDXtechno melambung 1,95 persen, diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 0,65 persen, indeks sektor saham IDXindustry mendaki 0,50 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,64 persen.

 

 

 

Sektor Saham

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,67 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty susut 0,20 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,05 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,03 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat hingga tembus level 7.000 tepatnya di 7.046 pada Rabu, 3 Agustus 2022. Hal ini seiring aksi beli investor asing. Tercatat aksi beli tiga hari berturut-turut lebih dari USD 170 juta.

Di sisi lain, saham menara telekomunikasi menguat dengan saham MTEL naik 3,4 persen usai umumkan akuisisi 6 ribu menara Telkomsel. Selain itu, saham EXCL naik 7,5 persen, ISAT bertambah 5,9 persen dan TLKM mendaki 1,1 persen.

Saham ritel dan konsumen lesu seiring kinerja kuartal II 2022 yang belum sesuai harapan. Saham MAPI turun 7 persen, ACES susut 5,1 persen dan SIDO melemah 3,2 persen. Sementara itu, sektor saham energi menguat berkat harga batu bara Newcastle yang melonjak. Lonjaman harga gas global terbaru makin perkuat batu bara termal sebagai bahan bakar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya