Medco Energi Bagikan Dividen Interim 2022 Rp 20,86 per Saham

Direktur Utama Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro mengatakan, pembagian dividen interim ini sejalan dengan panduan dividen Perseroan sebelumnya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Agu 2022, 06:33 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2022, 06:33 WIB
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan pembagian dividen interim untuk 2022. Direksi dan dewan komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim sebesar USD 25 juta untuk tahun buku 2022. 

Dividen interim akan dibayarkan pada kuartal ketiga tahun ini sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro mengatakan, pembagian dividen interim ini sejalan dengan panduan dividen Perseroan sebelumnya.

"Dividen interim yang dilakukan segera setelah persetujuan pemegang saham atas dividen final untuk tahun 2021 ini didukung oleh kinerja operasional dan keuangan yang kuat pada tahun 2022," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Rabu, (10/8/2022).

Mengutip keterbukaan informasi bursa, dividen telah ditetapkan untuk menggunakan kurs tengah Bank Indonesia 8 Agustus 2022, yakni Rp 14.904 per USD atau senilai Rp 20,86 per saham.

"Saya yakin bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk memberikan nilai tambah jangka panjang kepada pemegang saham kami," imbuh Hilmi.

Sepanjang kuartal I tahun ini, perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 90 juta atau sekitar Rp 1,33 triliun (kurs Rp 14.770 per USD). Naik 1.659 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,12 juta.

Raihan itu berasal pendapatan perseroan yang tumbuh 62 persen menjadi USD 489,34 juta pada kuartal I 2022 dari USD 301,95 juta pada kuartal I 2021.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tuntaskan Akuisisi Aset ConocoPhilips di Indonesia

PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk

Sebelumnya, PT  Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyelesaikan akuisisi seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd (CIHL) dari Philips International Inc, anak usaha ConocoPhilips Company (COP).

ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd memiliki sepenuhnya saham ConocoPhilips (Grissik) Ltd sebagai operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest dan 35 persen interest di Transasia Pipeline Company Pvt Ltd (Transasia).

Corridor PSC memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatra Selatan, Indonesia berdekatan dengan operasi Medco Energi Internasional di Sumatra Selatan.

Mayoritas produksi dijual melalui kontrak jual beli gas jangka panjang kepada mitra yang handal di Indonesia dan Singapura. Melalui Transasia, MedcoEnergi memiliki kepemilikan saham minoritas pada jaringan pipa gas yang menyuplai pelanggan di Sumatra Tengah, Batam dan Singapura.

Akuisisi ini sesuai dengan strategi MedcoEnergi untuk memiliki dan mengembangkan aset yang berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif. 

"Akuisisi ini juga memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Selain itu, menegaskan kembali komitmen perseroan terhadap pembangunan nasional Indonesia. Akuisisi ini akan menghasilkan sinergi dengan operasi MedcoEnergi di Sumatra serta mendukung strategi perubahan iklim perseroan, termasuk peluang carbon capture.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Panduan 2022

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga menyampaian panduan 2022 antara lain:

-Produksi minyak dan gas 155 mboepd

-Penjualan listrik 3.500 GWh

-Biaya produksi minyak dan gas per unit di bawah USD10/boe

-Belanja modal minyak dan gas USD 275 juta dan kelistrikan USD 50 juta

Pada penutupan perdagangan Rabu, 2 Maret 2022, saham MEDC naik 7,38 persen ke posisi Rp 655 per saham. Saham MEDC naik 30 poin ke posisi Rp 640 per saham.

Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 620 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.735 kali dengan volume perdagangan 3.055.257. Nilai transaksi Rp 196,3 miliar.

 

Target Produksi Minyak dan Gas 2022

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membidik produksi 95 sampai 100 juta barel setara minyak per hari (million barrel oil of equivalent per day/mboepd).

"Panduan produksi 2022 yakni 95-100 MBOEPD. Perseroan berharap permintaan gas domestik di Indonesia akan membaik pada 2022," kata Amri dalam paparan publik Medco Energi Internasional, Kamis (18/11/2021).

Pada 2021, Perseroan memasang panduan pada 95 mboepd. Realisasinya hingga semester I 2021 sebesar 94 mboepd. Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, Amri Siahaan merincikan, realisasi gas 58 mboepd dan liquid 36 mboepd.

"Permintaan gas masih di bawah level normal karena COVID-19. walaupun kita lihat sudah mulai meningkat, kita harapkan terus meningkat,” ujar dia.

Amri memaparkan, pada kuartal II 2021, terdapat penghentian fasilitas yang tidak direncanakan di Aceh dan Vietnam sebesar 2-3 mboepd. Di sisi lain, permintaan gas di Jawa Timur, Aceh dan Singapura juga mengalami pelemahan.

Pada sisa tahun ini, Perseroan memiliki sejumlah harapan. Di antaranya, dari sisi likuiditas dan liabilitas manajemen yang secara konsisten membayar hutang kuartal ke kuartal.

Mempertahankan fokus biaya dengan biaya tunai minyak dan gas di bawah USD 10 per boe. Penyelesaian pengembangan IPP Riau dan Natuna Hiu. Selanjutnya dari persiapan POD untuk penemuan Natuna dan appraisal geothermal Ijen.

"Perseroan juga akan mengembangkan proyek energi terbarukan MPI dan LNG-Power dan IPO AMNT. Mengamankan perpanjangan ulang GSA atau perpanjangan GSA dan lisensi PPSC baru," papar Amri.

Lalu, evaluasi akuisisi peningkatan dan manajemen portofolio untuk memajukan strategi penanganan perubahan iklim. Serta memperbarui target ESG dan transisi energi 2022-2027.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya