Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini. Pada periode tersebut, pendapatan perseroan tercatat sebesar USD 5,54 juta atau sekitar Rp 82,26 miliar (kurs Rp 14.849 per USD). Turun 9,52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 6,12 juta.
Saat pendapatan turun, beban pokok pendapatan justru naik menjadi USD 2,42 juta dari USD 1,41 juta pada semester I 2021. Sehingga laba bruto semester I 2022 tercatat sebesar USD 3,12 juta, turun dibanding semester I 2021 sebesar USD 4,71 juta. Beban usaha tercatat sebesar USD 2,32 juta, sehingga Bumi Resources Minerals membukukan laba usaha sebesar USD 804.968.
Baca Juga
Bersamaan dengan itu, penghasilan bunga tercatat sebesar USD 331.651, beban bunga dan keuangan USD 45,55 laba selisih kurs USD 844.804, dan penghasilan lain-lain USD 396.739.
Advertisement
Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan manfaat dari pajak penghasilan sebesar USD 1,58 juta. Sehingga laba bersih periode berjalan tercatat sebesar USD 3,91 juta atau sekitar Rp 58,08 miliar. Naik 7,67 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 3,63 juta.
Sementara laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 13,69 persen menjadi USD 3,82 juta atau sekitar Rp 56,72 miliar dari USD 4,43 juta pada semester I 2021. Sehingga laba per saham turun menjadi USD 0,03 dari sebelumnya USD 0,05.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 1,05 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 980,44 juta. Terdiri dari aset lancar USD 254,8 juta dan aset tidak lancar USD 791,27 juta.
Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 101,33 juta, naik dari USD 100,82 pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 86,19 juta dan liabilitas jangka panjang USD 15,14 juta. Adapun ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi USD 944,75 juta di bandung akhir Desember 2021 sebesar USD 980,44 juta.
Bumi Resources Minerals Targetkan Pabrik Emas Kedua di Palu Rampung Kuartal III 2022
Diberitakan sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan perkembangan konstruksi pabrik emas keduanya di Palu. Perseroan melalui anak usaha PT Citra Palu Minerals (CPM), telah meraih hasil positif dari aktivitas pemborannya di proyek tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi.
"Pekerjaan konstruksi atas pabrik emas kami yang kedua di Palu mengalami kemajuan yang baik. Kami berharap untuk dapat menyelesaikan konstruksi pabrik ini di kuartal ketiga tahun ini," ungkap CEO & Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Agus Projosasmito dalam keterangan resmi, Senin (20/6/2022).
Pabrik emas kedua tersebut memiliki kapasitas sebesar 4.000 ton bijih per hari. Oleh sebab itu, produksi emas BRMS diharapkan dapat meningkat pada kuartal keempat 2022. Adapun saat ini PT Citra Palu Minerals memproduksikan emas hanya dari 1 pabrik yang berkapasitas 500 ton bijih per hari di Palu.
Citra Palu Minerals berhasil menemukan tambahan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton dengan kadar 1,19 g/t Au (gram of ton gold/gram per ton emas) dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1).
Dengan demikian total cadangan yang dimiliki perseroan di lokasi Blok Poboya bertambah menjadi 8,52 juta ton dengan rata-rata Kadar 3,13 g/t Au. Sementara total sumberdaya (resources) di Blok Poboya tercatat sebesar 17,86 juta ton dengan Kadar rata-rata berkisar 2,55 g/t Au.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, Bumi Resources Minerals berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan 118 persen menjadi USD 2,96 juta atau sekitar Rp 43,15 miliar (kurs Rp 14.556 per USD) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,36 juta.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 1,38 juta dari sebelumnya USD 176.247. Alhasil, perseroan mencatatkan laba bruto USD 1,59 juta.
Pada saat bersamaan, beban usaha tercatat sebesar USD 1,17 juta. Sehingga laba usaha tercatat USD 471.359, berbanding terbalik dari kuartal I 2021 yang catatkan rugi usaha USD 487.937.
Penghasilan lain-lain pada kuartal I 2022 tercatat sebesar USD 674.437. Turun signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 2,15 juta. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan tercatat USD 1,12 juta dibanding kuartal I 2021 sebesar USD 1,68 juta.
Selanjutnya
Pada kuartal I 2021, perseroan mencatatkan manfaat pajak penghasilan USD 789.214. Sehingga diperoleh laba tahun berjalan USD 1,91 juta atau sekitar Rp 27,77 miliar. Naik 13,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,68 juta.
Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 14,42 persen menjadi USD 1,85 juta di kuartal I 2022 atau sekitar Rp 26,95 miliar dibanding kuartal I 2021 sebesar USD 1,62 juta.
Aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar USD 1,04 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 980,44 juta.
Terdiri dari aset lancar USD 288,52 juta dan aset tidak lancar USD 753,97 juta. Liabilitas sampai dengan kuartal I 2022 tercatat sebesar USD 100,07 juta, turun tipis dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 100,82 juta.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 84,17 juta dan liabilitas jangka panjang USD 15,9 juta. Sementara ekuitas hingga Maret 2022 naik menjadi USD 942,42 juta dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 879,63 juta.
Advertisement