Saratoga Investama Lepas 4,31 Persen Saham TBIG Senilai Rp 2,76 Triliun

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melepas 976,6 juta lembar saham TBIG atau setara 4,31 persen dengan harga penjualan Rp 2.830 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Sep 2022, 19:36 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 19:36 WIB
20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Indonesia menargetkan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia tenggara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melalui entitas anak, PT Wahana Anugerah Sejahtera (WAS) menjual saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 2,76 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/9/2022), transaksi berlangsung pada 20 September 2022. Jumlah saham yang ditransaksikan adalah sebanyak 976,6 juta lembar atau setara 4,31 persen dengan harga penjualan Rp 2.830 per saham.

Usai transaksi, kepemilikan Saratoga Investama Sedaya melalui WAS atas saham TBIG menjadi sebanyak 1,12 miliar saham atau setara 4,95 persen dari seluruh modal dan disetor TBIG. Dari sebelumnya 1,2 miliar saham atau setara 9,26 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TBIG.

Pada perdagangan Rabu 21 September 2021, TBIG ditutup stagnan pada posisi 2.800. Saham TBIG dibuka pada posisi 2.810 dan bergerak pada rentang 2.770—2.820. Sejak awal tahun, saham TBIG bergerak cukup fluktuatif dan tercatat turun 250 poin atau 8,20 persen.

TBIG meraih pertumbuhan positif kinerja keuangan selama semester I 2022. Hal ini seiring kenaikan laba dan pendapatan selama enam bulan pertama 2022. mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 24,55 persen menjadi Rp 826,14 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan laba Rp 663,26 miliar.

Capaian itu sejalan dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,17 persen. Pada semester I 2022, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk meraup pendapatan Rp 3,30 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun.

Pada 18 September 2022, di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencapai Rp 2,8 triliun. Saham TBIG ditransaksikan dua kali dengan harga Rp 2.777 per saham. Di pasar negosiasi, saham TBIG susut 1,87 persen. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.830 dan terendah Rp 2.777 per saham.

Di pasar regular, saham TBIG merosot 2,83 persen ke posisi Rp 2.750 per saham. Saham TBIG dibuka turun 30 poin ke posisi Rp 2.800 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.820 dan terendah Rp 2.750 per saham.

Total frekuensi perdagangan 6.193 kali dengan volume perdagangan 11.236.931 saham. Nilai transaksi harian Rp 3,2 triliun.

 

Saratoga Investama Lepas 1,77 Miliar Saham PALM

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melalui anak usahanya PT Saratoga Sentra Business (SSB) mengurangi kepemilikan saham di PT Provident Agro Tbk (PALM).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/7/2022), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk melalui anak usahanya PT Saratoga Sentra Business melepas 1.779.885.090 saham PALM pada 15 Juli 2022 dan 20 Juli 2022. Anak usaha Saratoga tersebut menjual saham PALM dengan harga Rp 825 per saham pada 15 Juli 2022 dan Rp 660 per saham pada 20 Juli 2022.

Setelah transaksi penjualan saham PALM itu, PT Saratoga Sentra Business memiliki 1.415.023.929 saham atau setara 19,88 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PALM. Sebelumnya Saratoga Sentra Business memiliki 3.194.909.019 saham atau setara 44,88 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PALM.

Sementara itu, dalam keterbukaan informasi PT Provident Agro Tbk (PALM) pada Jumat, 22 Juli 2022, PT Provident Capital Indonesia (PCI) telah mengumumkan pernyataan penawaran tender sukarela. PCI telah memulai proses penawaran tender sukarela untuk membeli sebanyak-banyaknya 736.728.500 saham yang dimiliki pemegang saham perseroan. Jumlah itu mewakili maksimal 10,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Jumlah saham keseluruhan yang dimiliki oleh PCI setelah diselesaikannya penawaran tender sukarela adalah sebanyak-banyaknya 3.880.929.391 saham PALM yang mewakili 54,85 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh perseroan.

 

Selanjutnya

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Berdasarkan Pengumuman Pernyataan Penawaran Tender Sukarela, apabila setelah dilaksanakannya Penawaran Tender Sukarela ini PCI sendiri atau bersama-sama dengan pemegang saham pengendalinya memiliki lebih dari 50 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh Perseroan, PCI akan menjadi satu-satunya Pengendali dari Perusahaan Sasaran (yaitu Perseroan) dan dengan demikian akan terjadi perubahan pengendalian di Perseroan,”

Pengendalian, yang sebelumnya dipegang secara bersama-sama oleh PCI dan SSB, akan menjadi dipegang PCI sebagai satu-satunya pengendali perseroan.

Sementara itu, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait pemegang saham di atas lima persen, pengusaha Garibaldi Thohir yang akrab disapa Boy Thohir memiliki 889.942.545 saham PALM atau setara 12,50 persen per 20 Juli 2022.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham PALM per 30 Juni 2022 antara lain PT Saratoga Sentra Business sebesar 44,87 persen, PT Provident Capital Indonesia sebesar 44,16 persen, masyarakat sebesar 10,34 persen, dan saham treasury sebesar 0,61 persen.

 

Saratoga Kantongi Pendapatan Dividen Rp 1,4 Triliun pada Semester I 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengoptimalkan pertumbuhan investasi seiring dengan pemulihan ekonomi. Hingga semester I 2022, Saratoga telah meraih pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun, naik 58 persen dibandingkan Rp 866 miliar pada semester I 2021.

Pendapatan dividen tersebut terutama dikontribusikan oleh PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Sementara, kenaikan nilai portofolio investasi mendorong Net Asset Value (NAV) Saratoga mencapai Rp 60 triliun, atau tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama 2021 senilai Rp 46,5 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaja menjelaskan, pertumbuhan NAV yang konsisten menjadi salah satu indikasi keberhasilan Perseroan dalam menjalankan strategi investasi di tengah berbagai situasi.

Perseroan menyatakan, kinerja positif perusahaan portofolio yang sejalan dengan pemulihan ekonomi juga menunjukkan investasi Saratoga memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami percaya bahwa ruang pertumbuhan bisnis portofolio Saratoga masih terbuka lebar, sehingga nilai investasi Perseroan akan terus meningkat. Saratoga juga akan melanjutkan investasi pada aset-aset di sektor strategis yang berdampak luas bagi kebangkitan ekonomi bangsa," ujar Michael melalui keterangan resmi, Jumat, 29 Juli 2022.

 

Langkah Perseroan

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejumlah langkah telah dilakukan Saratoga untuk mengoptimalkan peluang-peluang investasi di masa depan. Di antaranya, Saratoga divestasi 3 persen saham Perseroan di PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) senilai Rp 2,2 triliun kepada Digital Bersama Infrastruktur Asia Pte. Ltd (BDIA).

Divestasi saham tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi internal yang dilakukan Saratoga bersama dengan Provident Group untuk memperkuat strategi investasi di sektor infrastruktur digital seperti menara telekomunikasi, fiber optic, dan data center.

Setelah divestasi saham TBIG, Saratoga saat ini memiliki 35,2 persen saham BDIA dan 9,3 persen saham TBIG melalui anak usaha yang dimiliki penuh.

“Divestasi saham TBIG ke BDIA bertujuan memperkuat strategi dan eksekusi dari setiap rencana investasi Saratoga, termasuk bekerjasama dengan mitra-mitra baru. Sebagai bagian dari restruktruisasi, kami berhasil menandatangani kerjasama dengan Macquarie Asset Management sebagai mitra strategis di BDIA,” kata Michael.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya