Jual Saham BYAN, Direktur Utama Bayan Resources Low Tuck Kwong Raup Rp 6 Miliar

Direktur Utama Bayan Resources Low Tuck Kwong menjual 203.500 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Sep 2022, 11:32 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 11:32 WIB
Pertambangan  PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg
Pertambangan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Foto bayan.com.sg

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sekaligus salah satu orang terkaya di Indonesia Dato’Dr Low Tuck Kwong melepas sejumlah saham BYAN pada 21 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (23/9/2022), Low Tuck Kwong menjual 203.500 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham. Dengan demikian, total dana yang diraup dari penjualan saham BYAN itu Rp 6,1 miliar.

“Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan saham langsung,” tulis Low Tuck Kwong.

Setelah transaksi tersebut, Low Tuck Kwong masih genggam 61 persen saham BYAN. Namun, jumlah saham berkurang dari 2.033.453.187 saham menjadi 2.033.249.687 saham.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham Bayan Resources per 31 Agustus 2022 antara lain Dato’Dr Low Tuck Kwong sebesar 61.02 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen dan masyarakat sebesar 28,98 persen.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 September 2022, saham BYAN naik tipis 0,61 persen ke posisi Rp 65.700 per saham. Total volume perdagangan saham 29.000 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 88 kali.

Berdasarkan data Forbes, Low Tuck Kwong memiliki kekayaan senilai USD 8,8 miliar per 22 September 2022. Ia berada di peringkat 18 dari 50 orang terkaya di Indonesia.


Dirut Bayan Resources Lepas Saham BYAN Rp 4 Miliar

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong melepas saham BYAN pada 13 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 400 ribu saham BYAN dengan harga Rp 10.000 per saham.

Dengan demikian, total nilai penjualan saham Bayan Resources sekitar Rp 4 miliar Transaksi tersebut dilakukan pada 13 September 2022.

Usai melakukan transaksi tersebut, Dato Dr Low Tuck Kwong menggenggam 2.033.453.187 lembar saham BYAN atau setara dengan 61 persen. Sebelumnya, ia menggenggam 2.033.853.187 lembar saham BYAN atau 61,02 persen.

“Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong divestasi saham BYAN pada 22 Agustus 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 20.000 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham. Dengan demikian, total nilai penjualan saham BYAN sekitar Rp 600 juta. Penjualan saham itu dilakukan pada 22 Agustus 2022.

Setelah melakukan transaksi itu, Low Tuck Kwong memegang 2.033.853.187 lembar saham BYAN atau 61,02 persen dari sebelumnya 2.033.873.187 atau setara 61,02 persen. Adapun tujuan transaksi tersebut untuk divestasi dengan status kepemilikan langsung.

"Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” ungkap Dato' Dr. Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022).

 


Laba Bayan Resources Melambung 188 Persen pada Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2022. PT Bayan Resources Tbk meraih kenaikan pendapatan dan laba bersih hingga Juni 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (14/9/2022), PT Bayan Resources Tbk meraih pendapatan USD 2 miliar atau sekitar Rp 30,04 triliun (asumsi kurs Rp 14.985 per dolar AS). Pendapatan tumbuh 95,86 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,02 miliar.

Beban pokok pendapatan naik 28,43 persen menjadi USD 554,82 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 431,97 juta. Dengan demikian laba bruto bertambah 145,09 persen pada semester I 2022. Perseroan membukukan laba bruto USD 1,45 miliar dari periode semester I 2021 sebesar USD 591,69 juta.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari USD 77,70 juta pada semester I 2021 menjadi USD 95,77 juta pada semester I 2022. Beban umum dan administrasi naik menjadi USD 61,76 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 17,53 juta.

 

 


Selanjutnya

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Beban keuangan turun menjadi USD 1,38 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 33,32 juta. Penghasilan keuangan naik menjadi USD 3,09 juta pada semester I 2022 dari semester I 2021 sebesar USD 2,36 juta.

PT Bayan Resources Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 188,01 persen menjadi USD 970,75 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 337,04 juta.

Laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD 0,29 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,10.

Total ekuitas tercatat USD 1,81 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,86 miliar.Liabilitas perseroan naik menjadi USD 685,84 juta pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 570,80 juta.

Aset perseroan naik menjadi USD 2,50 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 2,43 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas tercatat USD 620,18 juta pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 980,50 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya