Cek Rekomendasi Teknikal Saham Hari Ini 24 Oktober 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support: 6.747, 6.847 dan level resistance 7.050,7.100 pada Senin, 24 Oktober 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Okt 2022, 07:29 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 07:29 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Senin, (24/10/2022).

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 0,5 persen ke 7.017 pada perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022. Penguatan IHSG pun mampu bertahan di atas moving average (MA) 20 tetapi dengan volume yang cenderung mengecil.

"Posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave iii dari wave b dari wave (y) dari wave [y] dari wave B, sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas dan rawan koreksi untuk membentuk wave iv. IHSG nampaknya akan menguji terlebih dahulu rentang area 6.950-7.000 dan akan menguat kembali ke 7.050-7.100,” ujar dia.

Herditya prediksi, IHSG akan berada di level support: 6.747, 6.847 dan level resistance 7.050,7.100 pada Senin pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Mitra Keluargakarya Sehat Tbk (MIKA).

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Buy on Weakness (1.810)

Saham ADMR ditutup menguat 0,3 persen ke 1.810 pada perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022, tetapi masih ditutup di atas MA20.

“Kami perkirakan, posisi ADMR saat ini sedang berada di awal dari wave [c], sehingga ADMR masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.750-1.800

Target Price: 1.900, 2.070

Stoploss: below 1.705

 

2.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness (1.610)

Saham HRUM ditutup terkoreksi 1,2 persen ke 1.610 pada perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022.

“Kami perkirakan, posisi HRUM masih berada pada bagian dari wave [y] dari wave X, sehingga HRUM masih rawan terkoreksi dan dapat digunakan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.450-1.570

Target Price: 1.700, 1.950

Stoploss: below 1.335

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

Rekomendasi Teknikal

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

3. PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA) - Buy on Weakness (1.435)

Saham JPFA ditutup terkoreksi 3 persen ke 1.435 pada perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022 dan telah menembus MA20-nya. Selama JPFA tidak terkoreksi ke bawah 1.370 sebagai stoplossnya, maka posisi JPFA saat ini sedang berada di awal wave Y.

Buy on Weakness: 1.395-1.425

Target Price: 1.525, 1.580

Stoploss: below 1.370

 

4. PT Mitra Keluargakarya Sehat Tbk (MIKA) - Spec Buy (2.850)

Saham MIKA ditutup menguat 2,5 persen ke 2.850 pada perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022, pergerakan saham MIKA pun masih berada di atas MA20 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Diperkirakan, posisi MIKA sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] sehingga MIKA berpeluang melanjutkan penguatannya.

Spec Buy: 2.800-2.840

Target Price: 3.000, 3.140

Stoploss: below 2.720

Kinerja IHSG pada 17-21 Oktober 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada 17-21 Oktober 2022. Analis menilai, laju IHSG masih dibayangi inflasi yang tinggi di negara maju hingga nada hawkish dari kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sepekan tepatnya pada 17-21 Oktober 2022 melonjak 2,98 persen ke posisi 7.017,77  dari pekan sebelumnya di posisi 6.814,53. Kapitalisasi pasar bursa melonjak 3,39 persen menjadi Rp 9.315,21 triliun. Kapitalisasi pasar bertambah Rp 305,2 triliun dari pekan lalu Rp 9.009,95 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 14,75 persen menjadi Rp 13,77 triliun dari Rp 12 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 3,63 persen menjadi 1.207.882 kali transaksi dari 1.165.599 kali transaksi pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi bursa merosot 4,7 persen menjadi 22,92 miliar saham dari 24,05 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing membukukan aksi beli bersih Rp 1,17 triliun pada Jumat, 21 Oktober 2022. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 3,79 triliun. Pada 2022, investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 75,52 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan ini masih dipengaruhi akan inflasi yang tinggi di negara-negara maju, ancaman resesi global dan nada hawkish dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve  (The Fed).

“Dari dalam negeri, nilai tukar Rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan adanya kenaikan suku bunga 7DRRR ke 4,75 persen,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (22/10/2022).

Selain itu, IHSG yang menguat, menurut Herditya ditopang dari aliran dana investor asing sebesar Rp 2,6 triliun pada pekan ini.”Di sisi lain, penguatan IHSG ini kami perkirakan merupakan technical rebound saja,” kata dia.

Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG bergerak fluktuaktif dengan kemungkinan koreksi pendek pada awal pekan terlebih dahulu. IHSG akan bergerak di level support 6.900 dan resistance 7.089.

“Pekan depan nampaknya pasar masih mencermati perkembangan ekonomi global,” tutur dia.

Penutupan IHSG pada Jumat 21 Oktober 2022

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (21/10/2022). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas dan sektor saham keuangan masih memimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,53 persen ke posisi 7.017,77. Indeks LQ45 bertambah 0,67 persen. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.058,91 dan terendah 6.975,78.

Sebanyak 298 saham menguat dan 237 saham melemah. 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.281.708 kali dengan volume perdagangan 21,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.522.

Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXfinance menanjak 1,53 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 1,32 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 0,85 persen, indeks sektotr saham IDXtransportasi menanjak 0,69 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth mendaki 0,49 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,47 persen, indeks sektor saham IDXenergy naik 0,16 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,89 persen, indeks sektor saham IDXtechno tergelincir 0,99 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,57 persen dan indeks sektor saham IDXproperty terpangkas 0,51 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya