Laba Dharma Polimetal Naik 70,10 Persen pada September 2022

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) meraih pertumbuhan pendapatan dan laba hingga September 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Okt 2022, 10:31 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2022, 10:31 WIB
DRMA Terima Lonjakan Order di Kuartal 3 Akibat Tingginya Permintaan
Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 249,94 miliar.

Laba itu naik 70,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 146,93 miliar. Capaian laba itu sejalan dengan penjualan Dharma Polimetal yang naik 27,91 persen menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 2,08 triliun hingga September 2022.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,25 triliun dari Rp 1,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 24,43 persen menjadi Rp 404,07 miliar.

Pada periode ini, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp 32,35 miliar, beban umum dan administrasi Rp 136,78 miliar, pendapatan operasi lain-lain menjadi Rp 114,95 miliar dan beban operasi lain-lain sebesar Rp 3,18 miliar. Dari rincian tersebut laba usaha tercatat sebesar Rp 346,71 miliar, naik 49,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 232,35 miliar.

Sementara pendapatan keuangan dan beban keuangan masing-masing tercatat sebesar Rp 3,75 miliar dan Rp 32,99 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 251,74 miliar, naik 69,84 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 148,22 miliar.

Dari sisi aset perseroan hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 2,49 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 982,21 miliar. Terdiri dari aset lancar Rp 1,43 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,06 triliun.

Liabilitas hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 1,24 triliun, naik dibanding posisi kahir tahun lalu sebesar Rp 1,45 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 979,07 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 256,27 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 1,26 triliun dari Rp 1,08 triliun pada Desember 2021.

 

Dharma Polimetal Catat Kenaikan Order Komponen Otomotif pada Kuartal III 2022

DRMA Terima Lonjakan Order di Kuartal 3 Akibat Tingginya Permintaan
Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis dapat mencapai target pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun. Keyakinan itu merujuk pada tingginya permintaan komponen otomotif hingga kuartal III tahun ini.

Dibandingkan rata-rata permintaan Januari-April, rata-rata permintaan terhadap komponen otomotif produksi Dharma Polimetal pada Agustus naik 20 persen.

Adapun order komponen otomotif DRMA untuk September ini diperkirakan naik sekitar 30 persen, sementara order untuk Oktober diperkirakan akan meningkat 35 persen dari rata-rata permintaan periode Januari sampai April 2022.

“Permintaan di kuartal tiga, di luar bulan Juli sudah sangat bagus, semoga kuartal empat nanti lebih bagus lagi,” kata Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Selasa, 20 September 2022.

Lonjakan permintaan komponen otomotif pada kuartal III 2022 antara lain karena kelangkaan semikonduktor. Kondisi itu akibat lockdown di Shanghai yang sempat menghambat produksi otomotif sudah mulai teratasi.

Bersamaan dengan itu, pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi juga tengah berlangsung. Sehingga meskipun terdapat isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak sampai menghentikan pertumbuhan permintaan komponen otomotif.

“Alasan-alasan tersebut menjadikan DRMA tetap optimis target pertumbuhan revenue 2022 sebesar 20 persen dan pertumbuhan laba bersih sebesar 50 persen akan dapat tercapai,” ujar Irianto.

Dharma Polimetal Yakin Laba Tumbuh 50 Persen pada 2022

PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif akan Membaik
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis kinerja pada semester II 2022 akan terus meningkat. Keyakinan itu seiring dengan pulihnya industri otomotif di Indonesia yang mendekati kondisi pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.

Gabungan industri kendaraan bermotor (Gaikindo), mencatat penjualan mobil wholesales secara akumulatif sepanjang Januari—Juli 2022 mencapai 561.287 unit. Penjualan itu naik 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di mana penjualan hanya 460.105 unit.

Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso mengatakan, meningkatnya penjualan otomotif otomatis akan mendorong permintaan terhadap komponen otomotif produk DRMA. Perseroan merupakan pemasok untuk produsen besar otomotif roda empat dan roda dua di Indonesia dengan penjualan pada Semester 1 2022 sebesar Rp 1,59 triliun, meningkat 22 persen yoy.

"Kami akan terus melakukan inovasi untuk menghadirkan produk-produk baru yang dibutuhkan pelanggan kami dan masyarakat, sehingga target tahun ini yaitu kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 20 persen dan 50 persen dapat tercapai,” kata Irianto dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (25/8/2022).

Antisipasi Kenaikan Permintaan

Industri Komponen Otomotif Bersiap Tingkatkan Penetrasi 4W
Pekerja memeriksa produk dan kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan manufaktur Triputra Group menargetkan penjualan hingga 38.81 % atau senilai Rp 3,08 triliun pada 2021. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, pada 2022, Dharma Polimetal ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik. Proyek pembangunan tersebut terutama untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat.

"DRMA telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp400 miliar untuk mendukung ekspansi tersebut,” imbuh Irianto.

Dharma Polimetal juga melakukan sejumlah inovasi salah satunya dengan menangkap peluang di era kendaraan listrik di Indonesia melalui rancangan prototipe kendaraan listrik roda tiga dengan merek PowerAce.

Demikian juga dengan pengembangan battery pack, battery management system, body, dan chasis part yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan listrik.

Dharma Polimetal juga telah berinvestasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi untuk mengantisipasi perkembangan tren kendaraan listrik ke depannya.

"Dengan terus mempertahankan kepercayaan dari pelanggan melalui kinerja yang baik dan konsisten, perseroan sedang berada di jalur yang tepat untuk terus dapat melanjutkan pertumbuhannya," ujar Irianto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya