Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy (RMKE) menargetkan penjualan 5 juta ton batu bara pada 2026. Target tersebut seiring beroperasinya tambang batu bara in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).
Bersamaan dengan itu, Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra mengatakan volume jasa angkut pada 2026 yang ditargetkan mencapai 20 juta ton. Target itu akan direalisasikan secara bertahap.
Baca Juga
Pada tahun depan, penjualan ditargetkan pada kisaran 2 juta ton. Kemudian bertambah menjadi 3 juta ton pada 2024, lalu ditargetkan 4 juta ton pada 2025 dan 2026.
Advertisement
"Kita sudah persiapkan alat-alat, infrastruktur, dan lain-lainnya untuk target penjualan 5 juta ton tersebut. Jadi 4 juta to dari tambang kami dan 1 juta ton tambahan dari tambang sekitar. Itu merupakan angka yang cukup realistis,” kata Vincent dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 121,66 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,52 triliun atau meningkat sebesar 160,02 persen yoy.
Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 38,36 persen yoy menjadi 1,62 juta ton hingga September 2022. Dari segmen jasa batu bara, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 389,94 miliar atau meningkat sebesar 40,91 persen yoy.
Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume jasa batu bara yang meningkat sebesar 44,54 persen yoy pada kuartal III 2022. Hingga September 2022 volume jasa batu bara mencapai 5,46 juta ton atau meningkat sebesar 21,08 persen.
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT RMK Energy Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan usaha dan laba.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (21/11/2022), PT RMK Energy Tbk meraih pendapatan usaha Rp 1,9 triliun hingga September 2022. Pendapatan usaha perseroan naik 121,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 859,39 miliar.
Beban langsung tercatat Rp 1,46 triliun hingga kuartal III 2022. Beban langsung itu bertambah 120,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 667,08 miliar. Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 435,89 miliar hingga September 2022. Laba kotor itu tumbuh 126,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 192,3 miliar.
Perseroan mencatat beban umum dan administrasi naik 76,5 persen menjadi Rp 39,5 miliar hingga September 2022. Beban umum dan administrasi pada periode sama tahun sebelumnya tercatat Rp 22,4 miliar. Beban keuangan naik 15,7 persen dari Rp 19,39 miliar hingga kuartal III 2021 menjadi Rp 22,4 miliar hingga kuartal I 2022.
PT RMK Energy Tbk mencatat laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 62,93 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,39.
Total ekuitas naik menjadi Rp 1,09 triliun hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 802,70 miliar. Total liabilitas tercatat Rp 503,48 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 597,67 miliar.
Aset perseroan menjadi Rp 1,6 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,4 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 14,31 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 66,80 miliar.
Advertisement
Kinerja Operasional
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) menciptakan kinerja operasional yang solid pada kuartal III 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengangkut 2,32 juta ton batu bara, atau meningkat signifikan sebesar 44,54 persen dibandingkan kuartal III 2021.
Hingga September 2022, RMK Energy berhasil mengangkut 5.46 juta ton batu bara, atau meningkat 21,08 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Volume jasa tersebut mencapai 69,78 persen target tahun ini.
Pada segmen penjualan batu bara, perseroan telah menjual 1,62 juta ton batu bara hingga periode September 2022 atau meningkat sebesar 38,36 perse yoy. Capaian itu setara 71,68 persen dari target penjualan batu bara perseroan pada 2022.
“Perseroan menargetkan 2,26 juta ton penjualan batu bara pada tahun ini dan telah tercapai 71,68 persen hingga September 2022. Berdasarkan total volume, penjualan batubara dan jasa batubara masing-masing memberikan kontribusi sebesar 22,91 persen dan 77,09 persen hingga September 2022,” kata Direktur Utama RMK Energy Tony Saputra dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/10/2022).
Guna meningkatkan volume batu bara ke depannya, mulai tahun ini perseroan membangun infrastruktur hauling road sepanjang 20-25 km yang terintegrasi dengan Stasiun Gunung Megang untuk membuka akses pada potensi tambang batubara di Enim, Sumatera Selatan.
Infrastruktur hauling road ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini dan akan beroperasi secara penuh pada 2023.
"Dengan infrastruktur yang terintegrasi tersebut, RMKE dapat mempercepat tercapainya volume jasa batu bara dan volume penjualan batu bara masing-masing sebanyak 20 juta ton/tahun dan 5 juta ton per tahun,” ujar Tony.
Pendorong Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan kinerja cemerlang pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat 121,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari raihan itu, perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 296,37 miliar atau meningkat sebesar 153,90 persen dibandingkan September 2021. Direktur Utama RMK Energy, Tony Saputra mengatakan kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan.
"Kinerja keuangan perseroan masih on track sesuai dengan harapan dan target manajemen. Secara rata-rata, perseroan telah mencapai 83,5 persen target keuangan tahun ini, hal tersebut didukung oleh kenaikan harga batubara dan meningkatnya volume kebutuhan batubara," kata Tony dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT RMK Energy Tbk, William Saputra juga menyampaikan, perseroan menargetkan angkutan batubara sebesar 7,82 juta ton pada tahun ini, dan telah tercapai 69,80 persen.
Untuk segmen penjualan batu bara, manajemen menargetkan volume sebesar 2,26 juta ton di mana 50 persen target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim.
"Hingga September 2022, volume penjualan batubara telah mencapai 1,62 juta ton atau telah mencapai 71,78 persen target tahun ini,” imbuh William.
Dari sisi kinerja keuangan, Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk Vincent Saputra menyampaikan, perusahaan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp 375,4 miliar pada 2022. Hingga September 2022, pendapatan usaha dan laba telah tercapai masing-masing sebesar 76,92 persen dan 78,95 persen.
“Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan menjaga rasio keuangan EBITDA terhadap beban kewajiban, di atas ketentuan minimum credit covenant sebesar 19,68 kali,” beber Vincent.
Advertisement
Rasio Keuangan
Pada kinerja kuartal III 2022, perseroan telah berhasil mengelola rasio-rasio keuangan di atas ketentuan minimum credit covenant. Perseroan mengurangi utang finansial sebesar 32,59 persen menjadi Rp 289,06 miliar sehingga mencapai rasio Debt to Equity (DER) sebesar 0,26 kali dan EBITDA rasio pada level 19,68 kali.
Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 36,92 persen yoy menjadi Rp 1,1 triliun. Arus kas Perseroan secara berkelanjutan juga masih sehat dengan kas dari operasi yang positif dan kas dari pembiayaan yang menurun.
"Manajemen perseroan sangat mengapresiasi kepercayaan serta dukungan dari para investor, kreditur dan komunitas pasar modal kepada RMK Energy. Selanjutnya, Manajemen akan selalu berupaya untuk menjamin keberlangsungan usaha RMK Energy ke depannya,” tambah Vincent.