Multi Bintang Optimistis Penjualan Moncer pada 2022

Direktur Utama PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), René Sánchez Valle mengatakan, keyakinan itu merujuk pada tren mobilitas masyarakat yang mulai pulih.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Nov 2022, 17:39 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 17:13 WIB
Direktur Utama PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), René Sánchez Valle saat paparan publik, Selasa (29/11/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Direktur Utama PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), René Sánchez Valle saat paparan publik, Selasa (29/11/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) optimistis penjualan akan mengalami kenaikan signifikan pada akhir tahun 2022.

Direktur Utama PT Multi Bintang Indonesia Tbk, René Sánchez Valle mengatakan, keyakinan itu merujuk pada tren mobilitas masyarakat yang mulai pulih, sehingga kemungkinan banyak perayaan digelar pada akhir tahun ini.

"Jadi kami sangat menantikan periode perayaan ini. Kami akan terus memastikan bahwa kami dekat dengan konsumen. Jadi ada banyak sponsor yang kami libatkan berkaitan dengan itu. Anda akan melihat media sosial dengan merek kami dan juga banyak promosi yang akan terjadi di berbagai saluran, untuk memastikan bahwa merek kami terus menjadi yang terdepan,” beber René dalam paparan publik, Selasa (29/11/2022).

Meski optimistis kinerja perseroan bakal moncer ke depan, René masih enggan mengungkapkan target untuk 2023. Secara garis besar, perseroan mematok target pertumbuhan yang tinggi, bersamaan dengan bisnis perseroan yang terus berkembang. Di sisi lain, geliat pariwisata juga disebut ikut mendompleng kinerja perseroan.

"Sektor pariwisata sangat penting bagi perseroan, khususnya Bali yang menarik banyak pariwisata mancanegara sebelum pandemi, dan kini kembali (seperti itu) lagi. Pariwisata menjadi bagian dari backbone kami dan bagian dari bisnis kami,” tandasnya.

 

 

Multi Bintang Indonesia Tebar Dividen Interim Rp 43 per Saham, Cek Jadwalnya

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 90,6 miliar. Dividen interim tersebut setara dengan Rp 43 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/11/2022), keputusan direksi perseroan untuk membagikan dividen interim tersebut telah disetujui oleh dewan komisaris Multi Bintang Indonesia berdasarkan keputusan sirkuler dewan komisaris pada 31 Oktober 2022.

Selain itu,  pembagian dividen ini mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 606,67 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 821,74 miliar serta total ekuitas senilai Rp 845,20 miliar.

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim Multi Bintang Indonesia:

· Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 10 November 2022

· Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 11 November 2022

· Cum dividen di pasar tunai: 14 November 2022

· Ex dividen di pasar tunai: 15 November 2022

· Recording date: 14 November 2022

· Pembayaran dividen: 30 November 2022

 

Penutupan IHSG pada 29 November 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (29/11/2022). Namun, koreksi IHSG menjadi terbatas dan sektor saham teknologi pimpin koreksi.

Mengutip data RTI, IHSG turun terbatas 0,08 persen ke posisi 7.012,06. Indeks LQ45 melemah tipis 0,15 persen ke posisi 995,22. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.036 dan terendah 6.990,90. Sebanyak 274 saham melemah dan 238 saham menguat. 191 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.466.913 kali dengan volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.763.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau. Sektor saham energi mendaki 1,69 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham basic menanjak 0,55 persen, sektor saham industri menguat 0,30 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,09 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal naik 0,03 persen, sektor saham kesehatan melejit 1,56 persen, dan sektor saham properti menguat 0,72 persen. Sementara itu, sektor saham keuangan turun 0,19 persen, sektor saham teknologi susut 2,82 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,01 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,15 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 29 November 2022

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Hong Kong menguat ke posisi tertinggi seiring otoritas kesehatan China melaporkan kenaikan baru-baru ini dalam tingkat vaksinasi senior. Ini dianggap oleh ahli sangat penting untuk membuka kembali ekonomi yang telah hadapi penguncian sporadic.

Indeks Hang Seng menguat 5,24 persen lebih tinggi ke 18.204,68 dengan indeks Hang Seng teknologi menguat 7,66 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 2,31 persen ke posisi 3.149,75. Indeks Shenzhen melesat 2,4 persen ke posisi 11.089,01.

Indeks CSI300 naik 3,09 persen ke posisi 3.848,42 karena kasus COVID-19 yang lebih rendah pada Senin, 28 November 2022, dan alami penurunan pertama sejak 1 November 2022.

 Pergerakan indeks ini terjadi setelah awal pekan yang lesu seiring investor bereaksi terhadap protes atas pembatasan COVID-19 di China.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,33 persen ke posisi 7.253,30.Indeks Kospi Korea Selatan naik 1 persen. Indeks MSCI untuk Asia Pasifik bertambah 1,73 persen. Indeks Jepang Nikkei 225 melemah 0,48 persen ke posisi 28.027,84. Indeks Topix melemah 0,57 persen ke posisi 1.992,97 seiring data penjualan ritel meleset dari harapan dan tingkat pengangguran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya