Liputan6.com, Jakarta - PT Tunas Ridean Tbk (TURI) optimistis pasar otomotif nasional masih menjanjikan pada 2023, kendati dibayangi potensi resesi dan krisis global.
Direktur PT Tunas Ridean Tbk, Nugraha Indra Permadi menuturkan, keyakinan itu merujuk pada data ekonomi Ri yang relatif terjaga dibanding negara lainnya.
Baca Juga
"Bayang-bayang krisis sudah ada di kuartal IV 2022, tapi minat dan daya beli kendaraan di Indonesia juga masih tinggi. Jadi rasanya tren positif ini masih akan berlanjut sampai tahun depan," kata dia dalam paparan publik Tunas Ridean, Rabu (7/12/2022).
Advertisement
Bersamaan dengan itu, kebutuhan mobilitas masyarakat yang mulai longgar juga akan berdampak pada pasar otomotif di Indonesia.Hingga September 2022, penjualan pasar mobil nasional naik 22 persen menjadi 732.465 unit, sementara penjualan mobil grup perseroan naik 21 persen menjadi 31.695 unit. Adapun pasar nasional perdagangan motor sampai dengan kuartal III 2022 turun tipis 4 persen menjadi 3,6 juta unit.
Penjualan sepeda motor Grup turun 1 persen menjadi 155.677 unit. Tahun depan, perseroan optimis dapat mencatatkan peningkatan penjualan lebih agresif dari tahun ini.
"Kami optimis untuk tingkatkan target penjualan pada tahun depan. tapi kita tetep waspada terhadap tantangan-tantangan yang akan dihadapi ke depannya, seperti resesi ekonomi global," imbuh Direktur PT Tunas Ridean Tbk, Ester Tanudjaja dalam kesempatan yang sama.
Seiring dengan membaiknya pasar otomotif, Ester mengatakan perusahana fokus menghasilkan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan tetap meneruskan proses perbaikan dari sisi digitalisasi dan otomatisasi. Hal ini dilakukan agar pelayanan dapat dilakukan pada segala lini secara lebih efisien dan efektif.
Serta membangun budaya berkelanjutan di internal perseroan agar lebih solid, sekaligus memperkuat dari sisi brand image.
Belanja Modal pada 2023
Sebelumnya, PT Tunas Ridean Tbk (TURI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 867 miliar untuk tahun depan. Direktur PT Tunas Ridean Tbk, Ester Tanudjaja menyebutkan, belanja modal itu utamanya akan dialokasikan untuk investasi ada kendaraan sewa.
"Belanja modal yang dianggarkan untuk tahun 2023 sebesar Rp 867 miliar naik 13 persen dibandingkan proyeksi 2022 secara full year sebesar Rp 678 miliar,” kata Ester dalam paparan publik perseroan, Rabu (7/12/2022).
Ester menjabarkan sebesar 60 persen belanja modal akan dialokasikan untuk investasi pada kendaraan sewa. Sisanya sekitar 40 persen akan dialokasikan untuk investasi pada divisi otomotif. Yakni berupa pembangunan showroom baru dan renovasi.
"Sumber dana sebagian dari cash flow perusahaan. Sebagian dari pinjaman bank. Pinjaman bank kami utamakan untuk investasi kendaraan sewa," imbuh dia.
Selama periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022, pendapatan bersih grup mencapai Rp 11,7 triliun meningkat 35 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement
Laba Perseroan
Sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham meningkat 100 persen sebesar Rp 730,7 miliar. Laba per saham juga naik 100 persen menjadi Rp 131. Laba Grup dari bisnis otomotif naik 61 persen menjadi Rp 448 miliar karena terjadinya peningkatan penjualan.
Pasar mobil nasional naik 22 persen menjadi 732.465 unit sementara penjualan mobil Grup naik 21 persen menjadi 31.695 unit. Di samping itu, pasar nasional perdagangan motor sampai dengan kuartal ketiga 2022 turun 4 persen menjadi 3,6 juta unit.
Penjualan sepeda motor Grup turun 1 persen menjadi 155.677 unit. Kontribusi laba dari bisnis rental meningkat signifikan sebesar Rp 32 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan unit dalam kontrak dan keuntungan pelepasan atau penjualan armada per unit yang lebih tinggi.
Jumlah armada rental naik menjadi 8.877 unit. Perusahaan asosiasi yang 49 persen sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp 250,8 lebih tinggi 214 persen terutama sebagai hasil dari pemulihan pendapatan bunga bersih dan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pembiayaan baru naik 40 persen menjadi Rp 20,1 triliun.
Go Private, Tunas Ridean Tawarkan Buyback Rp 1.700 per Saham
Sebelumnya, PT Tunas Ridean Tbk (TURI) berencana kembali menjadi perusahaan tertutup atau go private. Tunas Ridean ingin mengubah status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, termasuk penghapusan pencatatan saham (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sehubungan dengan rencana go private, perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) atas saham perseroan yang dimiliki oleh masyarakat. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik atau masyarakat saat ini relatif kecil. Yaitu kurang dari 7,52 persen dari modal ditempatkan perseroan, dengan jumlah pemegang saham publik kurang lebih 356 pemegang saham.
"Saham perseroan tersebut tidak secara aktif diperdagangkan dan relatif tidak likuid. Oleh karena itu, perseroan mengajukan rencana go private melalui pembalian kembali saham," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Tunas Ridean dalam keterbukaan informasi bursa, dikutip Senin (1/8/2022).
Para pemegang saham publik yang melaksanakan haknya untuk menjual saham miliknya dalam periode pembelian kembali, akan mendapatkan harga penawaran yang menarik untuk sahamnya, yakni sebesar Rp 1.700 per lembar saham.
Advertisement
Harga Penawaran
Harga penawaran tersebut 22,24 persen lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS 3 Juni 2022, yaitu Rp 1.390 per saham.
Jumlah dana yang akan digunakan pada pembelian kembali saham adalah sebesar Rp 713,97 miliar. berasal dari dana kas internal sebesar Rp 313,97 miliar dan dana eksternal berupa fasilitas bank sebesar Rp 400 miliar. Perkiraan periode pembelian kembali saham akan dimulai pada 2 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada 2 September 2022 pukul 15.00 WIB.
Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui perdagangan di BEI. Transaksi di BEI kan dilakukan oleh PT Bahana Sekuritas sebagai perantara efek yang ditunjuk oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham.
Pemegang saham mayoritas perseroan saat ini adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd dan PT Tunas Andalan Pratama dengan kepemilikan masing-masing 46,24 persen. Sisanya sekitar 7,52 persen dimiliki oleh publik.