Saham GOTO Pindah Papan Pencatatan Berdampak terhadap IHSG?

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan papan pencatatan baru, yaitu papan ekonomi baru pada Senin, 5 Desember 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Des 2022, 21:41 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 21:41 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan perpindahan papan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tidak berdampak terhadap gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan papan pencatatan baru, yaitu papan ekonomi baru pada Senin, 5 Desember 2022. Papan tersebut bertujuan menyediakan papan pencatatan bagi perusahaan berbasis teknologi untuk menciptakan inovasi produk dan atau jasa, yang memiliki kemanfaatan sosial luas dengan tingkat pertumbuhan tinggi. 

Di papan ekonomi baru itu ada sejumlah saham yang tercatat antara lain PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

“Tidak ada perubahan pengaruh GOTO ke IHSG karena perpindahan papan,” ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy kepada wartawan, Jumat (9/12/2022).

Ia menuturkan, perhitungan dampak pergerakan harga efek GOTO terhadap IHSG akan tetap sama. “Yang berubah adalah persentase bobot GOTO seiring dengan perubahan harga dan market capnya,” tutur dia.

Saham GOTO masih betah di zona merah pada Jumat, 9 Desember 2022. Saham GOTO anjlok 7 persen ke posisi Rp 93 per saham. Saham GOTO dibuka turun tujuh poin ke posisi Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 12.359 kali dengan volume perdagangan 12.364.366 saham. Nilai transaksi Rp 141,2 miliar.

 

 

GOTO Terdepak dari Jajaran 10 Saham Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali tertekan pada sesi pertama perdagangan Jumat, 9 Desember 2022. Koreksi saham GOTO yang terjadi mengikis kapitalisasi pasar sehingga terdepak dari jajaran 10 kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip data RTI, saham GOTO anjlok 7 persen ke posisi Rp 93 per saham. Saham GOTO dibuka tujuh poin dari sebelumnya Rp 100. Saham GOTO kembali sentuh auto rejection bawah (ARB). Total frekuensi perdagangan 9.450 kali dengan volume perdagangan 3.918.145 saham. Nilai transaksi Rp 31,7 miliar. Perseroan mencatat kapitalisasi pasar Rp 95,66 triliun. Adapun koreksi  saham GOTO terjadi berturut-turut sejak 21 November 2022.

Pada perdagangan Kamis, 8 Desember 2022, saham GOTO masih sentuh auto rejection bawah (ARB). Saham GOTO turun 6,54 persen ke posisi Rp 100 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.355 kali dengan volume perdagangan 10.929.848 saham. Nilai transaksi Rp 98,3 miliar. Kapitalisasi pasar saham GOTO saat itu sekitar Rp 118,4 triliun.

Kondisi ini berbeda, saat perseroan awal perdagangan perdana di BEI. Kapitalisasi pasar saham GOTO sempat sentuh Rp 400,31 triliun. Bahkan kapitalisasi pasar saham GOTO menyentuh Rp 459,53 triliun dan menggeser kapitalisasi pasar saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada 11 April 2022. Saat itu, kapitalisasi pasar saham TLKM Rp 453,70 triliun.

Dengan saham GoTo Gojek Tokopediayang tertekan membuat kapitalisasi pasar saham GOTO keluar dari 10 besar kapitalisasi pasar terbesar di BEI pada Kamis, 8 Desember 2022. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pun masuk jajaran 10 kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar saham ADRO tercatat Rp 120 triliun.

Kinerja Saham Makin Loyo, Begini Penjelasan GOTO

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau terus merosot sejak periode lock up berakhir pada 30 November 2022. Sejak saat itu, saham GOTO tampak betah menepi pada level auto reject bawah (ARB) secara berturut-turut.

Pada perdagangan Kamis 8 Desember 2022, saham GOTO ditutup melemah 7 poin atau 6,54 persen ke posisi 100. Dalam sepekan, saham GOTO telah merosot 29,08 persen.

Presiden GoTo, Patrick Cao menjelaskan, fluktuasi harga saham yang terjadi pada GOTO tak ubahnya saham-saham lain yang tercatat di Bursa. Hal itu murni mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Termasuk tetapi tidak terbatas pada kondisi makro ekonomi pasar modal, kompetensi dan kinerja perusahaan.

"Dengan berakhirnya periode lock up, ada kenaikan dalam jumlah saham yang beredar di pasar mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham. Hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa hal,” ujar Patrick dalam paparan publik insidentil GOTO, Kamis (8/12/2022).

 

Selanjutnya

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Beberapa hal yang dimaksud antara lain, investor awal yang masuk di harga saham yang lebih rendah yang merealisasikan keuntungan. Berakhirnya masa investasi untuk investor financial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya.

"Banyak dari variabel ini merupakan hal-hal di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan,” imbuh dia.

Ke depan, perseroan akan terus fokus untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan melalui produk dan layanan berkualitas, meningkatkan engagement dari quality user, serta melakukan kegiatan bisnis secara lebih efisien untuk mempercepat langkah perseroan menuju profitabilitas.

Selain itu, GoTo Gojek Tokopedia juga terus melakukan penjajakan dengan  investor potensial yang baru, terutama menuju peluang masuknya GOTO ke dalam indeks global di paruh pertama 2023.

"Semua langkah-langkah ini kami lakukan untuk memberikan manfaat dan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkas Patrick.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya