Menakar Manfaat Waran Terstruktur di Pasar Modal

Maybank Investment Banking Group menyampaikan tiga manfaat waran terstruktur. Apa sajakah itu?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Feb 2023, 16:38 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2023, 16:38 WIB
Seremoni penerbitan waran terstruktur dari PT Maybank Sekuritas Indonesia, Senin (13/2/2023). (Foto: BEI)
Seremoni penerbitan waran terstruktur dari PT Maybank Sekuritas Indonesia, Senin (13/2/2023). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini memperkenalkan instrumen investasi baru, yakni waran terstruktur(structured warrant).

Menyusul inovasi tersebut, pada Senin 13 Februari 2023, Maybank Sekuritas meluncurkan waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying saham delapan perusahaan konstituen IDX30. Antara lain, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Regional Head of Equity & Commodity Derivatives, Maybank Investment Banking Group, Azzahir Azhar menyebutkan, ada tiga manfaat waran terstruktur untuk pelaku pasar modal. Pertama adalah leverage,, yang juga dikenal sebagai efek pengungkit. Waran terstruktur memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur dari aset yang mendasari atau underlying asset hanya dari sebagian kecil harganya. Secara teoritis, jika harga saham underlyingnya naik, maka harga waran terstruktur juga ikut naik.

"Adanya efek pengungkit membuat potensi persentase keuntungan waran terstruktur menjadi yang lebih besar daripada persentase keuntungan saham underlyingnya. Begitupun sebaliknya” kata dia, Senin (13/2/2023).

Kedua. Modal investasi yang lebih rendah. Untuk eksposur serupa pada saham underlying, harga waran terstruktur lebih murah daripada pembeli langsung saham underlyingnya. Ketiga adalah strategi penggantian saham. Strategi ini dapat digunakan secara efektif untuk mendapatkan manfaat dari waran terstruktur.

Namun di sisi lain, dia mengatakan waran terstruktur juga memiliki risiko yang tinggi karena memiliki masa berlaku terbatas dan dapat berakhir tanpa nilai apapun. Oleh karena itu, Azzahir mengimbau kepada calon investor untuk mempelajari semua informasi terkait produk waran terstruktur termasuk manfaat dn risiko investasinya.

"Kami berkomitmen memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran dan literasi investor melalui berbagai media termasuk situs web, media sosial dan seminar. Kami yakin, program edukasi investor akan memberi keuntungan jangka panjang bagi industri keuangan dan pasar modal,” ujar Azzahir.

 

Bidik Transaksi Rp 60 Triliun

Seremoni penerbitan waran terstruktur dari PT Maybank Sekuritas Indonesia, Senin (13/2/2023). (Foto: BEI)
Seremoni penerbitan waran terstruktur dari PT Maybank Sekuritas Indonesia, Senin (13/2/2023). (Foto: BEI)

Sebelumnya, PT Maybank Sekuritas Indonesia meluncurkan waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying saham  delapan perusahaan konstituen IDX30. Dari delapan waran yang diterbitkan, perusahaan mengincar nilai total mencapai Rp 60 triliun.

"Kita siapkan dana yang akan cukup jika kita luncurkan waran dengan total value sampai dengan Rp 60 triliun,” kata Presiden Direktur Maybank Sekuritas, Wilianto Ie dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/2/2023).

Secara keseluruhan, Maybank Sekuritas bermaksud untuk menawarkan sekitar 200 produk waran terstruktur dalam beberapa tahun ke depan. Namun untuk saat ini, Maybank Sekuritas masih akan fokus menerbitkan waran terstruktur mengacu pada konstituen IDX30.

"Kita akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya (produk warran terstruktur) karena kita tidak tahu sektor mana yang akan diminati. Ini produk yang berikan volatilitas lebih tinggi dan berikan kemampuan untuk ambil eksposure dengan modal yang lebih rendah sehingga investor akan masuk sektor yang sedang bergerak,” imbuh Wilianto.

Sebagai informasi, delapan saham yang menjadi underlying waran terstruktur Maybank Sekuritas antara lain:

  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan harga pelaksanaan Rp 2.300, harga penawaran Rp 450
  • PT Astra International Tbk (ASII) dengan harga pelaksanaan Rp 6.300, harga penawaran Rp 308
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan harga pelaksanaan Rp 9.000, harga penawaran Rp 555
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan harga pelaksanaan Rp 4.800, harga penawaran Rp 570
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan harga pelaksanaan Rp 5.000, harga penawaran Rp 444
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan harga pelaksanaan Rp 1.750, harga penawaran Rp 304
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan harga pelaksanaan Rp 3.600, harga penawaran Rp 306
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan harga pelaksanaan Rp 4.200, harga penawaran Rp 540

Luncurkan Waran Terstruktur

Seremoni penerbitan waran terstruktur dari PT Maybank Sekuritas Indonesia, Senin (13/2/2023). (Foto: BEI)
Seremoni penerbitan waran terstruktur dari PT Maybank Sekuritas Indonesia, Senin (13/2/2023). (Foto: BEI)

Sebelumnya, PT Maybank Sekuritas Indonesia (Maybank Sekuritas) meluncurkan waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying saham delapan perusahaan konstituen IDX30.

Delapan perusahaan itu antara lain PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 306-570 per unit pada masa penawaran umum perdana yang telah dilakukan pada tanggal 2 - 6 Februari 2023. 

Presiden Direktur Maybank Sekuritas,Wilianto Ie, mengatakan, penerbitan ini berada di momentum yang tepat karena volume perdagangan di BEI masih tinggi setelah menghasilkan kinerja yang solid pada 2022. Selain itu, dengan meningkatnya tingkat pendapatan, semakin banyak masyarakat di Indonesia yang berinvestasi di pasar modal dan memiliki kebutuhan investasi yang lebih kompleks.

Sebagai gambaran, jumlah keseluruhan investor pada tahun 2022 juga mengalami peningkatan hampir sepuluh kali lipat menjadi 10,3 juta investor dibandingkan lima tahun yang lalu.

"Dengan begitu, kami berharap waran terstruktur kami akan memperdalam pasar dengan memungkinkan nasabah untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan terbaik dalam negeri dengan modal yang lebih rendah," kata Wilianto dalam keterangan resmi waran terstruktur, Senin (13/2/2023).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya