Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.Â
Melansir laman resmi Astra Agro Lestari, Minggu (19/2/2023), Astra Agro Lestari memulai dari perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet, hingga pada 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit di Riau.Â
Baca Juga
Kini, Perseroan terus berkembang dan saat ini menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan tata kelola terbaik dengan luas areal kelola mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Advertisement
Menarik untuk diketahui, saat ini Astra Agro Lestari dinahkodai oleh seorang Presiden Direktur bernama Santosa. Pria kelahiran Mojokerto, 1 Juni 1966 ini menjadi salah satu orang dibalik kesuksesan perseroan dalam menjalankan bisnisnya.
Sebagaimana diketahui, Santosa mengenyam pendidikan sarjana Fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Gadjah Mada pada 1985-1989.
Santosa telah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak 2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2017.Â
Perseroan kembali mengangkat Santosa pada RUPST 2019 dan 2021 untuk menjadi CEOÂ Astra Agro Lestari. Selain itu, ia juga menjabat Presiden Komisaris seluruh afiliasi PT Astra Agro Lestari Tbk.Â
Saat ini, Santosa juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak 2018, Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk dan Presiden Komisaris PT Astra Tol Nusantara sejak 2020.Â
Dia bergabung dengan Grup Astra 1989 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (2007-2013) dan Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana (2014-2017).
Â
Tantangan yang Dihadapi
Sepanjang perjalanan karier prosfesionalnya, Santosa tengah melewati sejumlah tantangan saat bekerja di Grup Astra. Meski demikian, Santosa mengaku sepanjang perjalanan karier, ada hal yang berat dan paling menyedihkan baginya, yaitu mengurangi karyawan dari perusahaan.
"Yang paling berat adalah kalau industri atau perusahaannya sedang susah dan terpaksa harus mengurangi karyawan itu yang paling menyedihkan buat saya," kata Santosa kepada Liputan6.com saat ditemui di usai acara Talk to The CEO di Rest Area Astra (Resta) KM 456 Salatiga, Jawa Tengah, ditulis Minggu (19/2/2023).
Menurut ia, jika keadaan mengharuskan mengurangi karyawan mau tidak mau harus dilakukan demi menyelamatkan perusahaan. Apabila tidak dilakukan, semuanya akan terkena getahnya.
"Mau tidak mau kalau memang seberat apapun harus dilakukan demi menyelamatkan perusahaan, kalau enggak malah sengsara semuanya," kata dia.
Di sisi lain, Santosa besyukur dengan karier yang telah dijalaninya selama ini. Ia bersyukur bisa menjabat sebagai Presiden Direktur Astra Agro Lestari. Bahkan, ketika sudah pensiun nanti ia tetap ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan Grup Astra.
"Saya bersyukur di level ini dengan baik sampai nanti pensiun. (Setelah pensiun nanti) tetap memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan memberikan yang bisa disumbangkan untuk Astra," ujar dia.
Â
Advertisement
Pesan kepada Generasi Z saat Jalankan Karier
Dengan demikian, Santosa pun mengalami sepak terjang di dunia pekerjaan selama puluhan tahun. Namun, menurut dia yang paling penting dalam pekerjaan adalah bekerja sesuai passion. Bahkan, ia memberikan pesan bagi generasi Z saat berkarier.
"Paling penting dalam pekerjaan sesuai dengan passion, kita kerja sesuai dengan passion, enggak dibayar saja seneng apalagi dibayar. Itu akan mencapai kinerja yang terbaik," kata dia.
Selain itu, Santosa menyebut bekerja sesuai passion akan menghasilkan kinerja maksimal.Â
"Karena pasti akan maksimal hasilnya, kalau loncat-loncat sekadar mengejar uang menurut saya kebalik, kalau kita bekerja sesuai passion kita, uang akan mengejar, karena Anda akan dicari orang yang membutuhkan keahlian itu," pungkasnya.
Â