69 Persen Investor Pasar Saham Masih Berasal dari Pulau Jawa

Melansir data OJK, DKI Jakarta dan Banten andil 19,4 persen dari sisi investor saham. Turun secara persentase dari sebelumnya 19,5 per Desember 2022.

oleh NurmayantiPipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Mar 2023, 16:03 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 15:00 WIB
Investor saham
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam diskusi bersama media di Balikpapan, Jumat (3/3/2023),

Liputan6.com, Balikpapan - Sebaran Investor pasar saham masih didominasi wilayah Pulau Jawa. Hingga januari 2023, jumlah investor saham  mencapai 10,48 juta atau naik dari Rp 10,31 juta pada Desember 2022. Porsi paling banyak didominasi wilayah Jawa Barat sebesar 22,5 persen.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara dalam diskusi bersama media di Balikpapan, Jumat (3/3/2023). Dia menyebutkan bersamaan dengan itu, secara umum nilai transaksi menurun hampir di seluruh wilayah, kecuali wilayah Jawa Timur, Sulawesi dan Papua. Transaksi per Januari 2023 mencapai Rp 287,49 triliun. Turun dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 367,13 triliun.

Melansir data OJK, DKI Jakarta dan Banten andil 19,4 persen dari sisi investor. Turun secara persentase dari sebelumnya 19,5 per Desember 2022. Transaksi dari daerah ini tercatat sebesar Rp 21,98 triliun per Januari 2023, turun dari Rp 27,49 triliun pada Desember 2022

Investor Jawa Barat tercatat mendominasi 22,5 persen, naik dari sebelumnya 22,4 persen. Dari sisi nilai transaksinya per Januari 2023 mencapai Rp 188,14 triliun, turun dari Rp 270,46 triliun pada Desember 2022.

Investor wilayah Jawa Tengah dan DIY memiliki porsi 13,8 persen, turun dari sebelumnya 13,9 persen. Dari nilai transaksinya, juga turun menjadi Rp 10,66 triliun dibanding posisi Desember sebesar Rp 12,39 triliun.

Jawa Timur andil 13,3 persen dari sisi investor, relatif sama dari sebelumnya 13,3 persen. Dari sisi transaksinya, tercatat sebesar Rp 23,73 triliun, naik dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 23.24 triliun.

Kemudian posi investor Sumatera Utara yakni 10,0 persen, relatif sama dari sebelumnya 10,0 persen. Nilai transaksinya per Januari 2023 mencapaiRp 13,3 triliun, naik dari Rp 12,89 triliun pada Desember 2022.

Investor wilayah Sulawesi dan Papua tercatat mengempit porsi 5,3 persen, relatif sama dari posisi Desember 2022 sebesar 5,3 persen. Nilai transaksinya mencapai Rp 3,35 triliun, naik dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 2,96 triliun.

Lalu Sumatera Selatan dengan porsi inventor 6,8 persen.,relatif sama Desember 2022, menciptakan nilai transaksi sebesar Rp 10,99 triliun. Naik dari Rp 10,27 triliun pada Desember 2022

Porsi investor Bali dan Nusa Tenggara relatif sama sejak Desember 2022 hingga Januari 2023 yakni 3,4 persen. Namun nilai transaksi pada Januari 2022 tercatat sebesar Rp 2,47 triliun, turun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 2,61 triliun.

Adapun investor wilayah Kalimantan memiliki andil yang juga sama dibandingkan desember tahun lalu, yakni 5,5 persen. Nilai transaksi hingga Januari 2023 turun menjadi Rp 3,98 triliun dari Rp 4,85 triliun pada Desember 2022.

Investor Asing Jual Saham Rp 606 Miliar, IHSG Terkapar

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023. Investor asing melakukan aksi jual saham ditambah mayoritas sektor saham tertekan sehingga bebani IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,64 persen ke posisi 6.813,63. Indeks saham LQ45 turun 0,86 persen ke posisi 938,96. Seluruh indeks saham acuan tertekan. Menjelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.884,11 dan terendah 6.804,47. Sebanyak 292 saham melemah dan 215 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan saham sentuh 1.189.096 kali dan volume perdagangan saham 16 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.313.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 0,80 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,49 persen.

Sektor saham transportasi dan nonsiklikal pimpin koreksi dengan masing-masing turun 1,37 persen dan 1,13 persen. Sektor saham energi merosot 0,32 persen, sektor saham basic tergelincir 0,22 persen, sektor saham industri turun 0,79 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,19 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,36 persen, dan sektor saham keuangan merosot 0,72 persen.

Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 606,21 miliar pada Jumat, 3 Maret 2023. Sepanjang 2023, investor asing membeli saham Rp 2,8 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya