Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten properti ini membukukan pendapatan neto Rp 5,71 triliun, meningkat 1,06 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,56 triliun.
Mengutip laporan keuangan Summarecon Agung, ditulis Sabtu (25/3/2023), beban pokok penjualan dan beban langsung hingga akhir 2022 mencapai Rp 2,71 triliun atau turun 8,75 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.
Baca Juga
Dengan demikian, laba bruto Summarecon Agung melesat 15,44 persen menjadi Rp 2,99 triliun pada 2022 dari Rp 2,59 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 9,67 persen menjadi Rp 1,70 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun.
Advertisement
Hingga akhir 2022, Summarecon Agung mengantongi laba bersih sebesar Rp 625,37 miliar. Laba bersih perseroan melonjak 93,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 323,70 miliar.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 28,43 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 26,04 triliun. Kemudian, liabilitas SMRA Rp 16,68 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,81 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 11,75 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 11,23 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat, 25 Maret 2023, saham SMRA naik 1,94 persen ke posisi Rp 525 per saham. Saham SMRA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 525 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 535 dan terendah Rp 515 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.776 kali dengan volume perdagangan 302.901 lot saham. Nilai transaksi Rp 15,9 miliar.
Kinerja Summarecon pada Semester I 2022
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (7/8/2022), PT Summarecon Agung Tbk meraup pendapatan bersih Rp 2,72 triliun pada semester I 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 10,99 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,45 triliun.
Beban pokok penjualan dan beban langsung naik 0,31 persen menjadi Rp 1,276 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,272 triliun.
Dengan demikian laba kotor tercatat Rp 1,45 triliun selama enam bulan pertama 2022. Laba kotor perseroan bertambah 22,45 persen dari enam bulan pertama 2021 sebesar Rp 1,18 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari Rp 126,85 miliar pada 30 Juni 2021 menjadi Rp 137,08 miliar pada 30 Juni 2022. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 417,77 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 351,28 miliar. Perseroan mencatat penghasilan operasi lain Rp 9,37 miliar pada semester I 2022 dari semester I 2021 sebesar Rp 2,44 miliar.
Laba usaha perseroan tercatat Rp 906,67 miliar hingga semester I 2022. Dengan demikian, laba usaha perseroan tumbuh 27,59 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 710,58 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, PT Summarecon Agung Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 134,5 persen menjadi Rp 254,60 miliar hingga Juni 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, Summarecon Agung raih laba Rp 108,54 miliar.
Advertisement
Total Ekuitas
Perseroan mencatat laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,42 hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,52.
Total ekuitas tercatat Rp 11,32 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,23 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 15,90 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 14,81 triliun.
Perseroan kantongi aset Rp 27,23 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 26,04 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,24 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,77 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022, saham SMRA stagnan di posisi Rp 620 per saham. Saham SMRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 625 per saham.
Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 610 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.698 kali dengan volume perdagangan 241.877 saham. Nilai transaksi Rp 15 miliar.