Simak Jurus Trading Saham Usai Libur Lebaran Idul Fitri 2023

Berikut sejumlah sektor saham dan saham yang dapat dicermati untuk trading saham usai libur Lebaran Idul Fitri 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Apr 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 06:00 WIB
Simak Jurus Trading Saham Usai Libur Lebaran Idul Fitri 2023
Berikut sejumlah strategi trading saham usai libur Lebaran Idul Fitri 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai beroperasi kembali pada Rabu, 26 April 2023. Seiring dengan dibukanya Bursa, sejumlah analis memiliki strategi trading saham usai libur Lebaran 2023 dan cuti bersama.

"Setelah lepas liburan market dihiasi oleh earning season kuartal satu 2023, beberapa dari emiten yang sudah merilis laporan keuangan menjadi incaran investor. Begitu juga dengan agenda dividen yang masih mendominasi aksi korporasi bulan ini," kata Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM kepada Liputan6.com, Kamis (27/4/2023).

Ia melihat sektor perbankan masih menjadi pilihan menarik. Ini mengingat kinerja ciamik BBNI dan BMRI pada kuartal I 2023. Selain itu, sektor otomotif juga masih cerah di antaranya ASII dan AUTO yang didukung oleh peningkatan penjualan kendaraan kuartal I 2023 sekaligus peningkatan kinerja dari ASII maupun AUTO. 

Tak hanya itu, penjualan motor pun yang tumbuh 44 persen pada kuartal I 2023 ikut mengerek kinerja saham multifinance, seperti CFIN. 

Dengan demikian, Roger merekomendasikan saham BBNI, BMRI, ASII, AUTO dan CFIN untuk dipertimbangkan oleh investor dalam jangka pendek.

Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya mengatakan, saham-saham kapitalsasi besar masih menjadi pilihan untuk trading usai libur lebaran. Selain itu, sektor konsumer dan bank juga menjadi incaran bagi investor asing.

Menurut ia, saham-saham tersebut dibayangi daya beli masyarakat Indonesia yang masih kuat. Ini mengingat aktivitas selama liburan Lebaran Idul Fitri yang cukup tinggi di pusat perbelanjaan seperti mal. Bagi para investor, Christine merekomendasikan beli saham ICBP.

 

 


Penutupan IHSG pada 26 April 2023

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan menembus posisi 6.900 pada perdagangan Rabu (26/4/2023). Mayoritas sektor saham menghijau usai libur panjang Lebaran Idul Fitri 2023.

Dikutip data RTI, IHSG melambung 1,29 persen ke posisi 6.910,14. Indeks LQ45 menguat 1,57 persen ke posisi 963,20. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Usai libur Lebaran Idul Fitri 2023, IHSG berada di level tertinggi 6.910,14 dan terendahh 6.828,57.

Sebanyak 325 saham menguat dan 210 saham melemah. 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.458.316 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.834.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau kecuali sektor saham teknologi melemah 0,20 persen. Sektor saham energi naik 1,49 persen, sektor saham basic mendaki 0,48 persen, sektor saham industri bertambah 1,68 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 1,22 persen.

Selanjutnya, sektor saham siklikal naik 0,09 persen, sektor saham kesehatan melesat 1 persen, sektor saham keuangan melejit 0,06 persen, sektor saham properti menanjak 1,17 persen, sektor saham infrastruktur melambung 1,27 persen dan sektor saham transportasi meroket 2,66 persen.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 26 April 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 26 April 2023 setelah kekhawatiran industri bank kembali muncul di wall street.

Dikutip dari CNBC, saham First Republic Bank melemah lebih dari 49 persen setelah bank regional membukukan hasil kuartalan terbarunya. Deposito turun 40 persen menjadi USD 104,5 miliar pada kuartal I 2023 tetapi sejak itu stabil.

Investor juga mengamati inflasi Australia pada kuartal I 2023 yang melambat menjadi 7 persen YoY, turun dari level tertinggi dalam 23 tahun sebesar 7,8 persen pada kuartal sebelumnya. Indeks ASX melemah ke posisi 7.316,3.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,71 persen ke posisi 28.416,47. Indeks Topix susut 0,89 persen ke posisi 2.023,9. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,17 persen ke posisi 2.484,83. Indeks Kosdaq terpangkas 0,99 persen ke posisi 830,44. Hal ini terjadi setelah indeks sentimen konsumen negara itu pada April naik menjadi 95,1 dibandingkan 92 pada Maret.

Bursa saham China beragam. Indeks Shenzhen naik 0,33 persen ke posisi 11.185,68. Indeks Shanghai merosot 0,02 persen ke posisi 3.264,1. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,7 persen, sedangkan indeks Hang Seng teknologi bertambah 1,32 persen.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya