Genjot Ekspor, Hartadinata Abadi Tambah Mitra Baru di India

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menggandeng salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners untuk ekspor perhiasan emas.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Mei 2023, 19:50 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 19:50 WIB
Genjot Ekspor, Hartadinata Abadi Tambah Mitra Baru di India
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyepakati kerja sama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners (Bright Gold).(Sumber: IG/hartadinata.abadi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyepakati kerja sama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners (Bright Gold).

Bright Gold merupakan perusahaan refinery emas dan juga perak yang berlokasi di New Delhi, India. Bright Gold telah bersertifikasi NABL (National Accreditation Board for Testing and Calibration Laboratory) dan BIS (Bureau of Indian Standards) yang memurnikan dan mendaur ulang logam mulia.

India memiliki budaya yang kental dengan perhiasan emas. Konsumsi emas per kapita di India mencapai 0,55 gram dengan total permintaan emas secara nasional mencapai 774 ton pada tahun 2022. Namun, produksi emas di India tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri.

Oleh sebab itu, perusahaan melihat adanya potensi dari timpangnya demand dan supply yang bisa dipenuhi oleh pemain industri emas di Indonesia, salah satunya Hartadinata Abadi yang dapat menangkap kesempatan ini.

"HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Bright Gold selama 2 bulan, mulai dari Mei 2023 dan dapat diperpanjang. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD 123,66 juta atau setara dengan Rp 1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian perseroan," ujar Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto dalam keterangan resmi, Jumat (19/5/2023).

Kerja sama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group, yang membuktikan kepercayaan dari para partner ekspor atas kualitas produk perhiasan emas yang dihasilkan oleh perseroan.

 

 


Dukung Program Hilirisasi Pemerintah

PT Hartadinata Abadi
PT Hartadinata Abadi (Sumber: www.hartadinataabadi.co.id)

Sandra menekankan, Hartadinata Abadi berkomitmen untuk terus mendukung program hilirisasi Pemerintah dalam rangka meningkatkan nilai tambah perhiasan emas melalui ekspor. Di mana pada akhirnya ikut berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia terutama dari industri emas.

"Peningkatan kontribusi ekspor dari Bright Gold lebih tinggi dibandingkan dengan partner dari India sebelumnya, dan ditargetkan dapat berkontribusi sebanyak 400–500 kg perhiasan emas per-bulan.  Kami optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin mendorong pertumbuhan bisnis HRTA di 2023. Kami terbuka untuk peluang kerjasama dengan mitra-mitra ekspor dari mancanegara ke depannya,” imbuh Sandra.

Seiring dengan peningkatan kontribusi ekspor perhiasan, Sandra melihat pendorong pertumbuhan bisnis Perseroan juga berasal dari implikasi positif di dalam negeri yang didukung oleh insentif Pemerintah atas pembebasan PPh bagi pembeli akhir bagi pembeli emas batangan dan penurunan PPn untuk perhiasan emas. Dukungan aktif dari Pemerintah berdampak positif bagi bisnis Perseroan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.


Hartadinata Abadi Raup Pendapatan Rp 2,12 Triliun pada Kuartal I 2023

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan maupun laba pada kuartal I 2023. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,12 triliun pada kuartal I 2023, meningkat 53,84 persen yoy dari Rp1,37 triliun pada kuartal I 2022. 

Pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni yang meningkat sebesar 39,82 persen yoy menjadi 2,16 ton pada kuartal I 2023 dari 1,55 ton di kuartal I 2022. ASP (average selling price) tumbuh 10,68 persen yoy menjadi Rp 970.295 pada kuartal I 2023 dari Rp 876.675 pada kuartal I 2022. 

Laba bersih pun turut bertumbuh sebesar 37,80 persen yoy menjadi Rp 69,84 miliar pada kuartal I 2023, sementara NPM berada pada level 3,30 persen.

Penjualan kepada grosir meningkat ke level 92,54 persen mengingat adanya penjualan ekspor, diikuti oleh penjualan ritel (6,60 persen) dan bisnis gadai (0,72 persen). Sementara, ROA dan ROE berada di angka 6,60 persen/15,59 persen serta DER berada pada level di 1,36x pada kuartal I 2023. 

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, pada Maret 2023, perseroan memasuki pasar ekspor melalui kerja sama dengan Kundan Care Product LTD (Kundan) untuk ekspor perhiasan emas ke India. Kundan merupakan perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India.

 


Potensi Permintaan Pasar Ekspor Masih Tinggi

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Hartadinata Abadi ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400 kg – 500 kg emas per bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Kundan dimulai dari bulan Maret 2023. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD 25 juta – USD 31 juta per-bulan terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan. 

“Potensi permintaan pasar ekspor juga masih tinggi yang juga menjadi motor pertumbuhan Perseroan ke depannya,” kata Sandra dalam keterangan resminya, Kamis (4/5/2023).

Sandra meyakini, momentum pencapaian all time highest performance perseroan pada kuartal I 2023 akan terus berlanjut tahun ini. Kinerja perseroan ke depannya akan didukung oleh insentif dari pemerintah untuk memberikan pembebasan pajak penghasilan produk emas batangan dan juga penurunan pajak pertambahan nilai perhiasan emas bagi konsumen akhir. 

 


Meluncurkan Produk Baru

Hartadinata Abadi Ekspor Perdana Perhiasan Emas
Hartadinata Abadi Ekspor Perdana Perhiasan Emas

Pajak produk emas batangan diturunkan dari 0,45 persen untuk yang memiliki NPWP menjadi 0 persen dan pajak perhiasan emas juga diturunkan dari 2,1 persen menjadi 1,65 persen.

"Kami sangat mengapresiasi support dari pemerintah yang akan mendorong perkembangan industri perhiasan emas dan emas. Kami melihat hal ini akan menjadi katalis mengingat Indonesia masih memiliki potensi peningkatan konsumsi emas per kapita dimana per tahun 2022 konsumsi emas per kapita masih berada pada level 0,18 gram dibandingkan dengan rata – rata Asia di 0,82 gram," kata dia.

Dia menilai, inovasi yang berkelanjutan menjadi faktor kunci pertumbuhan kinerja HRTA, salah satunya dengan meluncurkan produk terbaru yaitu EMASKU. EMASKU with Secure Certificate merupakan emas batangan dengan kadar 99,99 persen yang disertai dengan sertifikat keamanan dan tersedia dengan berat 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram. 

Selain itu, Hartadinata Abadi juga terus memudahkan masyarakat untuk bertransaksi emas melalui aplikasi EmasKITA yang telah tersedia pada Play Store dan App Store. 

Hartadinata Abadi juga bekerjasama dengan JNE, salah satu perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia, untuk menyediakan layanan pengantaran dan juga penjemputan atau pickup buyback bagi customer yang ingin membeli emas maupun menjual kembali. 

"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dan juga menjadi competitive advantage bagi perseroan," imbuhnya.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 4 Mei 2023, saham HRTA melemah 1,09 persen ke posisi Rp 364 per saham. Saham HRTA dibuka naik 12 poin ke posisi Rp 380 per saham. Saham HRTA berada di level tertinggi Rp 390 dan terendah Rp 368 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.120 kali dengan volume perdagangan 499.893 lot saham. Nilai transaksi Rp 18,4 miliar.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya