Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Rabu (31/5/2023). Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah laju sektor saham yang menghijau dan sektor saham energi pimpin koreksi.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,29 persen ke posisi 6.617. Indeks LQ45 menguat 0,12 persen ke posisi 943. Indeks saham acuan bervariasi. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.657,65 dan terendah 6.604,14. Sebanyak 270 saham melemah sehingga menekan IHSG.
Baca Juga
159 saham menguat dan 233 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 250.793 kali dengan volume perdagangan 4,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.950.
Advertisement
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham energi terpangkas 1,44 persen, sektor saham basic turun 0,97 persen, sektor saham industri merosot 0,42 persen, dan sektor saham siklikal tergelincir 0,01 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan susut 0,05 persen, sektor saham properti terpangkas 0,22 persen dan sektor saham teknologi melemah 1,6 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sementara itu, sektor saham nonsiklikal naik 0,34 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,19 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,62 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,31 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham PGAS naik 1,03 persen ke posisi Rp 1.465 per saham usai pengumuman pembagian dividen.Demikian juga saham TLKM naik 0,73 persen ke posisi Rp 4.150 per saham. Saham Telkom menguat usai umumkan bagikan dividen 80 persen dari laba bersih 2022. Sementara itu, saham GOTO terpangkas 2,75 persen ke posisi Rp 106 per saham.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management, IHSG melemah ke posisi 6.636 pada perdagangan Selasa, 30 Mei 2023 dengan volume perdagangan tetap rendah. Pelaku pasar lokal kurang aktif jelang akhir pekan panjang.
Sektor saham komoditas menguat. Saham HRUM bertamabh 4,2 persen, saham ADRO naik 1,9 persen, saham INCO bertambah 1,2 persen dan saham ITMG menguat 0,4 persen.
Sedangkan saham bank besar bervariasi. Saham BBCA naik 1,1 persen, saham BBNI melemah 0,3 persen, saham BBRI merosot 0,9 persen dan saham GOTO naik 0,9 persen.
Sementara itu, saham BUKA naik 5,9 persen, saham ISAT mendaki 2,2 persen, saham EXCL naik 1,3 persen. Selain itu, saham GIAA melambung 9 persen setelah perseroan menggandeng Singaporea Airlines untuk memperluas jaringan penerbangan.
Top Gainers-Losers pada 31 Mei 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham MINA melambung 30 persen
- Saham JMAS melambung 19,05 persen
- Saham CASH melambung 9,33 persen
- Saham DKFT melambung 8,51 persen
- Saham PSGO melambung 7,14 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham CHIP merosot 9,94 persen
- Saham HAJJ merosot 9,93 persen
- Saham SMKM merosot 9,81 persen
- Saham KING merosot 8,20 persen
- Saham BYAN merosot 7 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham NZIA tercatat 17.748 kali
- Saham MINA tercatat 12.950 kali
- Saham SAGE tercatat 9.196 kali
- Saham FUTR tercatat 8.516 kali
- Saham PRAS tercatat 7.056 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 215,9 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 172 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 130,5 miliar
- Saham NATO senilai Rp 101,8 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 89,6 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Rabu, 31 Mei 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Christy Maryani menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.610-6.740.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Bank Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2023 tumbuh positif 5,5 persen YoY sebesar Rp 8.350,4 triliun. Hal tersebut dipicu oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) yakni sebesar 3,4 persen YoY.
Penyaluran kredit pada April 2023 tumbuh 8 persen YoY. Adapun, Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 11 persen YoY dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar -25,3 persen YoY.
Dari mancanegara, sebanyak 60 persen pelaku pasar menilai terdapat peluang The Fed menaikan suku bunga acuan kembali pada Juni 2023 setelah data PCE Price Index periode April 2024 yang tercatat tumbuh 4,4 persen YoY pada April 2023.
Sementara itu, Korea Selatan mencatat industrial production terkontraksi -8,9 persen YoY pada periode April 2023, lebih dalam dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level -7,6% YoY. Retail sales Korea Selatan pada April 2023 juga tercatat kontraksi -2,3 persen MoM, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tercatat 5,3 persen MoM.Â
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham- saham pilihan Ajaib Sekuritas
1.EXCL
Buy : 1.970
TPÂ : 2.030
Stop loss: <1.930
Â
EXCL bullish di atas MA-5 dan MA-20. Volume menguat berpotensi melanjutkan penguatan. Stochastic oscillator goldencross di area oversold.
EXCL per maret 2023 mencatat kenaikan net revenue sebesar 12% YoY menjadi Rp7,54 triliun. EBITDA naik 13% YoY menjadi Rp3,58 triliun. Laba bersih juga terakselerasi 44% YoY menjadi Rp200,89 miliar. ARPU tercatat Rp40 ribu lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp36 ribu dengan total pengguna sebesar 57,9 juta pelanggan.
Â
2.ANTM
Buy : 1.940
TPÂ : 2.000
Stop loss: <1.900
ANTM sideways dalam jangka pendek berpeluang rebound didukung oleh stochastic golden cross di area netral. Adapun MACD bar histogram telah melemah terbatas.
Harga komoditas emas cenderung stabil di area US$1950 troy ons. Adapun sebesar 60% total pendapatan ANTM masih didominasi oleh segmen emas.
Per Maret 2023 volume penjualan emas ANTM sebesar 7.223 kg (232.225 troy oz) dengan tingkat produksi emas mencapai 304 kg (9.774 troy oz). Saat ini ANTM fokus untuk pasar domestik di tengah potensi lemahnya ekonomi global.
Â
3.WIFI
Buy : 230
TPÂ : 238
Stop loss: <224
Speculative buy WIFI bullish di atas MA-5 dan MA-20. Volume menguat dan MACD bar histogram melemah terbatas.
WIFI per Maret 2023 berhasil meraih laba bersih yang meningkat 571% YoY menjadi Rp 20,4 miliar. Dari sisi top line pendapatan WIFI tumbuh 70% YoY menjadi sebesar Rp121,9 miliar. Jaringan serat optik Java Backbone yang telah beroperasi secara penuh menopang kinerja WIFI pada periode tersebut maupun ke depan.
Â
Â
Advertisement