Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 800 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (5/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 31 Mei 2023.
Baca Juga
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 1,63 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 4,51 triliun serta total ekuitas senilai Rp 10,92 triliun.
Advertisement
Jadwal Dividen
-Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 12 Juni 2023
-Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 13 Juni 2023
-Cum dividen di pasar tunai: 14 Juni 2023
-Ex dividen di pasar tunai: 15 Juni 2023
-Recording date: 14 Juni 2023
-Pembayaran dividen: 5 Juli 2023
Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan bagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp 800 miliar dari laba bersih tahun buku 2022. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan Rabu, 31 Mei 2023.
"RUPST telah menyetujui pembagian dividen tunai 2022 sebesar Rp 800 miliar atau sekitar 48,9 persen dari Laba bersih perseroan tahun buku 2022," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Helmy Yusman Santoso dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 1 Juni 2023.
Dividen tersebut akan didistribusikan pada 5 Juli 2023 kepada seluruh pemegang saham yang tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal recording date 14 Juni 2023 dan tanggal cum dividen (akhir periode perdagangan saham dengan hak atas dividen) 12 Juni 2023.
Kinerja 2022
Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,63 triliun pada 2022. Laba tersebut naik 5,7 persen dari periode 2021 sebesar Rp 1,54 triliun. Selain dibagikan sebagai dividen, sebesar Rp 500 juta dari laa 2022 dialokasikan untuk cadangan umum, dan sisanya dialokasikan untuk saldo laba.
Pada perdagangan Rabu, 31 Mei 2023, harga saham TBIG ditutup naik 0,95 persen ke posisi 2.130. Saham TBIG dibuka pada posisi 2.120 dan bergerak pada rentang 2.080-2.170.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham TBIG tercatat sebanyak 2.214 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 13,58 juta senilai Rp 28,89 miliar. Dalam sepekan, harga saham TBIG naik 6,77 persen. Sementara dalam satu tahun terakhir, harga saham TBIG masih terkoreksi 30,39 persen.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode 3 bulanan atau kuartalan yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, Tower Bersama Infrastructure membukukan pendapatan sebesar Rp 1,62 triliun.
Pendapatan pada kuartal I 2023 ini turun 1,44 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 1,64 triliun. Sementara beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 430,84 miliar dari Rp 405,71 miliar pada kuartal I 2022. Alhasil, laba kotor perseroan pada kuartal I 2023 turun 3,95 persen menjadi Rp 1,19 triliun dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 1,24 triliun.
Beban usaha pada periode ini juga naik menjadi Rp 127,7 miliar dari Rp 110,74 miliar pada kuartal I 2022. Sehingga diperoleh laba dari operasi pada kuartal I 2023 sebesar Rp 1,06 triliun, turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,13 triliun.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/5/2023), perseroan membukukan beban lain-lain sebesar Rp 475,91 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan beban lain-lain pada kuartal I 2022 yang tercatat sebesar Rp 510,79 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 347,1 miliar.
Laba ini turun 19,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 430,19 miliar. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk kuartal I 2023 yakni sebesar Rp 332 miliar. Laba tersebut turun 20,05 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 415,27 miliar. Sehingga laba per saham dasar susut menjadi Rp 14,81 dari sebelumnya Rp 19,2 pada kuartal I 2022.
Aset perseroan hingga 31 maret 2023 naik menjadi Rp 43,28 triliun dari Rp 43,14 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas pada kuartal I 2023 turun menjadi Rp 30,91 triliun dari Rp 32,22 triliun pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 12,37 triliun dari Rp 10,92 triliun per 31 Desember 2022.