Siap-Siap, Depo Bangunan Tebar Dividen 2022 Rp 30,55 Miliar

Dividen final yang diusulkan tersebut menyusul dividen interim yang sudah dibagikan kepada pemegang saham pada tahun lalu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Jun 2023, 08:59 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 08:37 WIB
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) atau Depo Bangunan.
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) atau Depo Bangunan.
Liputan6.com, Jakarta PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) bakal membagikan dividen final dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada tahun 2022 sebesar Rp2,3 per saham atau sebesar Rp 15,61 miliar.
 
"Dividen final yang diusulkan tersebut menyusul dividen interim yang sudah dibagikan kepada pemegang saham pada tahun lalu sehingga total dividen untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2022 sebesar Rp4,5 per saham atau Rp30,55 miliar," kata Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin dalam keterangan resminya, Jumat (9/6/2023).
 
Hal itu sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, Jumat, 9 Juni 2023. Sementara jumlah laba bersih perseroan yang diperoleh pada tahun 2022 sebesar Rp 103, 36 miliar.
 
Adapun, yang berhak atas dividen final tersebut adalah pemegang saham yang Namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 21 Juni 2023 pada pukul 16:00 WIB. Pembayaran dividen final akan dilaksanakan selambatnya pada 3 Juli 2023.
 
Berikut adalah jadwal periode cum dan ex dividen.
 
  • Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 19 Juni 2023
  • Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 20 Juni 2023
  • Cum Dividen di Pasar Tunai pada 21 Juni 2023 
  • Ex Dividen di Pasar Tunai pada 22 Juni 2023
 
Di samping itu, ia mengatakan, di tengah kondisi global yang masih serba tidak menentu, kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,31 persen (yoy).
 
Tingginya kenaikan inflasi dalam sewindu terakhir sebesar 5,51 persen pada 2022, menyebabkan melambatnya permintaan untuk bahan bangunan. 
 
Di sisi lain, terjadinya kenaikan harga pada sebagian besar bahan bangunan sepanjang 2022, disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku maupun biaya transport yang dialami oleh seluruh industri.
 
 

Kinerja

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Pada 2022, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan yang positif baik dari sisi top line maupun bottom line. Seiring dengan berangsur pulihnya aktivitas perekonomian nasional, maka penjualan bersih Perseroan mengalami kenaikan sekitar 10,43 persen (yoy) dari Rp2,32 triliun pada 2021 menjadi Rp2,57 triliun selama 2022. 
 
Meningkatnya penjualan telah mendorong kenaikan beban pokok penjualan sebesar 9 persen (yoy), dari Rp1,91 triliun di tahun 2021, menjadi Rp2,08 triliun pada tahun 2022.
 
Perseroan juga membuka 2 gerai toko baru sepanjang tahun 2022 yaitu di Pondok Gede, Jawa Barat dan Medan, Sumatera Utara. 
 
Nilai terbesar dari pertumbuhan organik diperoleh dari Bali dengan pertumbuhan sebesar 32,9 persen, diikuti Jawa Barat yang tumbuh sebesar 11,9 persen. Sedangkan penjualan online lewat WhatsApp juga mengalami peningkatan 98 persen.
 
Per Desember 2022, Perseroan berhasil mencetak laba bersih hingga Rp103,36 miliar, melesat 18,60 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 yang tercatat Rp87,14 miliar.
 
 

Neraca

Sementara dari sisi neraca, total aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp1,78 triliun dari Rp1,69 triliun pada akhir 2021.
 
Demikian pula liabilitas naik menjadi Rp 609,97 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 575,77 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp1,17 triliun dari Rp1,12 triliun pada akhir 2021.
 
Dengan kinerja 2022 yang cemerlang, Kambiyanto penuh optimistis dalam menyusun rencana bisnis tahunan untuk 2023 dengan proyeksi target pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16 persen dan 9 persen dari realisasi 2022. 
 
"Sikap optimistis didukung oleh prospek properti yang berkorelasi dengan kebutuhan bahan bangunan akan tetap baik dalam kondisi apapun mengingat pembangunan perumahan masih menjadi salah satu prioritas Pemerintah. Sehingga permintaan terhadap bahan bangunan akan tetap ada yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja perseroan," tandasnya.
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya