Liputan6.com, Jakarta - PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (22/6/2023). Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Sunandar menyebutkan, perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada 2023.
Sunandar pun mengapresiasi langkah yang dilakukan perseroan yang telah bekerja keras untuk melaksanakan aksi pencatatan saham ini dan menjadi awal bagi perseroan untuk tumbuh lebih besar lagi.
Baca Juga
"Pencapaian ini merupakan bagian dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan PT Graha Mitra Asia Tbk yang sangat kami apresiasi. Selain itu pencapaian ini juga merupakan langkah awal bagi perseroan untuk menjadi lebih besar lagi dengan resmi menjadi perusahaan tercatat dan perusahaan publik," kata Sunandar dalam pencatatan saham RELF, Kamis (22/6/2023).
Advertisement
Ia juga berharap, pencapaian ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan tetapi tentu saja juga disertai dengan tanggung jawab yang besar, yaitu sebagai perusahaan tercatat perseroan diharapkan segera merealisasikan rencana perseroan ke depan sesuai dengan yang ditulis di dalam prospektus.
"Perseroan diharapkan lebih bekerja keras untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang selalu adaptif responsif dan terus berinovasi mengikuti program yang dinamis kedepannya sehingga perseroan akan pastikan juga penyampaian keterbukaan informasi kepada investor," kata dia.
Sementata itu, Komisaris Utama Graha Mitra Asia Ghofar Rozaq Nazila mengatakan, pencatatan saham ini menjadi hari sakral yang telah ditunggu sebelumnya. Sebab, momentum pencatatan saham ini merupakan hal yang tidak mudah untuk dicapai.
"Proses yang panjang gede luar biasa saya enggak terlalu pede, tapi sekali lagi bahwa dengan kerja keras kerja bersama dan tuntas akhirnya kita bisa melantai di Bursa ini," kata Ghofar.
Â
Â
Â
Mulai Usaha dari Kontrakan
Ghofar juga mengaku, dirinya memulai usaha ini dari kontrakan. Namun, dengan kerja keras dan sejumlah tantangan yang telah dilaluinya perusahaan pun bertumbuh.Â
"Jadi ini tentang bagaimana cerita anak bangsa semuanya memiliki kesempatan untuk berkarya," ujar dia.
Di samping itu, ia bersyukur atas pencabutan status pandemi COVID-19 oleh Presiden Jokowi. Sehingga perseroan memiliki kesempatan baik dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, pertumbuhan penduduk pun akan menjadi peluang perseroan di masa mendatang.
"Tetap terjadi pertumbuhan penduduk positif ya pertumbuhan kelahiran juga bagus dan seterusnya ini," imbuhnya.
Direktur Utama Graha Mitra Asia Ivan Darmanto menuturkan, perolehan dana IPO akan digunakan untuk membeli lahan di dua lokasi yaitu di Semplak, Bogor seluas 4 Ha dan Jagakarsa, Jakarta Selatan seluas 2,750 m2. Di mana kedua lahan ini akan langsung dikerjakan oleh Perseroan di tahun ini juga, sehingga setelah IPO Perseroan langsung memiliki tiga proyek yang semuanya akan berkontribusi terhadap pendapatan perseroan.
Selain itu, perusahaan berencana untuk memperoleh sertifikat green building sebagai upaya perusahaan untuk mempertahankan sustainability terhadap lingkungan.Â
"Kami berencana untuk memperoleh sertifikat Green Building, dengan jenis Excellent In Design For Greater Efficiency pada beberapa tipe bangunan kami," tuturnya.
Hal ini selaras dengan visi perusahaan yang mengusung rumah dengan konsep Green Urban Living. Green Urban Living sendiri adalah praktik menciptakan komunitas yang menguntungkan manusia dan lingkungan. Upaya tersebut dilakukan sebagai komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Â
Advertisement
Proyek Perseroan
Graha Mitra Asia atau RELF saat ini memiliki proyek Greenland Kemang yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Proyek landed house dengan harga jual berkisar Rp 600 juta hingga Rp 1,2 miliar ini dibangun di atas lahan seluas 13 Ha dengan total kurang lebih 1.000 unit rumah yang terbagi dalam 5 unit cluster di antaranya cluster Greenbelt, Samanea, Regia, Casia dan Carbera. Saat ini perseroan sudah melaunching dua diantaranya yaitu cluster Regia dan Casia. Proyek yang mulai dibuka 2021 ini sudah terjual lebih dari 150 unit rumah.
Selain dari 13 Ha yang akan dikembangkan untuk landed house. Ivan mengatakan bahwa Perseroan juga memiliki landbank seluas 1,5 Ha yang kedepannya bisa dikembangkan sebagai area komersial dan apartemen.
Perseroan juga memiliki kebijakan untuk membagikan dividen sebesar maksimal 50 persen dari laba bersih. Direktur Keuangan Graha Mitra Asia Edy Abdul Malik mengatakan, perseroan memiliki kebijakan pembagian dividen sebesar maksimal 50 persen dari laba bersih.
Menurut ia, perusahaan memiliki potensi untuk membagikan dividen interim pada tahun ini jika kondisi keuangan positif.
"Jika kondisi kinerja keuangan perseroan tetap baik sampai akhir tahun, manajemen akan mempertimbangkan untuk membagikan dividen interim di tahun ini," kata dia.