Debut Saat Pandemi COVID-19, Saham Ini Berpeluang Sentuh Level Terendah

Ada 168 perusahaan tercatat yang sahamnya berada pada papan pemantauan khusus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 88 emiten menyandang kriteria nomor 1.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jul 2023, 20:07 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 20:07 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Harga sejumlah saham berpotensi sentuh level Rp 1 per lembar. Hal itu menyusul berlakunya dua peraturan BEI terkait papan pemantauan khusus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga sejumlah saham berpotensi sentuh level Rp 1 per lembar. Hal itu menyusul berlakunya Peraturan Bursa Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus dan Peraturan Bursa Nomor II-X tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus.

Jika sebelumnya saham perusahaan mentok pada level terendah di posisi Rp 50 per lembar, melalui beleid tersebut harga saham bisa terjun hingga Rp 1 per lembar. Kondisi ini berlaku pula untuk emiten yang baru listing di Bursa.

Hingga berita ini ditulis, terdapat 168 perusahaan tercatat yang sahamnya berada pada papan pemantauan khusus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 88 emiten menyandang kriteria nomor 1, yakni harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp 51,00.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, terdapat beberapa emiten anyar yang debut saat pandemi atau selama periode 2020-2022 dalam daftar tersebut. Lengkapnya, berikut emiten pendatang baru yang sahamnya terancam turun ke Rp 1:

Debut 2022

WINR - Winner Nusantara Jaya Tbk

Saham WINR tercatat pada 25 April 2022. Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 1,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar. Harga pelaksanaan dipatok Rp 100 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 150 miliar dari IPO. Harga saham WINR saat ini parkir di posisi 50 atau susut 50 persen dari harga IPO.

NTBK - Nusatama Berkah Tbk

Saham NTBK tercatat di Bursa pada 9 Februari 2022. Saat itu, perseroan menerbitkan 700 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar dalam rangka IPO. Harga pelaksanaan yakni Rp 100 per lembar, sehingga perseroan berhasil memperoleh Rp 70 miliar dari IPO.

Saham NTBK terpantau masih mengalami pergerakan positif di zona hijau meski berada pada efek pemantauan khusus. Pada perdagangan hari ini, saham NTBK naik 8,77 persne ke posisi 62. Dalam sepekan, harga saham NTBK masih naik 5,08 persne. Namun jika dibandingkan harga IPO, saham NTBK masih terkoreksi 11,43 persen.

BAUT - Mitra Angkasa Sejahtera Tbk

Saham BAUT tercatat di Bursa pada 28 Januari 2022. Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan 1,45 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per lembar. Harga pelaksanaan yakni Rp 100 per lembar, sehingga perseroan memperoleh Rp 145 miliar dari IPO. Harga saham BAUT saat ini parkir pada posisi 50 per lembar, atau susut 50 persen dari harga IPO.

 

 

Debut 2021

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

TRUE - Triniti Dinamik Tbk

TRUE tercatat di Bursa pada 10 Juni 2021. Perseroan menerbitkan 1,5 =1 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham dalam rangka IPO. Harga pelaksanaan dipatok Rp 100 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 151,4 miliar dari IPO. Harga saham TRUE saat ini parkir pada posisi 50 per lembar, atau susut 50 persen dari harga IPO.

HOPE - Harapan Duta Pertiwi Tbk

Saham HOPE tercatat di Bursa pada 24 Mei 2021. Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 851,67 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar. Harga pelaksanaan yakni Rp 118 per lembar, sehingga perseroan memperoleh Rp 100,5 miliar dari IPO. Harga saham HOPE saat ini parkir di posisi 50 per lembar atau mengalami penurunan 57,63 persen dari harga IPO.

 

Debut 2020

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

EPAC - Megalestari Epack Sentosaraya Tbk

Saham EPAC tercatat pada 1 Juli 2020. Perseroan menerbitkan 250 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per lembar saat IPO. Harga penawaran yakni Rp 110 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 27,5 miliar dari aksi tersebut. Harga saham EPAC saat ini tampaknya mencoba bergerak naik.

Pada perdagangan Rabu, 12 Juli 2023, saham EPAC naik 10 persen ke posisi 11, setelah sebelumnya parkir di posisi 10 per lembar. Namnun mengacu pada harga tersebut, saham EPAC masih terkoreksi 90 persen dari harga IPO. CBMF - Cahaya Bintang Medan Tbk / 2020 CBMF tercatat di Bursa pada 9 April 2020.

Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 375 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Harga pelaksanaan yakni Rp 160 per lembar saham. Sehingga perseroan memperoleh Rp 60 miliar dari IPO. Harga saham CBMF saat ini parkir di posisi 50, atau telah turun 68,75 persen dari harga IPO.

SBAT - Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk

Saham SBAT tercatat di Bursa pada 8 April 2023 melalui IPO. Sata itu perseroan menerbitkan 4,25 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per lembar dan harga penawaran Rp 105 per lembar. Sehingga perseroan berhasil mengantongi Rp 446,25 miliar dari IPO. Harga saham SBAT saat ini parkir di posisi 50 atau telah susut 52,38 persen dari harga IPO. K

BAG - Karya Bersama Anugerah Tbk

Saham KBAG tercatat pada 8 April 2020 melalui IPO. Saat itu, perseroan menerbitkan 2,15 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per lembar. Harga penawaran dipatok Rp 100 per lembar, sehingga perseroan memperoleh Rp 215 miliar dari IPO. Saat ini, harga saham KBAG parkir di posisi 50 atau telah susut 50 persen dari harga IPO.

 

Saham DADA hingga PURA

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

DADA - Diamond Citra Propertindo Tbk

Saham DADA tercatat pada 14 Februari 2020. Saat itu, perseroan menerbitkan 2,15 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per lembar. Harga pelaksanaan dipatok Rp 102 per lembar. Sehingga perseroan mengantongi Rp 218,99 miliar dari IPO. Saham DADA sata ini parkir di posisi 50 per lembar, susut 50,98 dari harga IPO.

TAMA - Lancartama Sejati Tbk

Saham TAMA tercatat di Bursa pada 10 Februari 2020. Saat itu perseroan menerbitkan 200 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per lembar. Harga penawaran dipatok Rp 175 per saham, sehingga perseroan mengantongi Rp 35 miliar dari IPO.

Harga saham TAMA tampaknya juga mulai menggeliat naik sejak awal semester II, atau tepatnya sejak perdagangan 3 Juli 2023. Saat itu, saham TAMA naik 5,88 persen ke posisi 18, setelah sebelumnya mengalami penurunan secara beruntut hingga sentuh posisi 17 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, saham TAMA naik 7,14 persen ke posisi 30. Dalam sepekan, harga saham TAMA berhasil naik 50 persen. Namun harga saham TAMA saat ini masih terkoreksi 82,86 persen dari harga IPO.

PURA - Putra Rajawali Kencana Tbk

Saham PURA tercatat di Bursa pada 29 Januari 2020. Perseroan menerbitkan 1,8 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per lembar dalam rangka IPO. Harga pelaksanaan yakni Rp 105 per lembar. Dengan begitu, perseroan mengantongi Rp 189 miliar dari IPO. Harga saham PURA sata ini parkir di posisi 50 per lembar, atau turun 52,38 persen dari harga IPO.

 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya