Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara soal umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang hanya menawarkan 3,35 persen sahamnya ke publik.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, Barito Renewables Energy telah memenuhi ketentuan saham free float meski hanya menawarkan 3,35 persen saham ke publik. Sebab, terdapat 9 persen pemegang saham lama yang masuk ke dalam kategori free float.
Baca Juga
Berdasarkan ekuitas yang dimiliki oleh Barito Renewables Energy, BREN wajib memenuhi ketentuan jumlah saham free float setelah penawaran umum paling sedikit 10 persen.
Advertisement
"Walaupun jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebesar 3,35 persen, namun terdapat 9 persen pemegang saham lama yang dapat diklasifikasikan sebagai saham free float sehingga jumlah saham free float BREN setelah penawaran umum menjadi 12,05 persen memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa No. I-A,” kata Nyoman kepada awak media, Jumat (15/9/2023).
Adapun yang dimaksud dengan peraturan tersebut adalah Peraturan Bursa No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, serta berdasarkan ekuitas yang dimiliki oleh menyebutkan jumlah saham free float setelah Penawaran Umum paling sedikit 10 persen dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa, bagi Calon Perusahaan Tercatat yang memiliki nilai ekuitas sebelum Penawaran Umum lebih dari Rp 2 triliun.
Selanjutnya, diatur juga kriteria Saham Free Float adalah saham yang:
a. dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham tercatat.
b. bukan dimiliki oleh Pengendali dan Afiliasi dari Pengendali.
c. bukan dimiliki oleh anggota dewan komisaris atau anggota direksi.
d. bukan saham yang telah dibeli Kembali oleh perusahaan.
Sementara itu, apabila mengacu pada prospektus yang telah diterbitkan, 9 persen pemegang saham lama yang akan diklasifikasikan menjadi saham free float, yakni Jupiter Tiger Holdings dengan kepemilikan saham sebesar 4,5 persen dan Prime Hill Fund dengan kepemilikan saham sebesar 4,5 persen.
Barito Renewables Energy Lepas Saham Perdana ke Publik
Sebelumnya, calon emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk bakal segera melantai di pasar modal melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Mengutip prospektus perusahaan, Jumat (15/9/2023), Perseroan bakal melepas saham ke publik maksimal 4,5 miliar saham dengan nominal Rp 150 per saham. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 3,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan usai IPO.
Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp 670 sampai dengan Rp780 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 3,51 triliun.
Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada STAR. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas 8 kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) sebanyak-banyaknya sebesar USD 158.588.321.
Advertisement
Dana IPO
Selain itu, dana IPO digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023 (Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan tertanggal 25 Agustus 2023, perihal Penunjukan STAR sebagai Pemegang Saham ACEHI (Surat Perseroan).
Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan, yakni kewajiban pembayaran kepada SEOG sebanyak-banyaknya sebesar USD 66.500.000, kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan sebesar USD 6.000.000. Dana yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa.
Indikasi Jadwal
- Masa penawaran awal: 18 – 25 September 2023.
- Tanggal efektif: 27 September 2023.
- Masa penawaran umum perdana saham: 2 – 4 Oktober 2023
- Tanggal penjatahan: 4 Oktober 2023.
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 5 Oktober 2023
- Bursa Efek Indonesia: 6 Oktober 2023