Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa, (10/10/2023). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan 6.891,45. Indeks LQ45 menguat 0,71 persen ke posisi 950,45. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.941,16 dan terendah 6.907,61.
Baca Juga
Sebanyak 256 saham menguat dan 174 saham melemah. 208 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 254.394 kali dengan volume perdagangan 5,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan saham, mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham infrastruktur melonjak 3,11 persen dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 0,75 persen, sektor saham basic menguat 1,02 persen, sektor saham industri melesat 0,16 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,51 persen, sektor saham keuangan naik tipis 0,09 persen dan sektor saham properti meroket 0,33 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham BREN melambung 24,62 persen. Saham BREN termasuk pendatang baru yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023. Harga saham perdana BREN sekitar Rp 780 per saham. Kapitalisasi pasar saham BREN tercatat Rp 162,55 triliun.
Selain itu, saham ELSA menguat 0,49 persen ke posisi Rp 408 per saham, dan saham UNTR bertambah 0,56 persen ke posisi Rp 26.850 per saham.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG mendatar pada perdagangan Senin, 9 Oktober 2023. Saham BBCA naik 0,3 persen, sedangkan saham BMRI turun 2,1 persen, saham BBNI tergelincir 1,9 persen dan saham BBRI merosot 1 persen.
Sementara itu, saham komoditas menguat seiring lonjakan harga minyak global baru-baru ini karena kekhawatiran geopolitik. Saham MEDC menguat 9,7 persen, saham AKRA bertambah 4,9 persen dan saham ADRO melesat 4,5 persne. Sedangkan saham konsumsi alami tekanan jual. Saham ICBP turun 3,5 persen, saham UNVR merosot 2,1 persen dan saham MYOR terpangkas 1,1 persen.
Top Gainers-Losers pada 10 Oktober 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham STRK meroket 35 persen
- Saham BREN meroket 24,62 persen
- Saham TBMS meroket 24,62 persen
- Saham SEMA meroket 15 persen
- Saham MPRO meroket 10,88 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham PTPS merosot 18,60 persen
- Saham LMAX merosot 9,09 persen
- Saham WIDI merosot 9,09 persen
- Saham CYBR merosot 8,87 persen
- Saham EMDE merosot 8,81 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 169,4 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 124 miliar
- Saham INET senilai Rp 115,7 miliar
- Saham MEDC senilai Rp 92,2 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 84,3 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham INET tercatat  21.171 kali
Saham KPIG tercatat 15.933 kali
Saham APEX tercatat 9.670 kali
Saham GTRA tercatat 7.538 kali
Saham PTPS tercatat 7.307 kali
Â
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan
Fanny memilih saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Selain itu, PT Pantai Indah Kapuk dua Tbk (PANI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (10/10):
1. MEDC: Buy on Weakness
Support di 1440, cutloss jika break di bawah 1410.
Jika tidak break di bawah 1410, potensi naik ke 1520-1560 short term.
2. AKRA: Buy on Weakness
Support di 1465, cutloss jika break di bawah 1430.
Jika tidak break di bawah 1430, potensi naik ke 1515-1535 short term.
3. ACES: Spec Buy
Support di 760, cutloss jika break di bawah 740.
Jika tidak break di bawah 760, potensi naik ke 790-800 short term.
4. BUKA: Spec Buy
Support di 208, cutloss jika break di bawah 206.
Jika tidak break di bawah 206, potensi naik ke 218-222 short term.
5. PANI: Spec Buy
Support di 4480, cutloss jika break di bawah 4380.
Jika tidak break di bawah 4380, potensi naik ke 4600-4740 short term.
6. TLKM: Spec Buy
Support di 3750, cutloss jika break di bawah 3720.
Jika tidak break di bawah 3750, potensi naik ke 3800-3830 short term.
Â