Bursa Saham Asia Melejit Jelang Rilis Data Inflasi China

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada Kamis, 9 November, di tengah investor menanti data ekonomi China.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Nov 2023, 08:46 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2023, 08:45 WIB
Bursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Kamis, (4/5/2023) usai the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga. (Foto: Jason Briscoe/Unsplash)
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (9/11/2023)(Foto: Jason Briscoe/Unsplash)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (9/11/2023) setelah indeks saham di wilayah tersebut turun selama dua hari berturut-turut. Hal ini seiring investor fokus pada data inflasi China.

Dikutip dari laman CNBC, indeks Kospi Korea Selatan turun 3,24 persen dalam dua sesi perdagangan. Pelaku pasar saat ini menunggu data harga konsumen Oktober dari China. Indeks harga konsumen dari China diprediksi turun 0,1 persen year on year (YoY), menurut ekonom yang disurvei Reuters. Harga produsen diprediksi merosot 2,7 persen, menurut jajak pendapat Reuters.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, indeks Kospi menguat 0,07 persen setelah dua hari melemah. Indeks Kosdaq dibuka turun 0,21 persen.

Sementara itu, indeks Nikkei naik 0,28 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix mendatar. Di Australia, indeks ASX 200 mendaki 0,4 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.700, lebih tinggi dari penutupan perdagangan terakhir di kisaran 17.568,46.

Di wall street, indeks S&P 500 menguat dalam delapan hari berturut-turut dan memperpanjang kenaikan beruntun dalam dua tahun. Indeks S&P 500 bertambah 0,1 persen. Indeks Nasdaq naik tipis 0,08 persen. Sedangkan indeks Dow Jones turun 0,12 persen dan akhiri kenaikan beruntun sejak Juli.

Penutupan Bursa Asia pada 8 November 2023

Sebelumnya bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan saham Rabu, 8 November 2023. Indeks saham Kospi Korea Selatan mencatat penurunan usai menguat tajam pada awal pekan dan investor mencerna survei sentimen bisnis positif dari Jepang.

Dikutip dari CNBC, indeks Kospi Korea Selatan merosot 3,24 persen dalam dua sesi sejak Senin saat naik lebih dari 5 persen. Penguatan bursa saham Korea Selatan itu seiring larangan short selling.

Jajak pendapat Reuters Tankan menunjukkan kepercayaan bisnis manufaktur Jepang meningkat untuk pertama kali sejak Agustus dan sentimen sektor jasa meningkat untuk bulan kedua, menekankan prospek yang menantang di tengah pemulihan ekonomi yang tidak merata.

Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,91 persen ke posisi 2.421,62. Indeks Kosdaq tergelincir 1,62 persen ke posisi 811,02.

Indeks Nikkei 225 terpangkas 0,33 persen ke posisi 32.166,48. Indeks Topix susut 1,16 persen ke posisi 2.305,95. Indeks ASX 200 merosot 0,26 persen ke posisi 6.995,40. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,58 persen ke posisi 17.568,46. Indeks CSI 300 susut 0,24 persen ke posisi 3.611,07.

Penutupan Wall Street pada 8 November 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu (8/11/2023). Indeks S&P 500 catat kenaikan selama delapan hari berturut-turut dan perpanjang rekor kenaikan beruntun terpanjang dalam dua tahun.

Dikutip dari CNBC, Kamis (9/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,1 persen ke posisi 4.382,78, dan menyamai kenaikan selama delapan hari yang dicatat pada November 2021.

Indeks Nasdaq naik tipis 0,08 persen ke posisi 13.650,41. Indeks Nasdaq menguat kenaikan dalam sembilan sesi perdagangan. Indeks Dow Jones turun 0,12 persen ke posisi 34.112,27, dan mengakhir kenaikan terbaik sejak Juli.

“Pasar mulai bersiap hadapi the Fed, dan kita mungkin akan mendapatkan soft landing. Saham benar-benar oversold selama beberapa bulan terakhir, dan akhirnya menjadi sedikit rebound,” ujar Chief Market Strategist Ameriprises, Anthony Saglimbene dikutip dari CNBC.

Inflasi dan data ekonomi yang akan datang menjadi faktor kenaikan saham, data terus memberikan sinyal ekonomi sedang melambat. “Namun, tidak jatuh secara drastis,” ujar dia.

 

Kinerja Indeks Acuan di Wall Street

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Sementara itu, rilis laporan keuangan terus berlanjut. Saham Rivian tergelincir 2,4 persen. Bahkan setelah membukukan hasil lebih baik dari perkiraan. Saham Robinhood terbenam 14,3 persen dalam sehari setelah membukukan penurunan volume perdagangan yang signifikan.

Saham Warner Bros Discovery susut 19 persen, terburuk sejak Maret 2021, setelah melaporkan kerugian lebih besar dari perkiraan. Saham Roblox naik 11,8 persen karena kinerja keuangan yang kuat.

Dengan kenaikan perdagangan saham Rabu pekan ini, indeks S&P 500 naik 4,5 persen pada November 2023.  Indeks Nasdaq melambung 6,2 persen. Indeks Dow Jones bertambah 3,2 persen.

Kenaikan indeks saham saat musim rilis laporan keuangan berakhir. Sekitar 88 perusahaan telah melaporkan kinerja keuangan. Lebih dari 88 persen mengalahkan perkiraan laba.

Namun, permintaan yang melambat berarti hanya 62 persen yang melampaui harapan pendapatan dan beberapa perusahaan memberikan pandangan yang hati-hati.  Rilis laporan keuangan berlanjut dengan kinerja keuangan dari Walt Disney, Affirm Holdings, dan MGM Resorts.

 

Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Wall street juga menantikan komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Hal ini ditambah dengan gambaran laba, dan pekan depan ada indeks harga konsumen dapat menjadi katalis utama berikutnya untuk saham.

“Itu semua adalah data positif bagi the Fed, sehubungan dengan keinginannya untuk mendekatkan inflasi ke level 2 persen,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.

Saham-saham perusahaan dengan laporan keuangan yang dinantikan pada Rabu malam waktu setempat berada di bawah sedikit tekanan. Saham Disney turun 0,3 persen, saham Instacart melemah 2 persen dan saham Affirm susut 1,8 persen.

Koreksi saham tersebut membawa saham Disney dan Instacart masing-masing turun lebih dari 4 persen dan 8 persen selama tiga bulan terakhir. Saham Affirm melonjak hampir 38 persen dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan saham MGM Resorts naik 1,1 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya