Miliarder Bill Ackman Beli 4,9% Saham Bursa Efek Tel Aviv Israel

Miliarder hedge fund Bill Ackman dan istrinya Neri Oxman rogoh kocek USD 25 juta beli 4,9 persen saham Bursa Efek Tel Aviv, Israel.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jan 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2024, 06:00 WIB
Miliarder Bill Ackman Beli 4,9% Saham Bursa Efek Tel Aviv Israel
Miliarder hedge fund Bill Ackman dan istrinya Neri Oxman membeli hampir lima persen saham di Bursa Efek Tel Aviv, Israel. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder hedge fund Bill Ackman dan istrinya Neri Oxman membeli hampir lima persen saham di Bursa Efek Tel Aviv, Israel.

Dikutip dari CNBC, ditulis Kamis (25/1/2024), pembelian saham Bursa Efek Tel Aviv tersebut disampaikan bursa melalui keterangan resmi pada Rabu, 24 Januari 2024. Pengumuman itu muncul Ketika bursa Israel mengumuman harga penawaran sekunder sebanyak 17.156.677 saham atau 18,5 persen dari nilai pasarnya dengan harga 20,60 shekel atau USD 5,50 per saham.

Diperkirakan pembelian saham oleh Bill Ackman dan istrinya sekitar USD 25 juta atau sekitar Rp 392,56 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.702) berdasarkan perhitungan CNBC.

"Transaksi ini menarik minat yang kuat dari investor di Israel, Amerika Serikat, Eropa dan Australia yang mencerminkan kepercayaan yang kaut terhadap bursa efek Tel Aviv dan ekonomi Israel pada umumnya,” demikian disebutkan dari pernyataan tersebut.

Di antara pembeli saham yang terkemuka adalah Neri Oxman dan Bill Ackman yang setuju beli sekitar 4,9 persen saham di TASE (Tel Aviv Stock Exchange). Bursa Efek Tel Aviv akan memakai penjualan saham itu untuk investasi pada infrastruktur teknologi.

Bill Ackman, pendiri dan CEO Pershing Square Capital Management yang berbasis di New York, telah menjadi pendukung vokal Israel sejak serangan teror Hamas pada 7 Oktober yang memicu invasi darat Israel ke Jalur Gaza. Istrinya, Neri Oxman, adalah seorang desainer dan profesor arsitektur Amerika-Israel.

 

Berselisih dengan Almamater

20151116-Diancam Bom, Universitas Harvard Dikosongkan -Amerika Serikat
Seorang polisi berjalan di Universitas Harvard menyusul ancaman bom di gedung yang berlokasi di Cambridge, AS, Senin (16/11). Petugas mensterilkan empat gedung di universitas terkemuka di negara adidaya tersebut. (Scott Eisen/Getty Images/AFP)

Pembelian tersebut merupakan investasi pertama Ackman di Israel sejak perang dimulai, menurut laporan Bloomberg. Sebelumnya Ackman terlibat dalam perselisihan dengan Universitas Harvard, almamaternya setelah lebih dari 30 kelompok mahasisnya menandatangani pernyataan yang menyalahkan sepenuhnya atas serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas yang tewaskan 1.200 orang dan 240 sandera di Israel.

Ackman melalui situs media sosial X, sebelumnya Twitter, menuntut agar Harvard mempublikasikan nama-nama mahasiswanya sehingga perusahaan di Wall Street tidak akan mempekerjakan mereka.

Dia kemudian menerbitkan surat sepanjang 3.138 kata di platform X yang dia tulis kepada presiden Harvard saat itu, Claudine Gay, yang menguraikan langkah-langkah untuk melawan meningkatnya antisemitisme di kampus.

Ackman kemudian mendorong pengunduran diri Gay, menuduh pemimpin akademis tersebut bersalah atas plagiarisme dan tidak berbuat cukup banyak untuk melawan antisemitisme di universitas.

Meskipun berhasil mempertahankan jabatannya setelah memberikan kesaksian pada sidang kongres yang memanas mengenai ujaran kebencian di kampus dan antisemitisme, kontroversi tersebut menyebabkan Gay akhirnya mengundurkan diri pada awal Januari.

Goldman Sachs: Konflik Israel-Hamas Berisiko Timbulkan Dampak Besar ke Ekonomi Eropa

Operasi Darat Israel di Jalur Gaza
Perang antara Israel dan Hamas kali ini menjadi perseteruan paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel dan Palestina. (AP Photo/Victor R. Caivano)

Sebelumnya diberitakan, konflik Israel-Hamas diperkirakan akan menimbulkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi di zona euro.cPerkiraan itu diungkapkan oleh bank investasi asal Amerika Serikat, Goldman Sachs.

Melansir CNBC International, Senin (6/11/2023) analis ekonomi Eropa di Goldman Sachs, Katya Vashkinskaya mengatakan dalam sebuah catatan penelitian bahwa konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung dapat mempengaruhi perekonomian Eropa melalui perdagangan regional yang lebih rendah.

Risiko itu juga termasuk kondisi keuangan yang lebih ketat, harga energi yang lebih tinggi dan kepercayaan konsumen yang lebih rendah.

Kekhawatiran semakin meningkat di kalangan ekonom bahwa konflik tersebut dapat meluas di Timur Tengah, di mana Israel dan Lebanon saling bertukar rudal ketika Israel terus membombardir Gaza, yang mengakibatkan banyak korban sipil dan krisis kemanusiaan yang semakin parah.

Meskipun ketegangan dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi Eropa melalui perdagangan, Vashkinskaya menyoroti bahwa paparan terhadap benua ini terbatas, mengingat kawasan euro mengekspor sekitar 0,4 persen PDB ke Israel dan negara-negara tetangganya, sedangkan paparan perdagangan Inggris lebih sedikit, 0,2 persem PDB.

Cara yang paling penting dan berpotensi berdampak pada ketegangan yang dapat meluas ke perekonomian Eropa adalah melalui pasar minyak dan gas, kata Vashkinskaya.

“Sejak konflik saat ini terjadi, pasar komoditas mengalami peningkatan volatilitas, dengan harga minyak mentah Brent dan gas alam Eropa masing-masing naik sekitar 9 persen dan 34 persen pada puncaknya,” paparnya.

 

Kenaikan Harga Minyak dan Gas

Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Tim komoditas Goldman menilai serangkaian skenario penurunan di mana harga minyak bisa naik antara 5 persen dan 20 persen di atas harga dasar, tergantung pada tingkat keparahan guncangan pasokan minyak.

“Kenaikan harga minyak sebesar 10 persen yang terus-menerus biasanya mengurangi PDB riil kawasan Euro sekitar 0,2 persen setelah satu tahun dan meningkatkan harga konsumen hampir 0,3pp selama periode tersebut, dengan dampak serupa yang diamati di Inggris,” ungkap Vashkinskaya.

Perkembangan harga gas menghadirkan tantangan yang lebih besar, menurutnya, karena kenaikan harga didorong oleh pengurangan ekspor LNG (gas alam cair) global dari ladang gas Israel.

“Meskipun perkiraan tim komoditas kami menunjukkan peningkatan yang cukup besar pada harga gas alam Eropa, jika terjadi skenario penurunan pasokan di kisaran 102-200 EUR/MWh, kami yakin bahwa respons kebijakan akan melanjutkan biaya energi yang ada atau memulai kembali biaya energi sebelumnya. kebijakan dukungan akan menahan dampak pendapatan yang dapat dibelanjakan dan mendukung perusahaan, jika risiko tersebut terwujud,” imbuhnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya