Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) resmi bertengger dalam konstituen LQ45. Belum lama ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar terbaru indeks LQ45 usai mengalami evaluasi mayor. Hasilnya, saham PTMO menjadi salah satu yang berhasil masuk indeks LQ45.
Usai pengumuman itu, perseroan mengumumkan target kinerja yang cukup ambisius untuk ini. Hal itu tak lepas dari kinerja perseroan sepanjang 2023 yang tumbuh positif.
Baca Juga
Pada periode tersebut, PT Mitra Pack Tbk berhasil membukukan pendapatan Rp 153 miliar atau naik 12,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih meningkat Rp 20 persen yoy menjadi Rp 12 miliar. Kinerja positif ini mencerminkan kekuatan bisnis PTMP dan kemampuannya untuk menghasilkan nilai yang berkelanjutan bagi para pemegang saham.
Advertisement
"Di bawah kepemimpinan Cindy Kusuma selaku Direktur Pengembangan Bisnis, perusahaan ini menetapkan target untuk meningkatkan pendapatan sebesar 25-30 persen," kata Presiden Direktur PT Mitra Pack Tbk, Ardi Kusuma dalam keterangan resmi, Rabu (31/1/2024).
Strategi pertumbuhan agresif PTMP didorong oleh beberapa faktor kunci. Antara lain, solusi pencetakan inovatif dengan Teknologi UV laser. Di mana PTMP akan merevolusi lanskap manufaktur dengan memperkenalkan teknologi pencetakan UV laser terdepan.
Menurut Ardi, inovasi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan penghematan biaya jangka panjang yang substansial untuk sektor manufaktur.
Lalu, seiring dengan permintaan yang meningkat dalam industri makanan beku dan pengolahan daging, PTMP memperluas lini produknya dengan beragam casing sosis, sehingga mendukung sektor yang berkembang pesat ini. Perseroan juga mengantisipasi pertumbuhan yang signifikan dalam segmen pasar sewa, melayani baik pelanggan yang sudah ada maupun pelanggan baru.
"Hal ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan, mencapai sekitar 10-15 persen dari pertumbuhan keseluruhan," ujar Ardi.
Strategi Pertumbuhan Perusahaan
Di samping itu, PTMP bersiap untuk kampanye pemasaran yang menarik pada kuartal III 2024. Acara ini akan memamerkan teknologi terbaru, yang akan semakin mengukuhkan reputasi perusahaan sebagai inovator dalam industri. Lebih lanjut, untuk memperkuat posisinya dalam lanskap Industri 4.0, PTMP secara aktif mengejar kemitraan dengan investor asing. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kapabilitas lokal dan memperluas jejak globalnya.
Direktur Pengembangan Bisnis PTMP, Cindy Kusuma menyatakan keyakinannya terhadap strategi pertumbuhan perusahaan.
"Kami berkomitmen untuk inovasi dan keunggulan, dan kami yakin bahwa pendekatan kami yang beragam tidak hanya akan menguntungkan pelanggan kami, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan kami ke puncak baru pada tahun 2024 dan seterusnya," kata dia.
Advertisement
Daftar Terbaru Saham Indeks LQ45, Ada PGEO hingga MTEL
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar penghuni baru yang masuk indeks LQ45 yang berlaku efektif 1 Februari 2024-31 Juli 2024.
BEI telah melakukan evaluasi mayor untuk indeks LQ45. Adapun evaluasi mayor merupakan evaluasi konstituen dan penyesuaian jumlah saham untuk indeks dilakukan pada Januari dan efektif pada Februari. Selain itu dilakukan pada Juli dan efektif pada Agustus.
Pada daftar terbaru indeks LQ45, ada empat saham yang baru masuk indeks LQ45. Saham itu antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Sedangkan empat saham yang keluar dari penghitungan indeks LQ45 antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Berikut saham yang masuk indeks LQ45 yang efektif pada 1 Februari-31 Juli 2024:
1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)
2.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
3.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
6.PT Bank Jago Tbk (ARTO)
7.PT Astra International Tbk (ASII)
8.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
9.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
10.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
11.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
12.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
13.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
14.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
15.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
16. PT Charoen Pakphon Indonesia Tbk (CPIN)
17. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
18.PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA)
19.PT XL Axiata Tbk (EXCL)
20.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Saham INKP-UNVR
21.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
22.PT Harum Energy Tbk (HRUM)
23.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
24.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
25.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
26.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)
27.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
28.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
29.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
30.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
31.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
32.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
33.PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
34.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
35.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
36.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
37.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
38.PT Mitra Pack Tbk (PTMP)
39.PT Industri Farmasi Jamu dan Sido Muncul Tbk (SIDO)
40.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
41.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
42.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
43.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
44.PT United Tractors Tbk (UNTR)
45.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Advertisement