BEI Catat Total Emisi Obligasi Tembus Rp 32,86 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada pencatatan empat obligasi dan satu sukuk pada 1-5 April 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Apr 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2024, 11:00 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total obligasi mencapai Rp 32,86 triliun sepanjang 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI)  mencatat total obligasi mencapai Rp 32,86 triliun sepanjang 2024. Total pencatatan obligasi itu berasal dari 30 emisi dari 22 emiten.

Pada pekan ini tepatnya 1-5 April 2024, BEI mencatat ada pencatatan empat obligasi dan satu sukuk. Demikian mengutip dari data BEI, ditulis Minggu (7/4/2024).

Pada Senin, 1 April 2024, obligasi berkelanjutan I, obligasi USD berkelanjutan I dan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap III 2024 mulai dicatatkan di BEI.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Kredit Rating Indonesia (KRI) untuk ketiga obligasi tersebut adalah idA+ (Single A Plus) dan irAA- (Double A Minus). PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat dari pencatatan obligasi tersebut.

Pada Jumat, 5 April 2024,  Obligasi Berkelanjutan IV dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk mulai tercatat di BEI. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO atas obligasi dan sukuk ini adalah idA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) dengan wali amanat adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Selain itu, Obligasi USD Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk turut dicatatkan di BEI pada hari yang sama. Hasil pemeringkatan dari Pefindo dan KRI atas Obligasi tersebut adalah idA+ (Single A Plus) dan irAA (Double A) dengan Wali Amanat adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

 

Total Emisi Obligasi

Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi Obligasi (Photo created by rawpixel.com on Freepik)

"Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 30 emisi dari 22 emiten senilai Rp32,86 triliun,” demikian dikutip dari data BEI.

Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 560 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp475,08 triliun dan USD46,1485 juta, yang diterbitkan oleh 129 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.915,00 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp3,19 triliun.

Selain pencatatan obligasi, pada pekan ini, BEI mencatat satu saham yakni PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA). PT Dunia Virtual Online Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan BEI dan menjadi perusahaan ke-20 yang tercatat di BEI pada 2024. AREA bergerak dalam jasa penyewaan rack colocation, secured cage, data hall, teleport facility, dan office space.

Kinerja IHSG pada 1-5 April 2024

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  melemah tipis pada perdagangan 1-5 April 2024. Koreksi IHSG dinilai dipengaruhi sentimen global terutama data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/4/2024), IHSG turun terbatas 0,03 persen ke posisi 7.286,88 pada pekan ini. Pekan lalu, IHSG merosot 0,83 persen ke posisi 7.288,81.

Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa meningkat 1,67 persen selama sepekan menjadi Rp 11.887 triliun dari pekan lalu Rp 11.692 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan melesat 6,16 persen menjadi 15,75 miliar saham dari 14,83 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian alami kenaikan tertinggi pada pekan ini. Rata-rata nilai transaksi harian melemah 10,11 persen menjadi Rp 12,41 triliun dari Rp 11,27 triliun pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan terpangkas 1,28 persen menjadi 1,006 ribu kali transaksi dari 1,020 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Pada Jumat, 5 April 2024, investor asing jual saham Rp 3,76 triliun. Sedangkan selama sepekan, investor asing melepas saham Rp 11,41 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 16,63 triliun.

Head of Research PT Mega Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya menuturkan, pekan ini, pasar mencermati data ketenagakerjaan JOLTS AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat masih kuat. Akan tetapi, komentar pejabat the Federal Reserve (the Fed) memberikan ketidakpastian di pasar.

“Komentar berbagai pejabat the Fed masih variatif di mana sebagian melihat tidak perlu memangkas suku bunga pada 2024,sebagian melihat adanya peluang tersebut,” tutur Cheril saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

Sentimen Rupiah

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, ketidakpastian ini membuat harga emas mencetak rekor tertinggi. "Selain itu, juga mencermati ketegangan perang di Israel dan Suriah sehingga membuat harga komoditas minyak & energi naik,” tutur Cheril.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG melemah selama sepekan ini disertai dengan aliran dana investor asing yang keluar mencapai Rp 6,2 triliun di seluruh pasar.

“Kami perkirakan pergerakan IHSG ini dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Di mana beberapa hari belakangan ini bergerak melemah, di sisi lain juga dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia yang cenderung menguat,” kata Herditya.

Ia mengatakan, sentimen itu berpengaruh pada emiten-emiten yang berkorelasi.

Kemudian perdagangan minggu ini cenderung pendek dikarenakan menyambut libur Lebaran,” kata dia.

Untuk prediksi IHSG pada 16 April 2024, Herditya menuturkan, IHSG akan menguat terbatas dengan cenderung koreksi. IHSG akan berada di level support 7.261 dan resistance 7.309. IHSG menurut Herditya masih akan dipengaruhi pergerakan harga komoditas dunia dan akan dipengaruhi beberapa rilis data yakni non farm payrolls (NPF) dan inflasi Amerika Serikat serta China.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya