Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (22/4/2024) usai alami aksi jual pada pekan lalu. Investor mencerna data ekonomi terbaru dari China, Jepang, Korea Selatan pada pekan ini.
Mengutip CNBC, pada Jumat, 19 April 2024, bursa saham Asia Pasifik anjlok usai Israel serang Iran sehingga menekan saham dan aset safe haven menguat.
Baca Juga
Investor akan memantai rilis data ekonomi China terkati suku bunga pinjaman bertenor satu tahun dan lima tahun pada Senin, 22 April 2024. Pinjaman bunga lima tahun akan menjadi perhatian pelaku pasar.
Advertisement
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,86 persen, dan indeks Topix bertambah 1,44 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,13 persen, dan indeks Kosdaq menanjak 1,04 persen. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,64 persen pada awal pekan ini.
Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 16.331, lebih tinggi dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 16.224,14.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, wall street beragam. Indeks Nasdaq dan S&P 500 melemah dalam enam sesi perdagangan, dan catat koreksi terpanjang sejak Oktober 2022.
Indeks Dow Jones naik 0,56 persen yang didorong kenaikan saham American Express. Saham American Exprres melonjak lebih dari 6 persen.
Penutupan Jumat, 19 April 2024
Sebelumnya, Indeks Taiwan memimpin koreksi di bursa saham Asia pada Jumat, 19 April 2024. Indeks Taiwan merosot 3,81 persen ke posisi 19.527,12, yang merupakan level terendah dalam satu bulan.
Adapun bursa saham di Asia sebagian besar melemah seiring ketegangan di Timur Tengah. Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 2,66 persen ke posisi 37.068,35. Indeks Topix melemah 1,91 persen ke posisi 2.626,32. Indeks Nikkei terpangkas 3,65 persen selama sepekan. Demikian mengutip dari CNBC, Jumat pekan ini.
Selain itu, Jepang merilis data inflasi Maret. Inflasi utama berada di posisi 2,7 persen dari posisi Februari sebesar 2,8 persen. Inflasi inti di luar makanan segar berada di posisi 2,6 persen.
Indeks Kospi melemah 1,63 persen, ke posisi 2.591,86. Indeks Kosdaq tergelincir 1,61 persen ke posisi 841,91. Â Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,98 persen ke posisi 7.567,3. Indeks Hang Seng melemah 0,95 persen dan indeks CSI 300 tergelincir 0,79 persen ke posisi 3.541,66.
Penutupan IHSG pada 16-19 April 2024
Sebelumnya,laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada 16-19 April 2024. Sentimen global terutama konflik Iran-Israel yang memanas menekan IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/4/2024), IHSG terpangkas 2,74 persen ke posisi 7.087,31. Sebelum libur Lebaran, IHSG turun tipis 0,03 persen ke posisi 7.286 pada 1-5 April 2024.
Selain itu, kapitalisasi pasar bursa merosot 1,42 persen dari Rp 11.887 triliun menjadi Rp 11.718 triliun pada penutupan pekan ini. Investor asing menjual saham Rp 4,51 triliun selama sepekan. Pada Jumat, 19 April 2024, investor asing lepas saham Rp 838,17 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 12,12 triliun.
Adapun pada pekan ini peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat 36,53 persen menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,01 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian saham melonjak 26,01 persen menjadi Rp 15,64 triliun dari Rp 12,41 triliun pada pekan lalu. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian saham bertambah 10,34 persen menjadi 17,37 miliar pada pekan ini dari pekan lalu 15,75 miliar saham.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen global selama sepekan. Pertama, konflik geopolitik Timur Tengah yang kembali memanas. Kedua, kenaikan harga komoditas dunia. Keempat, indeks dolar AS yang menguat sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah tertekan.
Keempat, potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) untuk menahan suku bunga acuan pada Juni.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 April 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Jumat (19/4/2024). IHSG tertekan didorong geopolitik di Timur Tengah kembali memanas dengan seiring Israel dikabarkan serang Iran dan aksi jual saham oleh investor asing kembali berlanjut.
Dikutip dari data RTI, IHSG merosot 1,11 persen ke posisi 7.087,31. Indeks LQ45 melemah 1,62 persen ke posisi 920,31. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.167,20 dan terendah 7.036,20. Sebanyak 456 saham melemah sehingga menekan IHSG. 204 saham menguat dan 115 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.212.001 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.251. Investor asing menjual saham Rp 838,18 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 12,12 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham kesehatan naik 1,1 persen. Sektor saham teknologi terpangkas 2,78 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham transportasi merosot 2,46 persen dan sektor saham siklikal tergelincir 1,77 persen.
Sektor saham energi turun tipis 0,03 persen, sektor saham basic melemah 0,74 persen, sektor saham industri merosot 1,21 persen. Selain itu, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,92 persen, sektor saham keuangan susut 1,24 persen. Kemudian sektor saham properti melemah 1,62 persen, dan sektor saham infrastruktur turun 0,42 persen.
Mengutip Antara, bursa saham Indonesia dan kawasan Asia bergerak lesu pada perdagangan Jumat, 19 April 2024 merespons adanya peningkatan tensi politik yang sedang terjadi kawasan Timur Tengah.
Â