Menengok Prospek Saham Penghuni Indeks MSCI Global

Analis menilai, saham TPIA masuk ke indeks MSCI seiring peningkatan kapitalisasi pasar dan likuiditas. Berikut ulasan rekomendasi saham yang masuk indeks MSCI.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Mei 2024, 18:02 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 18:02 WIB
Menengok Prospek Saham Penghuni Indeks MSCI Global
Indeks Standar Global Morgan Stanley Capital International (MSCI) merombak konstituen yang efektif 1 Juni 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Standar Global Morgan Stanley Capital International (MSCI) merombak konstituen. Teranyar, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) masuk dalam Indeks Standar Global Morgan Stanley Capital International (MSCI) untuk Emerging Markets.

Bersamaan dengan masuknya TPIA, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) harus rela tereliminasi. Perubahan indeks ini akan berlaku efektif per 1 Juni 2024. Secara umum, prospek jangka pendek saham yang masuk indeks MSCI akan positif.

"Hal itu menurut kami sudah direspons oleh pelaku pasar karena sudah terlihat kenaikan saham secara signifikan. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dalam waktu dekat setelah penguatan signifikan akan ada aksi profit taking terlebih dahulu," kata Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer kepada Liputan6.com, Senin (20/5/2024).

Khaer menjelaskan, masuknya TPIA ke dalam MSCI Global Standard Index kemungkinan didorong oleh peningkatan kapitalisasi pasar yang signifikan dan likuiditas saham yang tinggi. Sementara keluarnya saham TOWR dan SMGR dari Global Standard Index bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penurunan kapitalisasi pasar karena saham yg sedang downtrend

"Dikarenakan harga saham TPIA yang sudah rally serta telah mencatatkan nilai All time highnya, saat ini kami lebih merekomendasikan buat wait and see terlebih lebih lagi di sisi lain valuasi dari saham ini juga sudah sangat tinggi," imbuh Khaer.

Tereliminasi dari Indeks Standar Global MSCI untuk Emerging Markets, TOWR dan SMGR geser ke MSCI Small Cap Index. Selain TOWR dan SMGR, penghuni baru MSCI Small Cap Index di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).

 

 

Fundamental Jadi Kunci

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bersamaan dengan itu, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) keluar dari MSCI Small Cap Index.

"Keluarnya TOWR dan SMGR dari MSCI Global Standard Index kemungkinan akan berdampak negatif pada harga saham dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, kinerja fundamental perusahaan akan tetap menjadi faktor penentu harga saham," kata Khaer.

Sedangkan masuknya GGRM, MIKA, dan ULTJ ke dalam MSCI Small Cap Index berpotensi mendorong kenaikan harga saham dalam jangka pendek dimana dengan masuknya masuknya saham ke dalam indeks MSCI dapat meningkatkan visibilitas perusahaan di mata investor global.

Menurut dia, hal ini dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. "Namun, investor perlu mencermati kinerja fundamental dan prospek pertumbuhan perusahaan serta valuasi dari saham saham ini terlebih dahulu," ujar Khaer. Lebih lanjut, Khaer meramu strategi Hold pada GGRM dan MIKA. Lalu trading buy dengan Tp 1.980 pada ULTJ.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Saham TPIA Masuk Indeks MSCI, TOWR dan SMGR ke MSCI Small Cap

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI Inc) kembali hasil peninjauan konstituen terbaru yang masuk ke sejumlah indeks global yang berubah mulai 31 Mei 2024.

Adapun perombakan itu juga termasuk saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).Mengutip laman MSCI, Rabu (15/5/2024), saham emiten Indonesia yang masuk indeks MSCI Global Standard yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Sedangkan saham yang dikeluarkan dari indeks MSCI Global Standard yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Selain itu, MSCI juga memasukkan lima saham emiten Indonesia di indeks MSCI Global Small Cap antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Ultrajaya Milk Industry Trading and Co Tbk (ULTJ).

Selain itu, MSCI keluarkan saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk (BIPI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BPKP), Bank Pembangunan Daerah dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Indeks saham MSCI ini merupakan indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur kinerja pasar di wilayah tertentu yang ditetapkan sesuai standar perhitungan MSCI.

 

 

Gerak Saham

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Mei 2024, harga saham TPIA naik 4,66 persen ke posisi Rp 8.425 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 431,61 miliar. Total volume perdagangan 51,14 juta saham dan total frekuensi perdagangan 20.243 kali.

Sementara itu, saham SMGR melemah 3,65 persen ke posisi Rp 4.220 per saham. Nilai transaksi harian saham SMGR mencapai Rp 151,63 miliar. Total frekuensi perdagangan 10.845 kali dengan volume perdagangan 35,69 juta saham.

Harga saham TOWR stagnan di posisi Rp 780 per saham. Nilai transaksi saham TOWR mencapai Rp 40,83 miliar. Total volume perdagangan 52,57 juta saham dengan total frekuensi perdagangan 5.572 kali.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya