Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,09 persen pada 22-26 Juli 2024. IHSG merosot didorong nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga harga komoditas.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), dituls Minggu (28/7/2024), IHSG turun 0,09 persen ke posisi 7.288.16 dari pekan lalu di posisi 7.294,49. Rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 11,41 persen menjadi Rp 8,5 triliun dari pekan lalu Rp 9,6 triliun. Transaksi frekuensi harian bursa terpangkas 0,92 persen menjadi 993 ribu kali transaksi dari pekan lalu 1 juta kali transaksi.
Baca Juga
Di sisi lain, peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 9 persen menjadi 17,97 miliar saham dari 16,48 miliar saham pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar bursa naik 0,04 persen menjadi Rp 12.362 triliun dari pekan lalu Rp 12.358 triliun. Investor asing membeli saham Rp 320,75 miliar dalam sepekan. Akan tetapi, sepanjang 2024, investor asing lepas saham Rp 2,46 triliun.
Advertisement
Mayoritas sektor saham selama sepekan beragam. Ada enam sektor saham yang tertekan antara lain sektor saham basic materials merosot 1,29 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal susut 1,2 persen, sektor saham konsumer siklikal terpangkas 0,39 persen, sektor saham keuangan turun 0,31 persen. Kemudian sektor saham properti dan real estate terpangkas 0,96 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,55 persen.
Selain itu, sektor saham energi naik 0,23 persen, sektor saham industri bertambah 0,86 persen, sektor saham perawatan kesehatan naik tipis 0,19 persen. Selain itu, sektor saham teknologi menguat 2,44 persen dan sektor saham transportasi dan logistic melesat 1,56 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya mengatakan, IHSG melemah dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, rilis data suku bunga China turun ke 3,35 persen dari sebelumnya 3,45 persen. Kedua, pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Ketiga, pergerakan, harga komoditas yang rata-rata terkoreksi,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Adapun di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham yang catat penguatan besar atau top gainers selama sepekan. Berikut 10 saham top gainers pada 22-26 Juli 2024:
Top Gainers Sepekan
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
1.PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS)
Saham SOTS melambung 69,81 persen menjadi Rp 270 per saham dari pekan lalu Rp 159 per saham.
2.PT Jaya Trishindo Tbk (HELI)
Saham HELI melambung 46,67 persen menjadi Rp 176 per saham dari pekan lalu Rp 120 per saham.
3.PT Sekar Bumi Tbk (SKBM)
Saham SKBM melambung 42,98 persen menjadi Rp 326 per saham dari pekan lalu Rp 228 per saham.
4.PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE)
Saham EMDE melambung 35,04 persen menjadi Rp 185 per saham dari pekan lalu Rp 137 per saham.
5.PT Charnic Capital Tbk (NICK)
Saham NICK melambung 29,80 persen menjadi Rp 392 per saham dari pekan lalu Rp 302 per saham.
6.PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM)
Saham SMDM meroket 26,67 persen menjadi Rp 266 per saham dari pekan lalu Rp 210 per saham.
7.PT Dyandra Media International Tbk (DYAN)
Saham DYAN meroket 25,58 persen menjadi Rp 108 per saham dari pekan lalu Rp 86 per saham.
8.PT Puri Global Sukses Tbk (PURI)
Saham PURI meroket 23,75 persen menjadi Rp 198 per saham dari pekan lalu Rp 160 per saham.
9. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)
Saham LPCK meroket 21,77 persen menjadi Rp 755 per saham dari pekan lalu Rp 620 per saham.
10.PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA)
Saham DIVA meroket 21,35 persen menjadi Rp 108 per saham dari pekan lalu Rp 69 per saham.
Advertisement
Top Losers Sepekan
Selain itu, ada 10 saham yang masuk top losers atau alami koreksi terbesar antara lain:
1.PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA)
Saham ISEA merosot 60,64 persen menjadi Rp 148 per saham dari pekan lalu Rp 376 per saham.
2.PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI)
Saham NASI merosot 44,32 persen menjadi Rp 103 per saham dari pekan lalu Rp 185 per saham.
3.PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA)
Saham ITMA merosot 26,98 persen menjadi Rp 690 per saham dari pekan lalu Rp 945 per saham.
4.PT Eratex Djaja Tbk (ERTX)
Saham ERTX merosot 22,83 persen menjadi Rp 196 per saham dari pekan lalu Rp 254 per saham.
5.PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS)
Saham LABS merosot 22,63 persen menjadi Rp 147 per saham dari pekan lalu Rp 190 per saham.
6.PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO)
Saham COCO merosot 22,41 persen menjadi Rp 90 per saham dari pekan lalu Rp 116 per saham.
7.PT Mitra Pack Tbk (PTMP)
Saham PTMP terpangkas 21,25 persen ke posisi Rp 63 per saham dari pekan lalu Rp 80 per saham.
8.PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR)
Saham AGAR terpangkas 20,63 persen ke posisi Rp 200 per saham dari pekan lalu Rp 252 per saham.
9.PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)
Saham GPSO terpangkas 15,62 persen ke posisi Rp 108 per saham dari pekan lalu Rp 128 per saham.
10.PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR)
Saham AMOR melemah 13,45 persen ke posisi Rp 740 per saham dari pekan lalu Rp 855 per saham.
Kinerja IHSG pada 15-19 Juli 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,45 persen pada 15-19 Juli 2024. Analis menilai, koreksi IHSG didorong sentimen global.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/7/2024), IHSG turun 0,45 persen ke posisi 7.294,49 dari pekan lalu di posisi 7.327,58 pada penutupan pekan lalu. Kapitalisasi pasar bursa anjlok 0,96 persen ke posisi Rp 12.358 triliun. Pekan lalu, kapitalisasi pasar tercatat Rp 12.478 triliun.
Rata-rata volume transaksi harian merosot 5 persen menjadi 16,48 miliar saham dari 17,41 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Selanjutnya rata-rata nilai transaksi harian tersungkur 8,23 persen menjadi Rp 9,6 triliun dari Rp 10,46 triliun pada pekan lalu. Investor asing membukukan aksi beli saham Rp 754,87 miliar selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 2,78 triliun.
Kinerja sektor saham juga beragam selama sepekan. Sektor saham energi naik 1,71 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal bertambah 0,45 persen, sektor saham konsumer siklikal menguat 1,35 persen dan sektor saham transportasi bertambah 1,42 persen.
Selanjutnya sektor saham basic materials merosot 1,58 persen, sektor saham industri turun 0,01 persen, sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 0,22 persen. Selain itu, sektor saham keuangan susut 0,03 persen, sektor saham properti melemah 0,60 persen, sektor saham teknologi susut 0,31 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 1,16 persen.
Advertisement