Saham KARW Masuk Papan Pemantauan Khusus, Ini Strategi Meratus Jasa Prima Kejar Ekuitas Positif

Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) terpantau berada dalam paparan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan masuk papan pemantauan khusus dengan kriteria nomor 5, yakni memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Des 2024, 16:45 WIB
Diterbitkan 13 Des 2024, 16:45 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) terpantau berada dalam paparan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan masuk papan pemantauan khusus dengan kriteria nomor 5, yakni memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.

Perseroan juga menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik. Seluruh informasi material yang relevan dengan aktivitas perdagangan saham dan kondisi keuangan telah disampaikan kepada publik sesuai dengan ketentuan BEI.

"Terkait FCA (papan pemantauan khusus), perusahaan terus fokus untuk memperbaiki kinerja secara mandiri dan independen. Dengan kondisi profitabilitas yang terus kami optimalkan, kami memiliki ruang terbatas sehingga segala keputusan terkait strategi ekuitas harus kami kaji secara berulang dan hati-hati," kata Direktur Meratus Jasa Prima Tbk, Heru Adiwaskito kepada wartawan, Jumat (13/12/2024).

Dia menambahkan, priorotas perseroans saat ini adalah memperaiki kinerja laporan keuangan berbasis saldo kas dan berbasis persentase profitabilitas. Sehingga perusahaan terus meningkatkan kemampuan dan hasil keuangannya. "Jadi kami aware dengan situasi ini dan intensi kami untuk memperbaikinya. Hanya memang butuh waktu," kata Heru.

Hingga kuartal III 2024, perseroan membukukan pendapatan USD 3,68 juta atau turun 31,94% yoy. Dari raihan itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 43.241, turun 96,44% yoy.

Sementara dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 September 2024 tercatat sebesar USD 12,66 juta, naik dari USD 12,43 juta yang dicatatkan pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 44,95 juta dari USD 44,77 juta pada akhir tahun lalu.

Sementara sampai dengan 30 September 2024 perseroan membukukan defisiensi modal sebesar USD 32,29 juta, relatif turun dibanding defisiensi modal yang dicatatkan pada akhir tahun lalu senilai USD 12,43 juta.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya