AKRA Catat Pendapatan Rp 38,72 Triliun, Turun 7,9 Persen pada 2024

PT AKR Corporindo Tbk (AKR) mencatat total pendapatan Rp 38,72 triliun pada 2024. Pendapatan itu turun 7,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,08 triliun.

oleh Agustina Melani Diperbarui 19 Mar 2025, 10:33 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 10:33 WIB
AKRA Catat Pendapatan Rp 38,72 Triliun, Turun 7,9 Persen pada 2024
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan pendapatan dan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot pada 2024. (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan pendapatan dan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot pada 2024.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/3/2025), PT AKR Corporindo Tbk mencatat total pendapatan Rp 38,72 triliun pada 2024. Pendapatan itu turun 7,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 42,08 triliun. Pendapatan itu terdiri dari pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 38,45 triliun, turun dari 2023 sebesar Rp 41,81 triliun. Pendapatan sewa naik menjadi Rp 272,36 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 269,52 miliar.

Perseroan menyatakan pendapatan itu turun seiring normalisasi harga jual rata-rata, gangguan terkait cuada di sektor pertambangan dan kondisi makro ekonomi. “Namun, volume penjualan minyak bumi dan kimia tetap stabil yang menunjukkan ketahanan perusahaan,” demikian seperti dikutip.

Seiring penurunan pendapatan itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 19,96 persen menjadi Rp 2,22 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 2,78 triliun.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat beban pokok penjualan dan pendapatan sebesar Rp 35,22 triliun pada 2024 dari periode 2023 sebesar Rp 37,61 triliun. Seiring hal itu laba bruto turun 21,5 persen menjadi Rp 3,50 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 4,47 triliun.

Perseroan mencatat laba usaha susut 27,58 persen dari Rp 3,56 triliun pada 2023 menjadi Rp 2,57 triliun pada 2024.  Dengan demikian, laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 112,73 pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 140,87.

Total ekuitas Perseroan nak 4,13 persen menjadi Rp 14,62 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 14,04 triliun. Liabilitas Perseroan bertambah 13,7 persen menjadi Rp 18,48 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 16,25 triliun. Aset naik 9,2 persen menjadi Rp 33,10 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 30,29 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 5,36 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 6,53 triliun.

"Posisi keuangan kami yang solid dan arus kas yang kuat memposisikan kami dengan baik untuk pertumbuhan berkelanjutan pada 2025,” ujar Direktur Utama Haryanto Adikoesomo dalam keterangan resmi, dikutip Rabu pekan ini.

Promosi 1

Target 2025

Utility center di KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)
Utility center di KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)... Selengkapnya

Pada 2025, PT AKR Corporindo Tbk menargetkan laba bersih mencapai Rp 2,4 triliun-Rp 2,6 triliun. Selain itu, laba bruto naik 5-7 persen dari segmen perdagangan dan distribusi yang diuntungkan oleh aktivitas sektor tambang yang lebih tinggi dan stabilisasi harga. Selain itu, target penjualan lahan seluas 100 hektar di JIIPE mencerminkan ketertarikan dari investor domestik dan internasional.

"Pendapatan utilitas yang lebih tinggi, memanfaatkan perluasan penyewa di JIIPE yang terus berlanjut, dengan peningkatan konsumsi listrik, air, dan layanan pengelolaan limbah,” demikian dikutip.

Selain itu, perluasan di segmen bahan bakar ritel dengan pembukaan SPBU tambahan untuk memperkuat jaringan distribusi bahan bakarnya. Kemudian Perseroan menerapkan efisiensi modal kerja yang berkelanjutan, mempertahankan siklus konversi kas hanya dua hari, memastikan kekuatan likuiditas yang berkelanjutan.

AKRA terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan, sebagaimana tercermin dalam peringkat MSCI ESG-nya 'A' sejak Juni 2024. Perusahaan telah secara proaktif menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbonnya, meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati, dan membina hubungan masyarakat yang positif di wilayah operasionalnya.

 

 

Presiden Komisaris AKR Corporindo Beli 13,66 Juta Saham AKRA

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Komisaris PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Soegiarto Adikoesoemo membeli saham AKRA pada Februari 2025.

Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (13/2/2025), Presiden Komisaris AKR Corporindo Soegiarto Adikoesoemo membeli 13.661.500 saham pada 7, 10, dan 11 Februari 2025. Harga rata-rata pembelian saham AKRA di kisaran Rp 1.104,64-Rp1.124,01 per saham. Jumlah saham yang ditransaksikan itu setara 0,068 persen.

Ia membeli 2 juta saham AKRA pada 7 Februari 2025 dengan harga Rp 1.124,01 per saham. Aksi beli saham AKRA itu berlanjut pada 10 Februari 2025. Soegiarto membeli saham 6,21 juta saham dengan harga Rp 1.105 per saham.

Selanjutnya ia membeli saham AKRA sebanyak 5,45 juta saham dengan harga Rp 1.104,64 pada 11 Februari 2025. Total nilai pembelian saham sekitar Rp 15,1 miliar.

"Tujuan transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis manajemen AKR Corporindo.

Setelah transaksi pembelian saham AKRA, Soegiarto genggam 115.266.300 saham AKRA atau setara 0,57 persen.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Rabu, 12 Februari 2025, harga saham AKRA stagnan di posisi Rp 1.105 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.110 dan level terendah Rp 1.095 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.698 kali dengan volume perdagangan 203.989 saham dengan nilai transaksi Rp 22,5 miliar.

Adapun pemegang saham AKR Corporindo berdasarkan data BEI antara lain PT Arthakencana Rayatama sebesar 63,64 persen, Soegiarto Adikoesomo sebesar 0,51 persen, Haryanto Adikoesoemo sebesar 1,02 persen,  Lalu Jimmy Tandyo sebesar 0,19 persen, Bambang Soetiono sebesar 0,024 persen, Mery Sofi sebesar 0,01 persen.

Kemudian Suresh Vembu memiliki 2.303.000 saham atau setara 0,019 persen, Nery Polim memiliki 0,005 persen. Selanjutnya Termurti Tiban memiliki 0,002 persen, saham treasury sebesar 1,6 persen dan masyarakat non warkat sebesar 32,93 persen.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya