Isu open access pipa gas mulai menghangatkan persaingan antara dua perusahaan pemerintah, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Hangatnya isu tersebut bahkan memunculkan kembali kabar pengambilalihan saham PGN oleh Pertamina.
Menanggapi isu yang beredar itu, Pertamina menegaskan perseroan telah membatalkan ketertarikannya mengakuisisi saham PGN. Rencana itu memang sudah lama muncul namun sudah dibatalkan perseroan.
"Satu hal berita saham PGN saya tegaskan itu rencana lama," kata Vice Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, dalam workshop wartawan, di kantornya, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Ali menjelaskan, keputusan membatalkan pembelian saham mitranya sesama perusahaan pemerintah itu dipicu berbagai faktor. Salah satunya adalah menghindari spekulasi beberapa pihak terkait kepemilikan saham PGN.
"Yang sekarang sudah dibatalkan, tidak adalah karena dulu memang sempat ada rencana, terkait banyak dan sebagainya akhirnya itu kita batalkan supaya tidak menimbulkan spekulasi yang kita tidak inginkan," ungkapnya.
Terkait dengan bisnis gas Pertamina yang kini dijalankan PT Pertagas, Ali mengungkapkan, perusahaan sepenuhnya berpedoman pada keputusannya mendukung pelaksanaan peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 19 Tahun 2009 tentang penerapan open access pipa gas dan pemisahan antara trader dan transporter.
"Open access setelah mundur dua tahun, 2011 diundur jadi 2013, Pertamina siap melaksanakan," pungkas Ali. (Pew/Shd)
Menanggapi isu yang beredar itu, Pertamina menegaskan perseroan telah membatalkan ketertarikannya mengakuisisi saham PGN. Rencana itu memang sudah lama muncul namun sudah dibatalkan perseroan.
"Satu hal berita saham PGN saya tegaskan itu rencana lama," kata Vice Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, dalam workshop wartawan, di kantornya, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Ali menjelaskan, keputusan membatalkan pembelian saham mitranya sesama perusahaan pemerintah itu dipicu berbagai faktor. Salah satunya adalah menghindari spekulasi beberapa pihak terkait kepemilikan saham PGN.
"Yang sekarang sudah dibatalkan, tidak adalah karena dulu memang sempat ada rencana, terkait banyak dan sebagainya akhirnya itu kita batalkan supaya tidak menimbulkan spekulasi yang kita tidak inginkan," ungkapnya.
Terkait dengan bisnis gas Pertamina yang kini dijalankan PT Pertagas, Ali mengungkapkan, perusahaan sepenuhnya berpedoman pada keputusannya mendukung pelaksanaan peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 19 Tahun 2009 tentang penerapan open access pipa gas dan pemisahan antara trader dan transporter.
"Open access setelah mundur dua tahun, 2011 diundur jadi 2013, Pertamina siap melaksanakan," pungkas Ali. (Pew/Shd)