Layaknya Keluarga, Tidak Ada Saingan di D'Academy

Beberapa finalis Dangdut Academy Indosiar merasa tidak ada saingan dengan finalis lainnya.

oleh Firli Athiah Nabila diperbarui 12 Mar 2014, 17:20 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2014, 17:20 WIB
Layaknya Keluarga, Tidak Ada Saingan di D'Academy
Beberapa finalis Dangdut Academy Indosiar merasa tidak ada saingan dengan finalis lainnya. (foto: Miftahul Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang pencarian penyanyi dangdut masa depan, Dangdut Academy (D'Academy) Indosiar memasuki babak Konser Final yang ditayangkan setiap hari di stasiun televisi tersebut. Persaingan diantara para finalis sangat ketat karena setiap harinya harus ada finalis yang tersenggol atau keluar.

Namun, bukan berarti persaingan tersebut lantas membuat para finalis saling merasa tersaingi. Menurut beberapa finalis, D'Academy sudah seperti keluarga mereka sendiri. Bagaimana tidak, para finalis tinggal satu atap di salah satu apartemen di bilangan Pantai Indah Kapuk.

Memang, kedekatan semua finalis mulai terjalin sejak mereka datang ke Jakarta untuk bertarung menjadi penyanyi dangdut masa depan. Saat Fida D'Academy tersenggol misalnya, Fida merasa sedih karena harus meninggalkan kontestan lain yang masih tersisa.

"Kekeluargaan disini (Indosiar) yang membuat Fida sedih," jelas Fida ditemui di Studio 5 Indosiar, Jakarta Barat, Senin (10/3/2014).

Meski D'Academy merupakan sebuah kompetisi, namun para finalis merasa tidak ada persaingan dengan finalis lainnya. Salah satu finalis asal Kepulauan Selayar, Aty D'Academy menuturkan hal serupa.

"Tidak pernah merasa ada saingan. Kontestan yang lain juga punya ciri masing-masing. Kami disini adalah keluarga. Saya saja disini jadi ibu para kontestan," ungkap Aty.

Begitu pula dengan yang diungkapkan Frans, finalis asal Medan. Frans D'Academy mengatakan bahwa dirinya merasa tidak punya saingan berat. "Semua kontestan disini luar biasa. Aku udah ngerasa seperti keluarga," ucap Frans.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya