Kerja di Rumah, Panji Pragiwaksono Mengaku Sempat Malu Karena Hal Ini

Selama pandemi Corona Covid-19, Panji Pragiwaksono, melakukan pekerjaan di rumah.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 04 Okt 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2020, 13:00 WIB
Panji Pragiwaksono
Selama pandemi Corona Covid-19, Panji Pragiwaksono, melakukan pekerjaan di rumah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19, memaksakan sebagian orang harus menjalani aktivitasnya di rumah. Salah satunya Panji Pragiwaksono, yang mau tak mau melawak dari rumah.

Bagi Panji Pragiwaksono, bukan tanpa tantangan melakukan pekerjaan dari rumah. Dan ia menceritakannya saat peluncuran Oreo Wafer Launch secara virtual, Jumat (2/10/2020).

Panji Pragiwaksono pun menceritakan tantangannya tersebut. Ia menjelaskan ia kerap terganggu dengan para pedagang yang melintasi rumahnya.

 

Odong-Odong

Panji Pragiwaksono
Panji Pragiwaksono. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pria yang kini menamakan dirinya pelawak jarak jauh itu mengatakan, saat melawak seringkali tak bisa mengelak ketika suara odong-odong yang lewat di depan rumahnya masuk ke dalam penampilannya. 

"Malu lagi mau ngelawak gini, setiap 15 menit odong-odong lewat. Kadang-kadang jadi moderator acara serius, odong-odong lewat," jelasnya.

 

Tahu Bulat

Panji Pragiwaksono
Panji Pragiwaksono. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Rupanya, bukan hanya odong-odong yang kerap lewat depan rumahnya dengan musik yang cukup keras. Tapi juga tukang tahu bulat.

"Tukang tahu bulet suka lewat. Tiba-tiba 'tahu bulet digoreng dadakan, enak coy'," katanya.

 

Mati Lampu

Tak hanya itu, Panji juga pernah malu karena bermasalah dengan listrik yang tiba-tiba padam padahal saat itu ia harus tampil di depan layar.

 

Belajar Bahasa Mandarin

Selain bekerja, pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979 ini juga mulai mempelajari hal-hal baru selama di rumah, antara lain memasak dan hal-hal terkait teknologi.

Panji juga berencana mempelajari kembali bahasa Mandarin agar tidak kembali mengalami masalah komunikasi yang berujung terjebak pada makanan tak halal jika suatu saat berkesempatan lagi mengunjungi China.

 

Cuma Bisa 2 Kalimat

"Saya ingin belajar bahasa Mandarin karena pernah berkesempatan pergi ke Shanghai, China. Waktu itu tur stand up di China. Saya belajar bahasa Mandarin dari YouTube, hanya bisa dua kalimat; mau buang air kecil dan ingin makan nasi goreng," imbuhnya. (Antaranews.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya