Liputan6.com, Los Angeles - Kematian Chadwick Boseman pada Agustus 2020 membawa tanda tanya besar kepada para penggemar film superhero Marvel yang hingga kini belum terjawab. Yakni, teka-teki kelanjutan film kedua Black Panther.
Belakangan ini, muncul rumor bahwa Chadwick Boseman akan "dihidupkan kembali" untuk membintangi Black Panther 2 lewat teknik computer-generated imagery atau CGI.
Produser eksekutif Black Panther, Victoria Alonso, memberikan klarifikasi atas isu ini dalam wawancara bersama media Argentina, Clarín. Dilansir dari Deadline, Senin (16/11/2020), ia membantah keras akan membangkitkan Chadwick Boseman via CGI.
Advertisement
Baca Juga
Hanya Ada Satu Chadwick
"Tidak, hanya ada satu Chadwick, dan ia sudah tak lagi bersama kita," tuturnya. Victoria Alonso menambahkan, pihaknya masih menggodok kemungkinan yang bisa diambil untuk melanjutkan kisah Black Panther.
"Dengan sedih, raja kita sudah meninggal di kehidupan nyata. Tak hanya secara fiksi, dan kami sedang melihat bagaimana akan melanjutkan ceritanya dan bagaimana menghormati bab yang secara tak terduga terjadi kepada kami. Sangat mengerikan dan menyakitkan, sejujurnya," ujar Victoria Alonso.
Advertisement
Mengangkat Marvel
"Chadwick tak hanya sosok yang luar biasa dalam setiap hari dari kebersamaan kami selama lima tahun. Aku juga percaya, apa yang ia lakukan dalam karakternya ikut mengangkat perusahaan kami, dan meninggalkan jejak dalam sejarah," Victoria Alonso menyambung.
Target Syuting Tahun Depan
Black Panther 2 dijadwalkan mulai syuting pada awal 2021 dan dirilis pada 2022. Ryan Coogler kembali dipasang sebagai sutradara dan penulis naskah untuk film kedua ini.
Victoria mengatakan pihaknya harus merancang matang-matang kelanjutan cerita sang Raja Wakanda.
Advertisement
Dipikir Baik-Baik
"Aku tahu bahwa kadang dalam produksi, dua tiga bulan berlalu, dan kami merasa terlalu banyak waktu yang terlewati. Kami harus memikirkan baik-baik apa yang akan kami lakukan selanjutnya, dan bagaimana melakukannya. Juga bagaimana kami menghormati waralaba ini," Victoria Alonso memungkasi.