Liputan6.com, Jakarta Generasi Bunga alias 1970-an tentu ingat sandiwara radio fenomenal, Butir-butir Pasir di Laut. Hampir setengah abad berlalu, kini muncul versi audio visualnya dibintangi Bastian Steel, Andrew Andika, dan Tyas Mirasih.
Aktris kelahiran Jakarta, 8 April 1987, ini merasa tertantang karena sepanjang kariernya di seni peran belum pernah memerankan dokter. Apalagi, sang dokter jatuh hati pada cowok yang usianya jauh lebih muda.
Advertisement
Baca Juga
“Aku enggak pernah jadi dokter. Jadi satu tantangan tersendiri buat aku. Dokter Arini lebih kalem dan berwibawa,” kata Tyas Mirasih lalu menambahkan, “Ada cinta perbedaan usia.”
Cinta Beda Usia
“Kenapa mau terima karena pas aku baca, satu aku tahu ini sandiwara radio yang melegenda di tahun 1970-an. Menarik dan tantangannya banyak banget. Terus cinta beda usia belum pernah juga aku mainkan,” urainya.
Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, Butir-Butir Pasir di Laut familier di kuping pendengar radio. Mengudara sejak 22 Februari 1972, sandiwara radio ini diproduksi lebih dari 5.700 episode.
Advertisement
Enggak Cuma Masalah Percintaan
Ia diganjar penghargaan sebagai sandiwara radio terbaik oleh UNESCO. Saking legendaris, Butir-Butir Pasir di Laut menjadi sandiwara radio yang ditunggu setiap hari selama 15 tahun.
Tyas Mirasih menyebut serial Butir-butir Pasir Di Laut membawa semangat yang sama dengan versi sandiwara radio. “Enggak cuma masalah percintaan saja kok, masih banyak unsur kebaikan yang harus ditonton,” Tyas menukas.
Sejak Dekade 1970-an
Serial ini tayang di platform streaming WeTV dan iflix mulai 8 April 2021. Country Manager WeTV dan iflix Indonesia, Lesley Simpson, menjelaskan sejarah panjang sinetron Indonesia patut dirangkul dan dirawat.
“Karenanya kami kerja sama dengan Verona lewat IP yang telah ada di hati orang Indonesia sejak tahun 1970-an melalui RRI. Kami mendukung perfilman Tanah Air dengan berbagai konten lokal,” ujar Lesley.
Advertisement
Jajal Karakter Baru
Kembali ke Tyas Mirasih, ia optimistis tokoh dokter Arini menguji kemampuannya sebagai seorang aktris. Apalagi, perkembangan karakter dijaga oleh sutradara Dwi Ilalang yang dulu dikenal lewat film Sang Dewi.
“Buat saya penting banget menjajal karakter baru dan beda. Kali pertama baca naskah, saya langsung jatuh cinta karena ini baru dan belum pernah saya perankan sebelumnya,” ia mengakhiri.