Joy Tobing Gelar Pesta Pernikahan Adat Batak, Suami Dapat Nama Marga Purba

Liputan6.com, Jakarta Setelah sekitar sewindu menjanda, Joy Tobing akhirnya menikah dengan TNI AD Cahyo Permono di kawasan Pondok Cabe Tangerang Selatan pada 25 September 2021.

Bulan ini, pelantun “Karena Cinta” menggelar pesta pernikahan adat Batak. Joy Tobing menyebut pesta sarat makna ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kepada awak media, Nyonya Cahyo Permono mengungkap makna mendalam di balik pesta adat yakni peneguhan restu orangtua, penyampaian nasihat, hingga penyematan nama marga buat suami.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

“Acara ini dilaksanakan seusai dengan protokol kesehatan. Jadi hari ini kita menyelenggarakan pesta adat batak dari Cahyo menjadi Cahyo Permono Purba,” kata Joy Tobing dengan wajah semringah.

“Dan karena memang ini adat Batak jadi acaranya agak riweh, agak sedikit panjang tapi puji Tuhan bisa selesai dengan baik,” imbuhnya, kami lansir dari video interviu di kanal YouTube KH Infotainment, 29 Oktober 2021.

Pesta adat Batak ini juga tanda syukur keluarga besar kedua mempelai. Orangtua rela melepas anak untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Karenanya ada nuansa bahagia berbalut haru.

“Merasa bersyukur dan diberkati semuanya bisa dijalani sampai hari ini,” Cahyo Permono menukas. Joy Tobing mengakui, orangtuanya menangis di tengah pesta meriah itu.

“Karena memang di dalam pesta adat Batak itu momen di mana orangtua melepas anak perempuannya untuk berumah tangga bersama suami. Ada keharuan, kesedihan tapi sukacita juga,” beri tahu Joy Tobing.

“Mamaku tuh nangis, campur aduklah itu ya. Ada rasa sedih tapi ada suka citanya karena anaknya sudah menemukan pendamping hidup,” alumni Indonesian Idol membeberkan. 

Joy Tobing menyebut usai menangis, ibunya legawa dan bahagia. Kepada orangtua, ia meminta restu lagi. Selain itu, Joy Tobing minta doa agar rumah tangganya tak seperti sebelumnya.

“Mereka mendukung kita dalam doa, mendoakan kami kiranya kami boleh menjadi rumah tangga yang lebih dekat dengan banyak orang, selalu mengandalkan Tuhan. Mereka memberi wejangan positif, bentuk perhatian kepada kita,” ia mengakhiri.