Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) berusia 96 pada Senin (31/1/2022). Berbagai acara digelar, salah satunya oleh para santri alumni Kudus yang tinggal di Jabodetabek.
Mereka menggelar acara haul masyayikh di Pesantern Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022), dilansir nu.or.id.
Advertisement
Baca Juga
Secara khusus, haul masyayikh ini ditujukan untuk mendoakan para kiai khos Kudus yang sudah meninggal dunia.
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pendiri NU
Salah satu yang didoakan oleh para santri ini adalah KH Raden Asnawi, salah satu pendiri NU. Ada juga KH Arwani Amin, KH Turaichan, KH Yahya Arif, KH Ma'ruf Irsyad, KH Ma'ruf Asnawi, dan KH Sya'roni Ahmadi.
Â
Advertisement
Doa untuk Orang Baik
KH Masyfu'i, pengasuh Pesantren Raudlatul Muta'allimin Kudus menjelaskan bahwa doa yang dipanjatkan tidak harus ditujukan kepada orang yang buruk. Hal itu dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin.
"Bahkan mendoakan kepada orang hebat pun dianjurkan oleh Rasulullah. Karena untuk lebih mendekatkan diri orang hebat itu kepada Allah," paparnya.
Istigfar 100 Kali
Ditambahkannya, bahwa Rasulullah adalah orang sudah tahu akan menjadi penghuni surga. Meski begitu, beliau tetap membaca istigfar minimal 100 kali.
"Oleh karena itu saya hadir di sini juga untuk mengemis doa. Semoga teman-teman sekalian yang ikut khidmah diberikan kekuatan," sambungnya.
Advertisement
Alumni
Acara haul masyayikh dihadiri oleh beberapa perkumpulan alumni. Di antaranya Ikatan Alumni Qudsiyyah (Ikaq), Ikatan Siswa Abiturien (Iksab), Himpunan Mutakharrijat Mu'allimat Kudus (Himmahku), Forum Silaturahim Keluarga Alumni Banat NU (Forsikabanu), Ikatan Alumni Pesantren Raudlatul Muta'allimin (PPRM).