Liputan6.com, Jakarta Aktris sekaligus sutradara Lola Amaria mengekspresikan kebahagiaan dan syukur kala mendengar kabar film terbarunya, Gowok Kamasutra Jawa melenggang ke sesi Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam atau IFFR 2025.
IIFR tahun ini digelar dari 30 Januari hingga 9 Februari 2025. Gowok Kamasutra Jawa karya sineas Hanung Bramantyo bersaing dengan 12 film dari berbagai negara. Dalam film itu, Lola Amaria memerankan Nyai Santi.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai informasi, Big Screen Competition adalah kompetisi bergengsi di International Film Festival Rotterdam. Kompetisi ini memberi penghargaan untuk film-film yang berani mengeksplorasi estetika tanpa abai terhadap unsur hiburan.
Advertisement
“Saya senang setelah tahu Gowok Javanese Kamasutra masuk festival bergengsi ini. Untuk kali kesekian film Indonesia masuk ke sesi kompetisi. Film ini menceritakan eksistensi perempuan di tengah pergolakan politik tahun 1950 dan 1960-an,” katanya.
Tema Klasik
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (3/2/2025), Lola Amaria mengingatkan, International Film Festival Rotterdam punya karakter tersendiri.
“Sebagian besar film yang masuk ke kompetisi IIFR selalu bicara tema-tema klasik, dengan pendekatan estetik dan tetap punya muatan populer,” bintang film Ca Bau Kan membeberkan.
Advertisement
Seksi, Universal dan Unik
Film Gowok Javanese Kamasutra bicara budaya Jawa khususnya Banyumasan pada masa lalu, tradisi lama yang sebenarnya sudah tak ada tapi tetap relevan dibahas karena terkait dengan perempuan dan seks.
“Menurut saya temanya seksi, universal dan unik. Seksi karena isunya. Universal karena bicara tentang perempuan. Unik karena terkait perempuan dengan kompleksitas persoalan termasuk seks,” Lola Amaria menyambung.
Bagi Saya Ini Sangat Penting
Gebrakan Gowok Kamasutra Jawa di IIFR tahun ini dinilai sebagai momen penting. Lola Amaria menyebutnya sebagai momen membawa budaya dan isu Indonesia ke panggung internasional melalui karya seni bernama sinema.
“Bagi saya ini sangat penting. Isu lokal yang ada di Indonesia beragam. Film adalah media paling tepat untuk memberi perspektif terhadap segala sesuatu yang terjadi di sebuah negara dalam hal ini Indonesia,” pungkasnya.
Advertisement