Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Jawa Timur, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana alam berupa angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor saat memasuki awal musim hujan yang diprediksi mengguyur Kabupaten Jember pada November dan Desember 2019.
"Sesuai informasi BMKG pada bulan November dan Desember 2019 diperkirakan memasuki awal musim hujan di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Jember," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Jawa Timur, Senin, 11 November 2019.
Ia mengatakan, puncak musim hujan di Jember sesuai informasi dari BMKG diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2020, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk menghadapi bencana alam, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Kami imbau untuk waspada dan melakukan pencegahan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman angin puting beliung, banjir dan tanah longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu hampir di seluruh kecamatan di Jember," tuturnya.
BPBD Jember, lanjut dia, mengimbau masyarakat, relawan dan pemerhati kebencanaan untuk memotong atau memangkas dahan pohon yang rawan tumbang saat terjadi angin kencang.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Membersihkan Aliran Sungai
Kemudian membersihkan sampah di aliran sungai dan selokan, serta melakukan reboisasi kembali untuk lahan yang gundul guna mencegah terjadinya tanah longsor.
"BMKG Juanda Surabaya sering kali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jatim dan peringatan itu selalu dipantau oleh BPBD Jember, kemudian diteruskan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya," katanya.
Heru mengatakan, Kabupaten Jember memiliki potensi rawan bencana alam dan berdasarkan data BPBD Jember tercatat jumlah kejadian bencana alam setiap tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah setempat.
"Tahun 2018 tercatat bencana alam sebanyak 224 kejadian dan meningkat dibandingkan tahun 2017 sebanyak 131 kejadian," katanya.
Dari 224 kejadian, lanjut Heru, bencana alam itu di antaranya angin puting beliung sebanyak 58 kali yang masih mendominasi banyaknya bencana alam yang terjadi di Kabupaten Jember, kemudian 51 kali bencana tanah longsor, dan 40 kali bencana banjir.
Advertisement