Cara Cegah Flu Burung dari Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya mengimbau warganya untuk waspada terhadap penyakit Flu Burung. Begini cara pencegahannya.

oleh Liputan Enam diperbarui 13 Feb 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 04:00 WIB
Flu Burung
Virus Flu Burung (Foto: Fox News)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru-baru ini mengimbau masyarakatnya untuk mewaspadai penyakit flu burung. Imbauan diberikan melalui media sosial instagram resminya.

Mengutip dari instagram @sapawargasby, flu burung disebut juga dengan Avian Influenza. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe H5N1.

Virus ini bisa ditularkan oleh unggas ke manusia melalui cairan tubuh unggas yang sakit. Selain itu, manusia juga bisa menularkannya kepada manusia lain dengan cara penularan infeksi melalui percikan anggota tubuh seperti ludah dan yang lainnya (droplet infection).

Masyarakat perlu mewaspadai agar tidak terjangkit wabah Flu Burung yang biasanya terjadi di permukiman, peternakan, bahkan pasar unggas. Biasanya, flu burung ditandai dengan adanya kasus kematian unggas yang secara mendadak atau dalam jumlah yang banyak.

Unggas yang terjangkit flu burung, ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, gelisah, pembengkakan jengger dan pial, bercak pada kulit khususnya kaki, dan keluar lendir dari hidung dan mulut.

Pada manusia, gejala saat terkena flu burung di antaranya demam dengan suhu 38°C lebih, batuk dan pilek, serta sesak napas. Berikut adalah cara mencegah penyebaran flu burung.

1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan di air mengalr dan sabun selama kurang lebih dua puluh detik.

2. Menghindari kontak langsung dengan unggas sakit/mati (close contact, menyentuh, menyembelih, mengubur, mengolah, dan lainnya) dengan cara memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan sarung tangan.

3. Menjaga kebersihan lingkungan kandang, alat peternakan, dan lapak dagang dengan disinfektan seperti cairan karbol.

4. Melakukan pemotongan unggas di tempat yang telah ditentukan seperti rumah potong hewan untuk menghindari pencemaran lingkungan dan penularan Flu Burung melalui sisa limbah uanggas.

5. Mengolah bahan pangan dari unggas sesuai standar keamanan (dimasak sampai matang).

Jika menemukan kasus kematian unggas secara mendadak dan/atau dalam jumlah yang banyak di wilayah Anda, segera laporkan kepada Dinas Ketahanan dan Pertanian.

Jika mengalami atau menemukan warga dengan gejala-gejala di atas, segera bawa ke fasilitas kesehatan dan laporkan ke Puskesmas setempat atau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dalam waktu kurang dari 24 jam.

 

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Langkah Pemkot Surabaya Cegah Penyebaran Virus Corona

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya juga mempersiapkan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Selain itu, dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur siap menangani jika ada pasien "suspect" atau terduga terjangkit virus corona yang saat ini berjangkit di belasan negara.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengatakan dua RSUD yang dimaksud, adalah RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSUD Soewadhie.

"Iya kita ada persiapan khusus untuk sterilisasi. Lebih baik mencegah," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 1 Februari 2020.

Selain itu, pihaknya juga sudah membuat surat edaran kepada RT-RW, pengusaha mal, hingga perkantoran agar waspada terhadap penyebaran virus corona. Begitu juga sosialisasi ke apartemen dan pertokoan.

"Petugas-petugas kita terutama yang berdekatan dengan kawasan-kawasan yang kemungkinan terjangkit itu sudah kita fasilitasi 'handscoon' (sarung tangan) juga alat disinfektan, terus kemudian masker dan sebagainya. Jadi itu yang sudah kita lakukan," ujar dia.

Selain langkah tersebut, pemkot Surabaya telah menyediakan baju khusus untuk petugas agar tidak terinfeksi, salah satunya petugas yang merawat pasien TBC (Tuberkulosis).

"Sekarang ini mereka pakai baju khusus dan pakai 'handscoon' dan masker. Ini bukan apa-apa, tapi supaya tidak terjadi, kami wajib berusaha," kata dia.

Pemkot Surabaya juga memberikan imbauan kepada para pedagang unggas di seluruh pasar di Surabaya. Risma mengaku sudah membagikan masker dan sarung tangan kepada para pedagang.

Namun demikian, ia juga berharap mereka disiplin memakainya.

"Para pedagang sudah dibagikan masker sama sarung tangan. Mudah-mudahan mereka disiplin memakainya. Kita juga sudah berikan edaran untuk menjaga kebersihan. Waktu flu burung dulu Surabaya bisa menyelesaikannya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya