Disnakertrans Jatim: 32.713 Pekerja Dirumahkan Imbas COVID-19

Berdasarkan data Disnakertrans, total pekerja yang dirumahkan dan PHK mencapai 38.089 orang imbas COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mei 2020, 13:38 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 13:38 WIB
PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat 46.450 orang terkena dampak COVID-19 di sektor ketenagakerjaan hingga 13 Mei 2020.

Berdasarkan data Disnakertrans, total pekerja yang dirumahkan dan PHK mencapai 38.089 orang imbas COVID-19. Rinciannya, ada sebanyak 588 perusahaan yang merumahkan 32.713 pekerja atau buruh. Kemudian 216 perusahaan melakukan PHK terhadap 5.363 pekerja atau buruh.

Sementara itu, total pekerja migran Indonesia (PMI) mencapai 8.361 orang. Rinciannya PMI antara lain finish kontrak sebanyak 2.574 orang, bermasalah (PHK) sebanyak 223 orang, bermasalah (deportasi) 249 orang dan gagal beranggkan 5.315 orang.

"Dampak COVID-19 di sektor ketenagakerjaan hingga 13 Mei 2020 mencapai 46.450 orang,” ujar Kadisnakertrans Provinsi Jawa Timur, Himawan ESTU Bagijo yang dikutip dari materi diskusi pro kontra kartu prakerja di masa pandemi COVID-19, Kamis (14/5/2020).

Di tengah pandemi ini, pemerintah pusat meluncurkan program kartu prakerja. Mengutip dari materi diskusi pro kontra prakerja di masa pandemi COVID-19, program kartu prakerja ini sebagai stimulus ekonomi. Anggaran program kartu prakerja ini pun ditingkatkan dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun. Penerima program kartu prakerja ini terdiri dari 3,5-5,6 juta orang. Program kartu prakerja ini diprioritaskan untuk pekerja informal, pelaku usaha mikro dan kecil di sektor pariwisata, food and beverage, transportasi dan buruh harian.

Komposisi paket ini pada masa pandemi COVID-19 yaitu manfaat dengan biaya pelatihan kecil karena online dan insentif pasca pelatihan besar. Adapun indikator keberhasilan dari peserta yang mendaftar, penyelesaian kursus, penyerapan anggaran dan kualitatif atau bermanfaat.

Selain itu, program kartu prakerja ini untuk penanganan korban PHK bagi pekerja di sektor formal, informal, UMK, koperasi yang mengalami kesulitan usaha melalui program kartu prakerja.

Nah, Provinsi Jawa Timur mendapatkan kuota penerima kartu prakerja mencapai 503.281 orang. Per minggu yang daftar mencapai 14.802 orang. Harapannya dengan program kartu prakerja ini dikembalikan ke semulai yaitu Kementerian Ketenagakerjaan. Akan tetapi untuk pelatihan offline harus melibatkan semua BLK pemerintah dan LPK yang terakreditasi di seluruh Indonesia.

"Kuota diserahkan ke masing-masing provinsi untuk dialokasikan ke kabupaten/kota sehingga mudah untuk memonitornya dan yang utama program ini untuk savetynet, karena kondisi COVID-19 seperti sekarang ini,” ujar Himawan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rekapitulasi Pendaftaran Kartu Prakerja

Kartu Prakerja
Kartu Prakerja

Adapun rekapitulasi pendaftaran kartu prakerja di lingkungan Disnakertrans Provinsi Jawa Timur mencapai 2.373 orang dari 13 April-11 Mei 202. Pendaftaran program kartu prakerja di lingkungan Disnakertrans Jawa Timur sebanyak 70 persen laki-laki sebagai pendaftar kartu prakerja dan 30 persen adalah perempuan.

Untuk pendaftar kartu prakerja sebanyak 47,50 persen merupakan pekerja yang dirumahkan. Kemudian 28,22 persen merupakan pencari kerja, dan 24,29 persen pendaftar kartu prakerja yaitu pekerja yang kena PHK.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya