Gugus Tugas Ungkap 141 Klaster di Jatim, Terbanyak dari Penularan Lokal dan Pasar

Dari 141 klaster tersebut ditemukan total 2.004 kasus per 7 Juli 2020 di Jawa Timur.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jul 2020, 15:25 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 15:22 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Dewi Nur Aisyah memaparkan kalau ada 141 klaster di Jawa Timur (Jatim).

Dari 141 klaster tersebut ditemukan total 2.004 kasus per 7 Juli 2020 di Jawa Timur. Di Jawa Timur hingga Selasa, 14 Juli 2020, tercatat total pasien positif Corona COVID-19 mencapai 17.212 orang.

"Terkait dengan analisis data klaster di Jawa Timur per 7 Juli 2020, ada 141 klaster dengan total 2.004 kasus. Klaster ada banyak berasal dari macam-macam,” ujar Dewi, dalam sebuah diskusi BNPB, dikutip Rabu, (15/7/2020).

Dengan 141 klaster itu, Ia menambahkan, jumlah kasus terbanyak yang ditemui merupakan lokal transmisi atau penularan lokal. Jumlahnya mencapai 34 klaster dengan 686 kasus terkait lokal tranmisi.

"Artinya di sebuah kelompok masyarakat, sekelompok orang di suatu area lokal sama, ada positif tidak ada riwayat bepergian. Seseorang dengan positif akhirnya tertular, ini kita waspadai," ujar dia.

Oleh karena itu, Dewi mengingatkan kalau isolasi menjadi penting. Jadi ketika seseorang sudah pernah kontak dengan seseorang positif diharapkan untuk isolasi mandiri dapat berjalan.

"Kontak tracing kita tahu ketemu dengan orang siapa saja, ditemui bertemu yang positif wajib isolasi mandiri meski tidak ada gejala," tutur Dewi.

Kemudian di pasar yang mencapai 31 klaster dengan ditemui 199 kasus. "Pasar ini potensi luar biasa. Meski total kasus 199 kasus bisa jadi belum semua di tes. Saya ingin ingatkan lagi pasar itu potensi berdesakan dan berkerumun, sehingga tinggi sekali ditemukan di pasar, kebanyakan di pasar tradisional," ujar dia.

Kemudian di tempat kerja ada 20 klaster dengan 272 kasus di Jawa Timur. "Kalau jumlah kasus lebih banyak tetapi klaster sedikit artinya penularan di tempat itu lebih tinggi," ujar dia.

Adapun klaster lainnya 26 klaster di rumah sakit dengan 22 kasus, dua klaster seminar dengan 191 kasus, satu klaster di pusat perbelanjaan, dan dua klaster di tempat ibadah dengan 74 kasus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 14 Juli 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (1/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur masih bertambah signifikan pada Selasa, 14 Juli 2020. Tercatat ada tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 296 orang.

Dengan tambahan tersebut, total pasien positif COVID-19 di Jawa Timur menjadi 17.212 orang hingga Selasa, 14 Juli 2020. Tambahan pasien baru Corona COVID-19 terbanyak masih dari Surabaya Raya yaitu Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Di Kota Surabaya, ada tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 76 orang menjadi 7.331 orang. Pasien sembuh bertambah 125 orang menjadi 3.705 orang. Di satu sisi pasien meningga 16 orang menjadi 638 orang.

Kabupaten Gresik mencatat tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 53 orang. Kemudian Kabupaten Sidoarjo bertambah 45 orang. Lalu Kabupaten Tuban mencatat pasien baru sebanyak 18 orang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Malang masing-masing bertambah bertambah 14 orang, dan Kabupaten Bangkalan sebanyak 10 orang.

Kota Kediri mencatat tambahan pasien baru COVID-19 sebanyak tujuh orang. Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, Kabupaten Sampang,  masing-masing bertambah enam orang.

Kabupaten Lumajang bertambah lima orang. Kabupate Malang bertambah pasien baru COVID-19 sebanyak empat orang, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kota Probolinggo masing-masing bertambah tiga orang.

Selain itu, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sumenep, masing-masing bertambah dua orang. Kabupaten Lamongan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Nganjuk, Kota Batu, Kabupaten Magetan, Kota Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Madiun masing-masing bertambah satu orang.

Pasien sembuh juga bertambah sebanyak 521 orang menjadi 7.476 orang. Dirawat bertambah 99 orang menjadi 8.369. Di satu sisi, pasien meninggal bertambah 28 orang menjadi 1.289 orang.

Orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 31.232 orang. Rincian dipantau 3.682 orang, selesai dipantau 27.366 orang, dan meninggal 184 orang.

Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.879 orang. Rinciannya antara lain pengawasan sebanyak 4.758 orang, selesai diawasi sebanyak 6.486 orang, dan meninggal 1.635 orang.

Untuk keterangan data, kasus pada 14 Juli 2020 dihitung dari kumulatif 13 Juli 2020 sebanyak 16.862 yang dikurangi kasus pending 13 Juli 2020 sebanyak 375 kasus sehingga berjumlah awal sebanyak 16.487. Kemudian ditambahkan kasus pada 14 Juli 2020 sebanyak 296 kasus dan ditambah 429 kasus pending pada 14 Juli 2020 sehingga total menjadi 17.212 kasus kumulatif.

Terdapat 18 kasus yang tercatat ganda dan pernah rilis sebelumnya serta 429 kasus yang masih belum jelas domisilinya dan masih dalam proses verifikasi lapangan, sehingga berbeda jumlah kasus dengan pusat. (Pusat mencatat 17.230 kasus kumulatif).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya